BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Cadangan Devisa Indonesia Turun Tipis, Pasar Masih Positif

06 Desember 2019
Tags:
Cadangan Devisa Indonesia Turun Tipis, Pasar Masih Positif
Petugas menghitung uang pecahan Rupiah dan dolar AS di Valuta Inti Prima (VIP), Jakarta. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Koreksi cadangan devisa ini sudah diantisipasi oleh pasar dan masih positif bagi reksadana indeks

Bareksa.com - Cadangan devisa Indonesia per akhir November 2019 turun tipis dibandingkan dengan angka sebulan sebelumnya. Meskipun demikian, hal ini sudah diantisipasi oleh pelaku pasar sehingga tidak berpengaruh besar pada pasar keuangan.

Bank Indonesia (BI) menyampaikan, cadangan devisa Indonesia pada November 2019 tercatat USD126,6 miliar, setara Rp1.777 triliun (Rp14.037 per dolar AS). Turun tipis dibandingkan posisi sebelumnya pada Oktober 2019 yang berada pada posisi US$126,69 miliar, atau Rp1.778 triliun.

Keterangan tertulis BI menyebutkan cadangan devisa Indonesia pada November 2019, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,5 bulan impor atau 7,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa Indonesia per November 2019, juga dinilai masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Promo Terbaru di Bareksa

BI menilai cadangan devisa tersebut, mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta, menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Mengutip laman Kumparan, cadangan devisa yang turun tersebut utamanya karena penerimaan devisa migas, penerimaan valas lainnya, dan pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Ke depan, BI memandang cadangan devisa tetap memadai dengan didukung stabilitas dan prospek ekonomi yang tetap baik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, Jumat (6/12).

Diterima Pasar
Sementara itu CNBCIndonesia menyampaikan, meski cadangan devisa terkoreksi, tetapi sepertinya pelaku pasar bisa menerima. Alasannya, realisasi cadangan devisa November lebih baik ketimbang proyeksi Trading Economics yaitu US$126,3 miliar.

Lebih lanjut, pasar rasanya melihat penggunaan cadangan devisa dalam intervensi pasar tidak terlalu berlebihan. Rupiah masih melemah 0,48 persen secara point-to-point pada November.

Makanya, pasar keuangan Indonesia tetap menghijau. Hingga jeda siang ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,18 persen ke 6.162,94 sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,21 persen.

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Kebangkitan IHSG bisa memberikan dorongan positif bagi investasi berbasis saham, seperti reksadana yang menaruh sebagian atau mayoritas asetnya di efek saham. Reksadana indeks, yang dikelola secara pasif dan berisikan aset saham-saham dalam indeks acuannya, juga bisa terdorong oleh pergerakan IHSG.

(hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua