BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Kupon SBR007 Minimal 7,5 Persen Menguntungkan, Begini Penjelasan Kemenkeu

12 Juli 2019
Tags:
Kupon SBR007 Minimal 7,5 Persen Menguntungkan, Begini Penjelasan Kemenkeu
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman saat acara peluncuran SBR007 dengan tema “Membangun Kemandirian Finansial Sejak Dini dengan Cara Investasi”, di Jakarta (11/07/2019) (Bareksa/AM)

Kupon SBN ritel yang ditawarkan telah mempertimbangkan kondisi pasar obligasi, faktor internal dan eksternal

Bareksa.com - Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan penetapan kupon Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 yang sebesar 7,5 persen tidaklah rendah. Sebab jika mempertimbangkan pasar sekunder obligasi saat ini, maka nilai kupon SBR007 tergolong kompetitif dan menguntungkan.

"Jadi kalau penerbitan SBN ritel sebelumnya sempat dengan kupon 8 persen, maka saat itu pasarnya juga rate obligasinya di kisaran itu," ujar Luky, di Jakarta (11/07).

Menurut Luky, sejak akhir Mei 2019 dengan adanya perbaikan rating Indonesia oleh Standard & Poors, kemudian pernyataan dovish dari petinggi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) perihal peluang penurunan Fed Fund Rate, itu akan mengakibatkan tren penurunan suku bunga atau yield obligasi secara signifikan.

Promo Terbaru di Bareksa

"Itulah kenapa kupon yang kita tawarkan juga harus kita sesuaikan juga," ungkapnya.

Hingga akhir tahun, Luky menyatakan tetap menargetkan penerbitan 10 kali SBN ritel. Saat ini masih ada empat produk SBN ritel lagi yang akan terbitkan. Di antaranya produk SBN ritel konvensional yang sifatnya tradable, kemudian 1 SBN ritel konvensional non tradable, serta dua lainnya adalah SBN ritel syariah non tradable.

Berdasarkan catatan Kementerian Kemenku, hingga akhir tahun 2019, SBN ritel yang jatuh tempo adalah SR008 senilai Rp31,5 triliun dan ORI013 senilai Rp19,7 triliun.

Illustration
Sumber : Kementerian Keuangan

Luky menjelaskan SBN ritel memang ditujukan bagi investor ritel individu, sehingga bisa dijadikan pilihan investasi yang sangat menarik. Sejak SBN ritel dijual secara online, ternyata ada perubahan struktur investor.

Jika dulunya ketika masih menggunakan pemasaran konvensional, investor SBN ritel didominasi oleh generasi baby boomers, sementara generasi milenial hanya menyumbang 13-15 persen. Namun pada penerbitan terakhir, justru SBN ritel didominasi investor milenial dengan sumbangan 50-52 persen.

"Artinya memang tujuan kita untuk memperluas basis investor domestik, khususnya untuk generasi milenial," ungkapnya.

Meskipun perluasan basis investor domestik tersebut masih bertahap, namun kata Luky, setidaknya dalam 1 tahun pertama bisa diihat perkembangannya sangat menjanjikan.

"Preferensi investasi generasi milenial ini tentu kembali ke masing-masing investor. Kita menyediakan instrumen investasi bagi milenial. Alhamdulillah respons investor generasi milenial sangat besar," jelasnya.

Kepala Riset Fixed Income Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menuturkan, penentuan kupon (pricing) SBR tentunya juga memperhatikan alternatif investasi lainnya. Hal ini disebabkan tren suku bunga rendah yang memengaruhi instrumen surat utang negara (SUN), yang sudah pasti bebas risiko karena dijamin oleh pemerintah.

“Kenapa lebih rendah? Karena tren risk free yield SUN juga turun dibandingkan dengan issuance SBR sebelumnya di Januari dan April 2019. Jadi wajar menurut saya,” kata Handy kepada Bareksa, Rabu, 10 Juli 2019.

Untuk itu, Handy menilai, instrumen SBR ini seyogyanya punya segmen investor tersendiri, yakni yang memang mempunyai dana menganggur (excess cash) yang bisa disimpan hingga dua tahun, sehingga tidak terpengaruh dengan risiko likuiditas (liquidity risk). Handy menambahkan, dengan tren suku bunga yang turun, jika investor tidak ingin trading di obligasi, maka SBR bisa dijadikan alternatif investasi yang menarik terutama ada floor rate-nya yakni di 7,5 persen.

“Saya perkirakan demand-nya kurang lebih akan mirip dengan SBR006,” imbuh Handy.

Mengacu pada penetapan kupon SBR007, Handy menyampaikan, tren kupon SBR dan Sukuk Tabungan atau obligasi ritel selanjutnya akan sangat tergantung dari outlook risk free yield SUN dan BI 7DRRR. “Perkiraan saya tren penurunan yield SUN masih berpotensi berlanjut seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga BI 7DRRR dan sejalan dengan dovish bank sentral dunia lainnya seiring dengan adanya perlambatan ekonomi global,” tutur dia.

Sementara itu, mengenai peluang penjualan SBN ritel di tengah kondisi pasar obligasi saat ini, Handy lebih melihat dari sisi dari kondisi likuiditas rupiah dan yield alternatif investasi lainnya. Dia menjelaskan, dengan BI menjaga kecukupan likuiditas rupiah di pasar, dan semakin banyaknya seri obligasi ritel yang diterbitkan, seringnya sosialisasi dan semakin banyak nasabah ritel yang kenal dengan instrumen ini, maka dirinya termasuk yang percaya potensinya masih akan bagus ke depannya.

Net buying obligasi pemerintah khusus untuk investor ritel masih sangat rendah, jadi potensinya masih sangat terbuka,” tambahnya.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran SBR007, yakni 11-26 Juli 2019.

Meski masa penawaran belum dibuka, kita sudah bisa mendaftar terlebih dahulu untuk memesan SBR007 di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBR007? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR007.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBR007? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua