BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Dana Kelolaan Reksadana Tembus Rp551 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah

19 September 2019
Tags:
Dana Kelolaan Reksadana Tembus Rp551 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah
Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto menyampaikan perkembangan industri reksadana pada acara Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards di Jakarta, Rabu (18/9/2019). (Issa A/Bareksa)

Jumlah investor reksadana pun meningkat menjadi 1,4 juta per akhir Agustus 2019

Bareksa.com – Pertumbuhan dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana di Indonesia semakin bertumbuh. Setelah menutup Agustus 2019 dengan nilai Rp538,4 triliun, data terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 17 September 2019 dana kelolaan industri reksadana menjadi Rp551 triliun.

Jumlah AUM industri reksadana itu menjadi yang tertingginya sepanjang sejarah. Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto menyampaikan, AUM reksadana terus bertumbuh mulai dari Rp272 triliun pada 2015, kemudian Rp339,1 triliun pada 2016, dan melesat jadi Rp507,3 triliun pada 2018.

Sujanto mengungkapkan pertumbuhan AUM reksadana sejalan dengan jumlah produknya. "Jumlah produk reksadana sudah 2.189 produk," ujarnya pada acara Bareksa-Kontan 3rd Fund Awards 2019 di Annex Building, Jakarta, Rabu malam, 18 September 2019.

Per akhir Agustus 2019, jumlah produk reksadana baru mencapai 2.144 produk. Sementara pada akhir 2018 ada 2.040 produk.

AUM dan produk bertambah, jumlah investor pun ikut bertambah. Sujanto menyampaikan, jumlah investor reksadana juga mengalami peningkatan hingga per 30 Agustus 2019 menjadi 1,4 juta.

Jumlah investor ini melonjak pesat dari sebelumnya stagnan di 350.000 empat tahun lalu, kemudian per akhir 2018 jumlahnya mencapai 988.946 investor atau naik 60 persen dibandingkan 619.380 investor pada 2017.

Yang menarik, Sujanto bilang, konsentrasi sebaran investor mulai berubah. “Sebaran investor reksadana tidak hanya di pulau Jawa, tapi juga wilayah lain," imbuh dia.

Hal itu terlihat dari penyusutan porsi jumlah investor di pulau Jawa yang sebelumnya mencapai 82 persen pada 2017 menjadi 77 persen pada Juni 2019. Menurutnya, lonjakan cakupan di luar pulau Jawa ini tidak lepas dari distribusi secara digital untuk produk reksadana, salah satunya melalui marketplace Bareksa.

"Sehingga, ini bisa menggapai seluruh masyarakat di pelosok Indonesia," pungkas Sujanto.

Meski begitu, Sujanto menilai, jumlah investor reksadana di Indonesia masih kalah jauh dari beberapa negara di Asia Tenggara yang porsinya sudah mencapai 20 persen dari total penduduk. “Dengan platform reksadana online, diharapkan semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” jelasnya.

Untuk diketahui reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua