BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

IHSG Menguat, Reksadana Indeks Ini Ikut Cuan

06 Desember 2019
Tags:
IHSG Menguat, Reksadana Indeks Ini Ikut Cuan
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (20/8/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 0,02 persen pada penutupan perdagangan ke level 6.295. ANTARA FOTO/Reno Esnir/pd.

IHSG cemerlang karena didorong oleh saham-saham blue chips pada perdagangan Kamis (05 Desember 2019)

Bareksa.com - Bursa saham Tanah Air mengalami pergerakan yang cukup ciamik kemarin. Menutup perdagangan Kamis (05 Desember 2019), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami penguatan 0,64 persen ke level 6.152,12.

Kinerja IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona hijau: indeks Nikkei terapresiasi 0,71 persen, indeks Shanghai menguat 0,74 persen, indeks Hang Seng naik 0,59 persen, dan indeks Straits Times terkerek 0,45 persen.

Perkembangan terkait negosiasi dagang Amerika Serikat (AS) dengan China yang positif menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham Benua Kuning. Pemberitaan dari Bloomberg, yang mengutip sejumlah sumber, menyebutkan bahwa AS dan China kini telah mendekati penandatanganan kesepakatan dagang tahap satu.

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber-sumber tersebut mengatakan bahwa AS dan China telah semakin dekat untuk menyepakati nilai barang yang akan dibebaskan dari pengenaan bea masuk tambahan. Presiden AS Donald Trump kemudian menyebut bahwa negosiasi dagang dengan China berlangsung dengan baik.

Dorong Kinerja Reksadana Indeks & ETF

Kondisi IHSG yang cemerlang karena didorong oleh saham-saham blue chips pada perdagangan kemarin, turut mendorong kinerja indeks saham lain termasuk MSCI yang dikenal memiliki komposisi saham-saham blue chips di dalamnya.

Berdasarkan data reksadana indeks & ETF yang dijual di Bareksa, Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund berhasil mencatatkan kenaikan harian tertinggi dibandingkan dengan produk sejenis yang lain pada perdagangan kemarin.

Illustration

Sumber: Bareksa

Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund tercatat mengalami kenaikan 1,66 persen pada perdagangan kemarin, jauh mengungguli IHSG yang hanya naik 0,64 persen di waktu yang sama.

Reksadana yang dikelola oleh PT Syailendra Capital ini, hingga Oktober 2019 telah memiliki dana keloaan (asset under management/AUM) sebesar Rp218,06 miliar.

Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang optimum melalui investasi pada Efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia yang berasal dari kumpulan Efek yang terdaftar dalam MSCI Value Index serta dapat berinvestasi pada instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau deposito, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Melansir fund fact sheet per Oktober 2019, beberapa saham yang terdapat dalam portofolionya antara lain:

♦ Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) naik 1,75 persen

♦ Astra International Tbk (ASII) naik 2,29 persen

♦ Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) naik 1,41 persen

♦ Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) naik 0,33 persen

♦ United Tractors Tbk (UNTR) naik 0,48 persen

Melihat komposisi saham yang terdapat dalam portofolio Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund yang semuanya kompak berakhir di zona hijau pada perdagangan kemarin, maka hal yang wajar jika reksadana indeks tersebut mencatatkan kenaikan yang tertinggi pada perdagangan kemarin.

Sebagai informasi, Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp50.000 saja. Reksadana yang diluncurkan sejak 8 Juni 2018 ini bekerja sama dengan bank kustodian Standard Chartered Bank.

Perlu diketahui, reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Reksadana indeks dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, yang bisa berfluktuasi dalam jangka pendek. Oleh sebab itu, reksadana indeks cocok untuk investasi jangka panjang dan untuk investor bertipe agresif.

(KA01/hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua