BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Ini Lima Tujuan Penerbitan Surat Utang Negara untuk Investor Ritel

16 September 2019
Tags:
Ini Lima Tujuan Penerbitan Surat Utang Negara untuk Investor Ritel
Ilustrasi petugas Kementerian Keuangan sedang melayani pemesanan Sukuk Tabungan ST002 di kantor Kementerian Keuangan. (Sumber : Kemenkeu)

Kemenkeu : kebutuhan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp825,7 triliun

Bareksa.com - Pemerintah membutuhkan sumber dana untuk membiayai anggaran untuk pembangunan negara ini demi kesejahteraan rakyat. Penerbitan surat utang, atau surat berharga syariah, bisa menjadi salah satu sumber dana selain dari pajak. Masyarakat juga bisa ikut membantu pemerintah dengan cara membeli surat utang negara atau menjadi investornya.

Pada tahun ini, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan telah menghitung kebutuhan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Rp825,7 triliun. Dari angka tersebut, diperkirakan 86 persennnya atau sekitar Rp710 triliun dari dalam negeri. Dari porsi dalam negeri tersebut, sekitar Rp80 triliun dicari dengan menerbitkan SBN untuk pemodal individu (ritel).

Kita, sebagai masyarakat, bisa turut serta membantu pemerintah membangun bangsa ini dengan membeli SBN yang ditujukan untuk investor ritel. Terdapat berbagai jenis SBN untuk ritel, salah satunya adalah Savings Bond Ritel (SBR). Dalam waktu dekat ini, pemerintah sedang menerbitkan seri terbaru, yakni SBR008.

Promo Terbaru di Bareksa

SBR adalah salah satu jenis SUN yang bisa menjadi alternatif investasi untuk Warga Negara Indonesia karena menawarkan imbalan berupa kupon (bunga). SBR memiliki tenor atau jatuh tempo dua tahun. SBR khusus ditawarkan untuk individu atau perseorangan, sehingga dinamakan ritel.

Sifat SBR, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank karena tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Artinya, SBR hanya bisa dibeli pada masa penawaran dan disimpan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption (pencairan awal). Masa pencairan awal ini adalah pilihan dan biasanya bisa diambil setelah setahun berinvestasi.

Lima Tujuan Penerbitan Surat Utang Negara untuk Investor Ritel :

1. Memperluas basis investor di dalam negeri
2. Menyediakan alternatif instrumen investasi bagi investor ritel
3. Mendukung stabilitas pasar keuangan domestik
4. Mendukung terwujudnya masyarakat yang berorientasi pada investasi jangka menengah dan panjang
5. Mewujudkan cita-cita kemandirian dalam pembiayaan pembangunan

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

SBR008 hanya bisa dipesan selama masa penawaran 5-19 September 2019. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

(KA02/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua