BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sentimen Global Mereda, Reksadana Indeks Ini Menguat Terdorong January Effect?

14 Januari 2020
Tags:
Sentimen Global Mereda, Reksadana Indeks Ini Menguat Terdorong January Effect?
Pekerja berjalan di dekat monitor pergerakan bursa saham saat pembukaan perdagangan saham tahun 2020 di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Pada awal perdagangan pertama tahun 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 0,22 persen atau 13,59 poin di level 6.313,13. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam 10 tahun terakhir, IHSG hanya dua kali membukukan imbal hasil negatif secara bulanan pada bulan Januari

Bareksa.com - Mengawali perdagangan pekan ketiga di bulan Januari 2020, Bursa Saham Tanah Air terlihat mengalami pergerakan cukup positif. Pada Senin (13/01/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,34 persen ke level 6.296,57.

Hal itu membuat koreksi IHSG kini semakin menipis sepanjang bulan Januari, yakni hanya menyisakan 0,03 persen, dan kini berpeluang mengulangi sejarah selalu menghijau di bulan Januari, atau yang dikenal dengan istilah January effect.

Berkaca dari sejarah, dalam 10 tahun terakhir (2010-2019), IHSG hanya dua kali membukukan imbal hasil negatif secara bulanan pada bulan Januari, yakni pada tahun 2011 dan 2017.

Promo Terbaru di Bareksa

Data penjualan ritel Indonesia yang dirilis pada Jumat (10/1/2020) lalu cukup membebani sentimen sehingga penguatan IHSG masih sedikit tertahan.
Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel di bulan November 2019 hanya tumbuh 1,3 persen year on year (YoY), jauh di bawah pertumbuhan pada periode Oktober 2019 yang sebesar 3,6 persen YoY.

Capaian itu juga jauh di bawah capaian periode yang sama tahun sebelumnya (November 2018) kala penjualan barang-barang ritel tumbuh 3,4 persen YoY.

Untuk periode Desember 2019, angka sementara dari BI menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel justru terkontraksi 0,2 persen YoY, jauh di bawah capaian Desember 2018 yakni pertumbuhan 7,7 persen YoY.

Namun, fokus utama pelaku pasar pekan ini tertuju pada kesepakatan dagang fase I Amerika Serikat (AS) dengan China yang rencananya akan diteken pada Rabu (15/01/2020) waktu Washington. Pemerintah Beijing sudah mengonfirmasi hal itu pada pekan lalu.

"Karena undangan dari AS, Liu He (Wakil Perdana Menteri China) akan memimpin delegasi ke Washington dari tanggal 13 hingga 15 Januari untuk menandatangani perjanjian fase I," kata Menteri Pertanian China Gao Feng, sebagaimana dikutip AFP.

Dalam kesepakatan dagang fase I, Presiden Trump mengatakan bea masuk 15 persen terhadap produk impor asal China senilai US$120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.

Sementara dari pihak China, Trump menyebut bahwa China akan segera memulai pembelian produk agrikultur asal AS yang jika ditotal akan mencapai US$50 miliar.

Ketika perang dagang AS-China tidak lagi tereskalasi, laju pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan lebih terakselerasi. Dalam kondisi itu sentimen pelaku pasar akan membuncah, dan masuk ke aset-aset berisiko dengan imbal hasil tinggi.

Dorong Kinerja Reksadana Indeks & ETF

Kondisi IHSG yang cemerlang karena didorong oleh saham-saham blue chips pada perdagangan kemarin, turut mendorong kinerja indeks saham lain termasuk SRI-KEHATI.

Melihat komposisi saham yang terdapat dalam indeks SRI KEHATI Index Fund yang mayoritas (15 saham) tercatat menguat pada perdagangan kemarin, maka hal yang wajar jika reksadana yang berbasiskan indeks tersebut mencatatkan kenaikan tertinggi pada perdagangan kemarin.

Illustration
Sumber: BEI, diolah Bareksa

Sebagai informasi, indeks SRI-KEHATI merupakan indeks harga saham hasil kerja sama antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI). SRI adalah kependekan dari sustainable and responsible investment.

Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membuat suatu benchmark indeks baru yang secara khusus memuat emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Berdasarkan data reksadana indeks & ETF yang dijual di Bareksa, tercatat ada dua reksadana indeks berbasiskan SRI KEHATI yang berhasil menempati jajaran 5 teratar reksadana dengan kenaikan harian tertinggipada perdagangan kemarin. Berikut ulasannya.

Illustration
Sumber: Bareksa

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa RHB SRI KEHATI Index Fund dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati mencatatkan kenaikan yang sama yakni 0,96 persen. Kenaikan tersebut hampir mendekati acuannya yakni Indeks SRI KEHATI yang naik 0,97 persen pada perdagangan kemarin.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Karena itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua