BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Arab Saudi Sediakan Asuransi Kesehatan bagi Jemaah Haji dan Umroh

13 Desember 2019
Tags:
Arab Saudi Sediakan Asuransi Kesehatan bagi Jemaah Haji dan Umroh
Ilustrasi seorang jemaah sedang berdoa dalam ibadah haji umroh di depan Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (shutterstock)

Fasilitas asuransi tersebut akan terintegrasi dengan visa, segera setelah jemaah tiba di Arab Saudi

Bareksa.com - Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Mohammed Saleh bin Taher Benten, dan Chairman Tawuniya, Sulaiman Al-Hamid menandatangani perjanjian untuk menyediakan asuransi bagi jemaah haji dan umroh dari luar negara Arab Saudi. Penandatanganan dilakukan pada Rabu (11/12/2019) bertempat di Kantor Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah.

Seperti dilansir di Arab News (12/12/2019), isi perjanjian tersebut utamanya Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi akan menyediakan fasilitas asuransi kesehatan dan lainnya bagi jemaah sejak mereka tiba di Arab Saudi hingga meninggalkan negara itu. Menteri Benten menyatakan skema penyediaan asuransi tersebut merupakan bagian dari Visi Pemerintah Arab Saudi 2030 yang menargetkan untuk meningkatkan kualitas pengalaman para jemaah haji dan umroh.

Tawuniya, perusahaan asuransi yang didirikan sejak 1986 di Riyadh, didapuk menjalankan program asuransi jemaah ini sebagai hasil konsultasi Kementerian Haji dengan Otoritas Moneter Arab Saudi (SAMA) dan Dewan Asuransi Kesehatan Nasional Arab Saudi. Fasilitas asuransi tersebut akan terintegrasi dengan visa, segera setelah jemaah tiba di Arab Saudi.

Promo Terbaru di Bareksa

"Para jemaah akan dilayani oleh tim dan ada layanan hotline untuk beragam bahasa," ujar Benten.

Pejabat Media Center Kementerian Haji, Ayman Al-Arfaj, menambahkan biaya asuransi tersebut 189 riyal per orang atau setara Rp704.657 (kurs Rp3.728 per riyal) yang akan dibayarkan kepada perusahaan asuransi dan berlaku selama 30 hari, atau merupakan total jumlah hari jemaah berada di Arab Saudi. Asuransi tersebut akan mengcover kasus-kasus darurat, kecelakaan dan pemulangan jenazah jemaah yang meninggal di Arab Saudi. Para jemaah akan otomatis mendapatkan fasilitas asuransi, ketika visa diterbirtkan.

Para jemaah yang ingin memanfaatkan asuransi tersebut bisa langsung menunjukkan paspornya ke rumah sakit atau klinik negeri manapun di Arab Saudi, atau rumah sakit dan klinik swasta manapun di Arab Saudi yang telah mendapatkan akreditasi dari Dewan Asuransi Kesehatan Nasional.

CEO Tawuniya, Abdulaziz bin Hadsan Al-Bouq, menyatakan pemerintah Arab Saudi sedang mengembangkan metode inovatif untuk menyediakan layanan kesehatan dan mengurangi kasus kecelakaan di kota suci. Proyek ini, kata dia, didukung oleh Kementerian Haji dan Umrah dan setiap asuransi mengcover senilai 100.000 riyal atau setara US$26.665 per jemah (sekitar Rp372 juta).

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sebelumnya mengumumkan telah menerbitkan 1.647.662 visa umroh dalam tiga bulan. Dari angka itu, sebanyak 1.386.183 jemaah telah tiba di Kerajaan Arab Saudi. Dilansir Saudi Gazette (7/12), Kementerian Haji menyatakan sebanyak 1.075.738 jemaah telah meninggalkan Arab Saudi setelah menjalankan ritual umroh di Makkah dan berkunjung ke Madinah. Sebanyak 1.328.647 jemaah menggunakan moda transportasi udara, 57.525 jemaah jalur darat dan 11 jemaah melalui jalur laut.

Menurut Kementerian Haji, berdasarkan negara, jemaah umroh terbesar berasal dari Pakistan 373.984 jemaah. Indonesia di urutan kedua dengan 347.424 jemaah. Jemaah umroh asal Pakistan dan Indonesia masing-masing menyumbang 22,69 persen dan 21,08 persen.

Urutan ketiga dan selanjutnya 210.052 jemaah asal India, 78.806 jemaah asal Malaysia, 58.652 jemaah asal Turki, 40.168 jemaah asal Bangladesh, 39.220 jemaah asal Algeria, 26.836 jemaah asal Uni Emirat Arab, 21.021 jemaah asal Irak, serta 20.855 jemaah asal Yordania.

Jumlah jemaah umroh asal Indonesia musim ini tahun 1441 Hijriyah atau 2019/2020 Masehi diprediksi bisa mencapai 1,26 juta jemaah.

Direktur PT Qadr Jaya Mandiri (Travel Al-Qadri Umrah & Haji), Erri Budisurasa, menyatakan asumsi itu didasarkan pada kalkulasi perhitungan data maskapai yang mengakomodir penerbangan dari Indonesia ke Kerajaan Saudi Arabia (KSA). Tercatat ada 14 maskapai yang melayani penerbangan umroh hingga maksimal 300 kursi per penerbangan.

"Dengan jumlah sekali penerbangan mencapai 4.200 jemaah per hari, maka kami estimasikan dalam 300 hari semusim umroh atau 1 tahun bisa mencapai 1,26 juta jemaah tahun ini," ujarnya kepada Bareksa baru-baru ini.

Menurut Erri, jika penerbangan umroh maksimal dengan asumsi kursi pesawat dipenuhi oleh jemaah umroh semua, maka maksimal bisa merealiasi 1,5 juta jemaah umroh per tahun. Namun faktanya tidak semua kursi pesawat diisi oleh jemaah umroh, sebagian juga diisi penumpang biasa.

Pada musim umroh tahun lalu atau 1440 H (2018/2019 M), jumlah jemaah umroh asal Indonesia mencapai 1 juta jiwa. Musim umroh 1441 H dimulai pada 1 September 2019.

Proyeksi Jumlah Jemaah Umroh
Illustration
Sumber : kalkulasi Al-Qaqri

Erri mengatakan beberapa faktor yang menopang pertumbuhan jumlah jemaah umroh asal Indonesia di antaranya, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Kemudian, tingkat peminatan umroh dari masyarakat selalu meningkat setiap tahunnya, serta daftar tunggu haji yang sangat lama, menyebabkan umroh menjadi pilihan utama umat Islam Indonesia sembari menunggu panggilan haji.

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Punya cita-cita untuk menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci? Di platform Bareksa Umroh tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.

Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :

-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
- Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan

Illustration
Sumber : Bareksa

Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.

Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.

Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.

Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.

Illustration
Illustration

Sumber : Bareksa

Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.

Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.

Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito.

Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.

Tertarik untuk mencoba?

Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua