BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Benarkah Reksadana Pasar Uang Tidak Pernah Rugi?

02 April 2020
Tags:
Benarkah Reksadana Pasar Uang Tidak Pernah Rugi?
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara secara online digital yang ditampilkan dengan uang rupiah kertas lembaran Rp100 ribu dengan layar handphone smartphone. shutterstock

Dalam dunia investasi terdapat anggapan yang sangat familiar yakni high risk high return, low risk low return

Bareksa.com - Benarkah ada reksadana yang tidak pernah rugi? Reksadana dianggap sebagai salah satu instrumen investasi yang aman. Banyak kabar yang mengklaim bahwa ada produk-produk reksadana yang tidak pernah rugi. Mungkinkah?

Pernahkah Anda mendengar bahwa ada produk reksa dana yang tidak pernah rugi? Dalam dunia investasi terdapat anggapan yang sangat familiar yakni "high risk high return, low risk low return". Hal ini memang seringkali relevan, tetapi tidak selalu benar.

Terkadang ada investasi yang memberikan risiko tinggi tetapi return-nya tidak seimbang. Sebaliknya ada juga produk investasi yang berisiko menengah tetapi ternyata memberikan return yang tinggi. Dalam hal ini kita akan membahas mengenai reksadana yang ”katanya” tidak pernah rugi atau dengan kata lain memiliki risiko sangat rendah.

Promo Terbaru di Bareksa

Jika ditanya mengenai reksadana yang nilainya selalu naik, dan juga sangat jarang terjadi penurunan yang lebih dari 1 persen, maka jawabannya adalah reksadana pasar uang.

Jika dilihat perkembangan kinerja reksadana pasar uang, biasanya nilainya selalu di atas Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal yaitu 1.000. Tapi apakah selalu naik setiap periodenya?

Contoh Produk Reksa Dana Pasar Uang

Illustration
Sumber: Bareksa

Jika kita melihat grafik salah satu produk reksadana pasar uang di atas, pergerakan per harinya jarang sekali atau tidak pernah sama sekali NAB-nya berada di bawah 1.000 sejak pertama kali diluncurkan, bahkan grafiknya pun selalu naik.

Hal terpenting yang perlu kita ketahui bahwa mengharapkan kenaikan investasi itu merupakan suatu hal yang sangat wajar. Namun, terlalu berekspektasi tinggi jika setiap investasi itu tidak pernah turun harganya merupakan suatu hal yang tidak masuk akal. Sebab setiap instrumen investasi pasti memiliki risikonya masing-masing. Risiko yang dimaksud dalam dunia investasi merujuk pada risiko kerugian investor.

Misalnya saja jika seorang investor berinvestasi sebesar Rp10 juta pada produk reksadana, ia memiliki risiko kehilangan modal Rp10 juta. Jika ditanya kapan waktunya? Jawabannya tidak ada yang tahu. Jadi tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Bahkan investasi yang aman sekalipun pasti memiliki risiko.

Kemungkinan risiko ini terjadi bisa beragam. Jika produk-produk investasi yang digunakan di dalam produk reksadana tersebut berisiko tinggi, maka semakin tinggi pula peluang investor tersebut kehilangan dananya. Hal ini bisa terjadi jika investasi mengalami kerugian dalam jumlah yang ekstrim dan tidak kembali meningkat.

Karena yang dimaksud dengan risiko dalam dunia investasi merujuk pada kerugian, berarti jika ada reksadana yang tidak pernah rugi, maka reksadana tersebut tidak memiliki risiko. Pertanyaannya, apakah ada investasi yang tidak berisiko? Kenyataannya tidak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Bahkan investasi yang dianggap paling aman sekalipun pasti memiliki risiko.

Secara umum, reksadana yang dianggap memiliki risiko paling rendah adalah reksadana pasar uang. Inilah mengapa para investor reksadana yang memiliki profil risiko konservatif (takut menghadapi fluktuasi pasar dan kehilangan uangnya) disarankan untuk memfokuskan investasinya pada reksadana jenis ini.

Biasanya produk yang terdapat dalam reksadana pasar uang adalah produk-produk dengan risiko rendah dan return yang umumnya juga rendah.

Beberapa produk yang digunakan dalam reksadana pasar uang adalah Sertifikat Deposito, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Pengakuan Utang dan Instrumen Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Tetapi perlu digarisbawahi “berisiko rendah”. Artinya bukan tidak berisiko. Mengapa demikian?

Misalnya sebuah reksadana pasar uang terdiri dari surat berharga seperti obligasi. Namanya saja utang, tetap saja ada kemungkinan bisa dilunasi tepat waktu dan ada juga tidak bisa dilunasi. Itulah maksud dari gagal bayar.

Memang obligasi yang digunakan dalam reksadana pasar uang tergolong berisiko rendah karena jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun. Tetapi dalam jangka waktu 1 tahun pun tetap saja terdapat risiko gagal bayar. Sementara obligasi tersebut merupakan aset utama dalam investasi reksadana pasar uang. Jika hal ini terjadi, Anda bisa mengalami kerugian.

Jadi bisa saja Anda berinvestasi ke reksadana pasar uang mengalami kerugian. Solusi agar terhindar dari dari gagal bayar, maka Anda perlu membaca prospektus atau fund fact sheet terlebih dahulu secara teliti. Jika obligasinya adalah obligasi pemerintah, maka akan lebih aman dibandingkan dengan obligasi yang diterbitkan perusahaan.

Kerugian lain yang juga bisa terjadi yakni dalam kondisi jika ada beberapa investor yang menarik dananya (redemption) dalam jumlah yang besar.
Misalnya jumlah dana yang ada di reksadana pasar uang A senilai Rp300 Miliar, dan pada waktu bersamaan investor menarik dananya hingga Rp280 Miliar.

Hal ini membuat instrumen pasar uang yang ada di dalam reksadana tersebut terpaksa harus dijual sebelum jatuh temponya. Alhasil jika dijual sebelum jatuh temponya, maka harus dijual dibawah harga belinya.

Kesimpulannya, setiap produk investasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia selalu memiliki risiko. Risiko yang dititikberatkan dalam dunia investasi merujuk pada kerugian investasi. Nyatanya tidak ada reksadana yang tidak pernah mengalami kerugian.

Bahkan reksa dana pasar uang yang dianggap aman pun tetap memiliki risiko dan pernah merugi. Hal ini memang tidak wajar terjadi karena pergerakan reksadana pasar uang yang relatif stabil. Namun bagaimanapun juga dalam dunia investasi, Anda harus selalu siap menghadapi risiko kerugian yang melekat dalam setiap produk investasi.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,52

Up0,64%
Up3,07%
Up0,02%
Up6,27%
Up19,97%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,52

Up0,53%
Up3,42%
Up0,02%
Up7,36%
Up18,23%
Up42,99%

STAR Stable Income Fund

1.908,5

Up0,50%
Up2,85%
Up0,01%
Up6,31%
Up31,62%
Up59,94%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,62

Up0,49%
Up2,79%
Up0,01%
Up5,45%
Up20,04%
Up48,77%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,05

Up0,36%
Up2,00%
Up0,02%
Up2,08%
Down- 2,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua