BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Permintaan Lelang 7 Seri SUN Catat Rekor, Investor Antisipasi Keputusan BI

19 Februari 2020
Tags:
Permintaan Lelang 7 Seri SUN Catat Rekor, Investor Antisipasi Keputusan BI
Ilustrasi investor wanita melihat laptop sambil tersenyum bahagia senang gembira karena hasil investasi reksadana saham obligasi surat utang negara

Bank Sentral tetap siaga di pasar obligasi untuk menstabilkan kondisi keuangan domestik

Bareksa.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, kemarin (18/2) kembali menorehkan rekor dengan mendapat penawaran lelang yang masuk terbesar yakni pada tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) yakni mencapai RP127,11 triliun. Berlimpahnya penawaran tersebut, dinilai sebagai konsekuensi dari permintaan kuat investor untuk aset safe haven lokal.

Adapun seri SUN yang dilelang kemarin, SPN03200519 (new issuance), SPN12210205 (reopening), FR0081 (reopening), FR0082 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.

Illustration
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan

Promo Terbaru di Bareksa

"Permintaan kuat investor untuk aset safe haven lokal di tengah prospek global yang tidak menguntungkan saat ini karena kekhawatiran penularan cepat virus corona. Selain itu, investor juga memiliki ekspektasi kuat pada penurunan suku bunga kebijakan Bank Indonesia (BI) pada pertemuan moneter berikutnya," kata Myrdal Gunarto, Economist PT Bank Maybank Indonesia Tbk dalam keterangan tertulis yang diterima Bareksa, Rabu (19/2).

Soal pertemuan moneter yang dilakukan BI, mengutip agenda kegiatan BI di laman resmi BI disebutkan, Rapat Dewan Gubernur (RDG) selanjutnya pada tahun ini digelar dua hari ini yakni pada 19-20 Februari 2020.

Sebagai informasi tambahan, RDG Bulanan merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi untuk melakukan evaluasi atas kebijakan moneter yang ditempuh serta untuk menetapkan arah kebijakan moneter ke depan.

Illustration
Sumber: BI

Myrdal melanjutkan faktor lain yang mendorong besarnya penawaran pada lelang tujuh seri SUN yang dilakukan pemerintah kemarin, adalah masuknya sektor perbankan.

"Sektor perbankan juga cenderung mengalihkan penggunaan dana mereka ke pasar obligasi pemerintah akhir-akhir ini memperlambat kemajuan dalam penyaluran kredit," imbuhnya.

Meski memperoleh banyak permintaan penawaran, pada lelang tujuh seri SUN kemarin, pemerintah hanya menyerap Rp18,5 triliun. Adapun hasil lelang ketujuh seri SUN hari ini, sebagai berikut :

1. SPN03200519, jatuh tempo 19 Mei 2020 dengan imbalan diskonto.
2. SPN12210205, jatuh tempo 5 Februari 2021 dengan imbalan diskonto.
3. FR0081, jatuh tempo 15 Juni 2020 dengan imbalan 6,5 persen
4. FR0082, jatuh tempo 15 September 2030 dengan imbalan 7 persen
5. FR0080, jatuh tempo 15 Juni 2035 dengan imbalan 7,5 persen
6. FR0083, jatuh tempo 15 April 2040 dengan imbalan 7,5 persen
7. FR0076, jatuh tempo 15 Mei 2045 dengan imbalan 7,375 persen

Illustration
Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan

Myrdal mengatakan pada lelang tujuh seri SUN kemarin, para pelaku pasar memiliki perhatian kuat untuk tenor jangka panjang obligasi pemerintah, seperti FR0081 dan FR0082.

Hal tersebut nampak pada total penawaran yang masuk dari obligasi pemerintah tersebut mencapai Rp62,51 triliun. Seri-seri tersebut adalah obligasi paling likuid untuk seri benchmark pada 2020.

"Kami berpikir para pelaku pasar juga mengantisipasi keputusan dovish (kebijakan loggar, red) yang akan datang dari Bank Indonesia," kata Myrdal.

Ke depan, ia melanjutkan, pihaknya memperkirakan kurva yield obligasi dalam negeri akan terus lebih rendah, dalam waktu dekat jelang pertemuan tingkat kebijakan Bank Indonesia yang akan datang. Beberapa investor mengharapkan terus mencari hasil yang menarik untuk portofolio investasi pada tahun ini.

"Selain itu, Bank Sentral tetap siaga di pasar obligasi untuk menstabilkan kondisi keuangan domestik," katanya.

(AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah berencana menerbitkan Sukuk Ritel seri SR012 pada 24 Februari 2020 mendatang. Jika kamu ingin membeli SBN ritel tersebut, ada baiknya sudah mendaftar jauh-jauh hari. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua