BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Aset Safe Haven Saat Gejolak Pasar Efek Corona: Emas, SUN & Reksadana Pasar Uang

19 Maret 2020
Tags:
Aset Safe Haven Saat Gejolak Pasar Efek Corona: Emas, SUN & Reksadana Pasar Uang
Ilustrasi emas digital

Hingga pagi ini (Kamis, 19 Maret 2020), COVID-19 sudah menyentuh angka 217 ribuan kasus di 157 negara dan wilayah

Bareksa.com - Wabah virus corona (COVId-19) memang menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia di sepanjang berjalannya tahun ini.

Virus yang menyerang saluran pernapasan manusia ini sukses meluluhlantakkan bursa saham global, termasuk Indonesia di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah ambrol 31,25 persen year to date (YtD) per Rabu, 19 Maret 2020.

Illustration
Sumber: Johns Hopkins University & Medicine

Promo Terbaru di Bareksa

Hingga pagi ini (Kamis, 19 Maret 2020), COVID-19 sudah menyentuh angka 217 ribuan kasus di 157 negara dan wilayah, serta memakan korban jiwa sebanyak 8.784 orang. Di Indonesia hingga kemarin sudah terjadi 227 kasus dengan 19 orang yang meninggal dunia.

Penyebaran COVID-19 yang begitu cepat dan belum adanya obat yang dapat membasmi wabah tersebut, membuat pasar keuangan terus dalam tekanan, yang pada akhirnya membuat investor resah dan ketakutan.

Kondisi tersebut membuat para investor berusaha mencari aset investasi yang dianggap aman (safe haven instrument) untuk melidungi kekayaannya.
Tidak sedikit instrumen safe haven yang dapat diincar dan menjadi sarana diversifikasi serta lindung nilai (hedging) ketika harus menghadapi risiko yang membesar.

Lantas, apa saja aset safe haven yang dapat dijadikan pertimbangan oleh investor?

1. Emas

Berdasarkan sejarahnya, emas memang merupakan alat hedging paling tradisional di dunia. Setiap kali ada risiko yang meningkat, keunggulan utama emas yaitu dari likuiditas akibat ketergantungan historis dan penerimaan publik yang luas pada produk tersebut.

Nilai aset tersebut juga diharapkan beriringan dengan inflasi untuk jangka waktu yang lama serta dipercaya sebagai alat penyimpan nilai atau "store of value". Selain itu, nilai emas juga tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga yang ditetapkan pemerintah.

Meskipun demikian, ada sejumlah risiko terhadap investasi emas fisik batangan, seperti risiko kehilangan dan pencurian. Karena itu, investasi emas dalam jumlah besar memerlukan biaya lebih bila ingin aman, seperti menyewa brankas di bank atau di pegadaian.

2. Obligasi Pemerintah (SUN)

Surat Utang Negara (SUN) adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya.

Sesuai Undang-Undang No. 24 Tahun 2002, SUN terdiri dari Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Retail/ORI).

a. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
Surat Perbendaharaan Negara (SPN) adalah SUN yang berjangka waktu maksimal 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto.

b. Obligasi Negara
Obligasi Negara adalah SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto.

c. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Obligasi Negara yang diperdagangakan secara ritel. Tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat atau investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.

d. Savings Bond Retail (SBR)
SBR merupakan turunan dari ORI, yang memiliki sifat mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank untuk masyarakat ritel sehingga dinamakan seperti produk perbankan itu. Biasanya, tenor dari SBR tidak terlalu panjang, seperti SBR009 memiliki tenor 2 tahun saja.
SUN dianggap sebagai safe haven karena memiliki risiko gagal bayar (default) yang sangat kecil atau hampir tidak mungkin, mengingat Pemerintah menjamin pokok dan kupon SUN dalam APBN.

3. Reksadana Pasar Uang

Instrumen lain yang bisa sebagai alternatif safe haven bagi investor adalah reksadana pasar uang. Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara itu, reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang melakukan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dangan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Bentuk instrumen investasinya dapat berupa time deposit (deposito berjangka), certificate of deposit (sertifikat deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) dan berbagai jenis instrumen investasi pasar uang lainnya.

Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal. Risikonya relatif paling rendah dibandingkan reksadana jenis lainnya.

Jenis reksadana ini memiliki risiko yang minim dan cocok bagi kamu yang merupakan investor pemula. Keuntungannya pun bisa setara bahkan lebih dari deposito dan dapat dicairkan kapan saja serta tanpa potongan pajak.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua