BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Manulife Aset : Empat Tips Membeli Rumah Pertama, Siapkan DP dengan Reksadana

10 September 2019
Tags:
Manulife Aset : Empat Tips Membeli Rumah Pertama, Siapkan DP dengan Reksadana
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan saat menyampaikan market update "Welcoming the Era of Lower Rate" di Kantor Manulife Aset, Jakarta (20/8/2019) (Bareksa/AM)

Sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan KPR, maka harus dimulai dengan mengatur dan memperbaiki keuangan Anda

Bareksa.com - Jika Anda bertekad membeli rumah untuk pertama kalinya, ada beragam hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan. Berikut tips dari Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), agar Anda lebih siap dalam melakukan salah satu pembelanjaan terbesar dalam hidup Anda yaitu rumah.

1. Perbaiki keuangan Anda

Mulailah dengan mengatur semua keuangan Anda. Jika Anda ingin membeli rumah dengan cara kredit melalui bank, sementara saat ini Anda masih memiliki utang di perbankan, pastikan pembayaran utang Anda lancar.

Promo Terbaru di Bareksa

Ini karena setiap pengajuan kredit ke bank, termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), harus melalui proses pengecekan di Bank Indonesia (BI checking) untuk menentukan kelayakan calon debitur. Jika nama Anda masuk dalam daftar hitam Bank Indonesia, pengajuan kredit Anda akan otomatis ditolak.

"Saran saya, lunasi sebanyak mungkin utang Anda, baik utang konsumtif maupun produktif, sebelum Anda mengambil KPR. Jika Anda masih menanggung utang lainnya, entah ke bank, teman, atau saudara, kemungkinan besar cash flow Anda akan terganggu untuk mengangsur KPR," ujar Katarina dalam keterangan tertulisnya.

Umumnya cicilan KPR cukup besar, bisa mencapai sekitar 30 persen atau bahkan lebih besar, dari penghasilan bulanan Anda.

2. Menentukan rumah yang sanggup Anda beli

Langkah ini sangat penting. Jangan sampai Anda menjadi house poor, menghabiskan sebagian besar porsi penghasilan Anda untuk pembelian rumah yang berimbas pada kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Rumah pertama yang akan Anda beli dan tempati jangan dianggap sebagai instrumen investasi.

Tujuan utama Anda membelinya karena membutuhkan tempat tinggal, bukan untuk investasi. Pilih rumah yang sanggup Anda beli. Untuk menghindari house poor, cicilan KPR Anda sebaiknya dibatasi maksimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Jadi, jika penghasilan bersih Anda Rp10 juta per bulan, cari rumah dengan cicilan maksimal Rp3 juta per bulan.

3. Menyiapkan down payment

Untuk membeli rumah pertama dengan menggunakan KPR, dibutuhkan uang muka atau down payment (DP) minimal 20 persen dari harga rumah. Semakin besar DP yang Anda setorkan di awal, akan semakin ringan beban cicilan bulanan Anda.

Tentukan jumlah yang harus Anda kumpulkan dan kapan akan Anda gunakan sebelum Anda menyisihkan uang untuk membayar DP. Dengan memiliki target yang jelas, Anda akan lebih termotivasi dan disiplin mengumpulkan dana, serta tahu persis jumlah yang masih harus Anda kumpulkan.

Idealnya, DP dikumpulkan dalam periode satu atau dua tahun. Jika lebih dari itu, harga rumah akan semakin tinggi dan mungkin tidak lagi mampu untuk dibeli.

Dalam menyiapkan DP, alokasikan minimal 30 persen dari penghasilan bulanan Anda. Ini sekaligus menjadi sarana latihan bagi Anda dalam mencicil KPR. Selain mengandalkan penghasilan bulanan, Anda juga sebaiknya memanfaatkan tunjangan hari raya (THR) dan bonus yang Anda terima untuk menyiapkan dana DP.

4. Simpan down payment di reksa dana

Ketika Anda menyimpan uang untuk pembayaran DP, hindari berinvestasi di pasar saham - dengan uang yang Anda targetkan akan digunakan dalam satu atau dua tahun ke depan. Investasi di pasar saham memang berpotensi untuk memberikan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi dibandingkan investasi lainnya, namun sangat berfluktuasi dan risikonya sangat tinggi jika dananya ingin digunakan dalam jangka pendek.

Sebaliknya, gunakan reksadana pasar uang yang cocok untuk menyimpan dana investasi dalam jangka pendek. Selain memiliki tingkat risiko yang sangat rendah, reksadana pasar uang juga likuid, bebas biaya transaksi, dan memberikan potensi imbal hasil yang lebih kompetitif dibandingkan tabungan dan deposito.

Sebagai ilustrasi, reksadana Manulife Dana Kas II (MDK II) memiliki imbal hasil 5,91 persen dalam setahun terakhir. Angka tersebut net, tidak ada potongan pajak lagi, karena reksadana bukan objek pajak. Selain itu, investasi di reksadana MDK II dapat dilakukan dengan dana yang sangat terjangkau, yaitu minimal Rp10.000.

"Selagi Anda masih memiliki penghasilan, wujudkan impian untuk memiliki rumah tinggal. Siapkan keuangan Anda agar tidak ada penyesalan di kemudian hari. Ingat, penyesalan selalu datang belakangan. Setiap langkah yang Anda ambil hari ini akan turut berperan dalam menentukan masa depan Anda," ujar Katarina.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Sementara itu, reksadana syariah hanya bisa berinvestasi pada efek yang masuk dalam pengelolaan secara syariah.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua