BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Laba BBRI Naik 11% di 1H19, Reksadana Indeks & ETF di Bareksa Berpotensi Naik

02 Agustus 2019
Tags:
Laba BBRI Naik 11% di 1H19, Reksadana Indeks & ETF di Bareksa Berpotensi Naik
Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Suprajarto (kanan) bersama Direktur Konsumer Handayani menyampaikan keterangan terkait Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di Jakarta, Kamis (3/1/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Reksadana Indeks merupakan jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu

Bareksa.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencatat laba bersih sebesar Rp 14,93 triliun pada semester I-2019 atau per 30 Juni 2019. Angka tersebut mengalami kenaikan 11 persen dibandingkan Rp 13,44 triliun pada periode yang sama tahun 2018.

Kenaikan laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 38,24 triliun di enam bulan pertama 2019 atau naik dari Rp 35,91 triliun pada periode sama di 2018. Sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan, total aset BRI mengalami penurunan 1,3 persen menjadi Rp 1.279 triliun per Maret 2019, dibandingkan Rp 1.296 triliun per akhir 2018.

Saatnya Koleksi Reksadana Indeks di Bareksa

Promo Terbaru di Bareksa

Adanya sentimen positif dari Bank BRI, membuat reksadana-reksadana indeks yang tersedia di Bareksa berpeluang melanjutkan penguatannya. Sebab, semua reksadana di bawah ini mempunyai saham Bank BRI (BBRI) sebagai salah satu top holdings dalam portofolionya.

Sebagai informasi, di marketplace investasi Bareksa yang merupakan agen penjual reksadana, hingga saat ini terdapat lima produk reksadana indeks & ETF yang dijual, yakni CIMB-Principal Index 30 (PT CIMB Principal Asset Management), Reksa Dana Kresna Indeks 45 (PT Kresna Asset Management), Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 (PT Avrist Asset Management), Reksa dana Indeks Syailendra MSCI (PT Syailendra Capital), dan RHB SRI KEHATI Index Fund (PT RHB Asset Management Indonesia).

Illustration

Sumber : Bareksa.com

Mayoritas reksadana jenis ini di marketplace Bareksa bisa dibeli dengan modal minimal Rp100.000 saja. Bahkan ada produk dengan minimal pembelian hanya Rp50.000.

Mengenal Reksadana Indeks & ETF

Kita sudah mengetahui reksadana adalah salah satu bentuk investasi keuangan yang berpotensi memberikan keuntungan untuk kebutuhan kita di masa depan. Sebagian besar dari kita juga sudah memahami empat jenis reksadana yang secara umum hadir di Indonesia, yakni reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana campuran.

Akan tetapi, sebenarnya masih ada jenis reksadana lain yang bisa dijadikan alternatif investasi bagi investor ritel seperti kita. Salah satunya adalah reksadana jenis indeks dan Exchange Traded Fund (ETF).

Reksadana ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi dibandingkan dengan reksadana konvensional lainnya, seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang. Reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.

Dalam pengertian lain, reksadana indeks juga bisa diartikan sebagai jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu, bisa indeks saham bisa juga indeks obligasi. Meski demikian, cara kerjanya berbeda dengan reksadana konvensional yang berfokus pada saham dan obligasi.

Berbeda dengan reksadana konvensional yang berusaha mengalahkan kinerja tolok ukurnya (benchmark), justru target dari reksadana indeks adalah menyamainya. Jadi, daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya.

Karena komposisinya mirip atau bahkan sama persis dengan indeks acuannya, hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya. Cara ini dikenal pula dengan strategi pengelolaan pasif (passive management strategy).

Semakin besar selisihnya, meskipun kinerja reksadana lebih baik, tetap dianggap tidak baik karena yang ideal adalah sama dengan indeks acuannya. Selisih antara reksadana dengan indeks acuan disebut juga tracking error. Ketika selisih yang dihasilkan semakin kecil maka manajer investasi yang mengelolanya terbilang sukses. Seandainya selisih yang dihasilkan adalah tracking error=0, itu akan lebih bagus lagi.

(KA02/hm)

**

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.313,18

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,41

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.753

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,73

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua