BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kata Siapa Rokok Elektrik Murah? Ini Kalau Uang Nge-Vape Dialihkan ke Reksadana

28 November 2019
Tags:
Kata Siapa Rokok Elektrik Murah? Ini Kalau Uang Nge-Vape Dialihkan ke Reksadana
Ilustrasi seseorang memegang rokok elektrik vape dengan asap rokok

Pemerintah akan menaikkan cukai cairan rokok elektrik mulai tahun depan

Bareksa.com – Kamu salah satu pecinta rokok elektrik? Pengganti rokok yang biasa dikenal dengan vape ini ternyata tidak hanya berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga mahal. Bahkan, pemerintah akan menaikkan cukai vape untuk meredam penggunaannya demi kesehatan masyarakat.

Kementerian Keuangan akan menaikkan cukai untuk cairan rokok elektrik (vape) mulai tahun depan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.010/2019, cukai vape akan naik sebesar 25 persen dari harga yang berlaku sekarang. Saat ini, tarif cukai cairan vape dikenakan sebesar 57 persen dari harga jualnya.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) saat ini memang tengah mengupayakan ekstensifikasi cukai terhadap barang-barang yang menghasilkan karbondioksida dan berpengaruh buruk terhadap kesehatan, termasuk vape. Kebijakan ini diharapkan dapat mengendalikan konsumsi dan peredarannya di masyarakat.

Promo Terbaru di Bareksa

Vape kerap dianggap sebagai pengganti rokok konvensional alias rokok tembakau. Penggunaan vape diwarnai pro dan kontra mengenai efeknya yang dianggap lebih aman daripada rokok konvensional.

Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa vape juga berbahaya bagi penggunanya. Melansir Johns Hopkins Medicine, Direktur Penelitian Klinis di Johns Hopkins Ciccarone Center Michael Blaha, M.D., M.P.H. mengatakan bahwa vape bukanlah pilihan sehat sebagai pengganti rokok.

Ia pun menyebutkan beberapa bahaya konsumsi vape bagi kesehatan, di antaranya:

1. Memicu penyakit paru-paru
2. Kecanduan ganda (vape dan rokok biasa)
3. Bisa Meledak
4. Mengandung senyawa mirip formalin (pengawet) yang bisa menyebabkan kanker
5. Mengandung nikotin yang berisiko jantung, stroke, dan kanker

Di sisi lain, banyak orang yang berpaling dari rokok untuk berpindah ke vape dengan alasan untuk mengurangi biaya pengeluaran. Jika bicara soal hitung-hitungan, lebih banyak pengeluaran ngerokok atau ngevape ya?

Illustration

Sumber: riset Bareksa

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat dengan beralih ke vape, perokok memang akan menghemat uang, karena modal mesin vape hanya besar di awal dan sebulan hanya menghabiskan sekitar Rp250.000 dibandingkan rokok biasa yang sampai Rp600.000. Namun tetap saja, vape memiliki pengaruh terhadap kesehatan yang tidak baik.

Alihkan ke Reksadana

Daripada menghabiskan uang hanya untuk nge-vape, bagaimana jika uang tersebut dialihkan ke hal yang jauh lebih bermanfaat lainnya seperti berinvestasi di reksadana? Uang kamu bisa bertumbuh dan bisa memberikan hasil untuk keperluan kamu di masa depan.

Sebagai gambaran, kinerja reksadana pendapatan tetap dalam 3 tahun terakhir menunjukkan hasil cukup memuaskan. Berdasarkan data reksadana pendapatan tetap yang dijual di Bareksa, 5 produk reksadana pendapatan tetap dengan imbal hasil (return) tertinggi jika dirata-ratakan memberikan return 29,31 persen dalam 3 tahun terakhir atau 9,77 persen per tahun.

Illustration

Sumber: Bareksa

Lalu, kita gunakan asumsi return tersebut untuk menghitung perkiraan hasil investasi kita, kalau kita punya modal awal Rp250.000 dan mengalihkan uang untuk vape Rp250.000 per bulan selama tiga tahun. Maka, hasilnya akan tampak seperti gambar berikut ini.

Illustration

Sumber: Bareksa

Seperti terlihat dalam Kalkulator Investasi Bareksa, langkah kecil kamu meninggalkan vape dan mengalihkan uang untuk diinvestasikan ke dalam reksadana pendapatan tetap selama 3 tahun, nilainya naik menjadi Rp10,7 juta. Nah, uang itu bisa dipakai untuk kebutuhan lain, seperti liburan, modal nikah, lanjut kuliah, atau beli gadget baru.

Keputusan yang kamu ambil tentu memberikan manfaat yang sangat besar, baik untuk kesehatan fisik maupun kesehatan finansial. Jadi, masih mau nge-vape atau investasi reksadana?

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Sementara reksadana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang minimal 80 persen dana kelolaannya diinvestasikan ke instrumen obligasi dan pasar uang. Reksadana jenis ini cocok untuk kamu yang memiliki profil risiko rendah-moderat serta cocok untuk tujuan jangka waktu menengah antara 1 hingga 3 tahun.

(KA01/hm)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua