BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Top 5 Reksadana Saham Return Tertinggi Sepekan Pasca Lebaran

17 Juni 2019
Tags:
Top 5 Reksadana Saham Return Tertinggi Sepekan Pasca Lebaran
Ilustrasi investor melihat smartphone handphone gadget ponsel sambil tersenyum bahagia senang gembira karena hasil investasi reksadana saham obligasi surat utang negara secara online menguntungkan

Dalam sepekan terakhir (per 14 Juni 2019), IHSG menguat sehingga mendorong kinerja reksadana saham secara umum

Bareksa.com - Sepekan pasca libur panjang lebaran, kinerja pasar saham Indonesia cukup menggembirakan. Hal ini juga turut menjadi kabar baik bagi investor pemegang produk investasi berbasis saham, termasuk reksadana saham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 0,66 persen secara mingguan ke level 6.250,27 pada penutupan perdagangan Jumat (14 Juni 2019). Di awal pekan, euforia kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Standar & Poor's (S&P) masih menjadi energi positif yang mengangkat kinerja bursa saham domestik.

Namun, menjelang akhir pekan muncul determinan baru yang membuat bursa saham Tanah Air sedikit terkontraksi. Determinan itu adalah posisi cadangan devisa yang menyusut dan peningkatan harga minyak mentah dunia. Cadangan devisa (cadev) Mei dilaporkan terpakai US$4 miliar untuk membayar utang pemerintah, sehingga posisinya kini berada di level US$120,3 miliar (Rp 1.708,3 triliun).

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik Perbandingan Return IHSG dengan Indeks Reksadana Saham dan Indeks Reksadana Saham Syariah

Illustration

Sumber: Bareksa

Seiring dengan peningkatan IHSG sepekan lalu yang menjadi acuan pasar modal, kinerja reksadana saham secara umum juga ikut terdorong. Hal ini tercermin dalam indeks reksadana saham yang mencatatkan kenaikan 1,14 persen sepekan (per 14 Juni 2019) dan indeks reksadana saham syariah yang mencatatkan penguatan 1,38 persen dalam periode yang sama.

Tabel Daftar Reksadana Saham dengan Return Tertinggi Mingguan (14 Juni 2019) di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa

Alhasil di tengah kondisi yang menguntungkan tersebut, tercatat lima produk reksadana saham yang dijual di marketplace investasi Bareksa yang mampu membukukan kinerja positif dengan kenaikan cukup signifikan sepanjang pekan kemarin serta mengalahkan kinerja ketiga tolok ukur (benchmark) tersebut. Berikut ulasannya.

HPAM Syariah Ekuitas

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik pertama sepanjang pekan lalu ditempati oleh HPAM Syariah Ekuitas dengan kenaikan 4,42 persen.

Grafik Pergerakan NAB/UP HPAM Syariah Ekuitas

Illustration

Sumber: Bareksa

HPAM Syariah Ekuitas bertujuan untuk memberikan pertumbuhan nilai investasi dengan waktu panjang melalui penempatan pada Efek Syariah dengan mayoritas pada Efek bersifat ekuitas yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu:

♦ Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada Efek bersifat ekuitas yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah.

♦ Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Surat Berharga Syariah Negara dan/atau Sukuk yang mempunyai jatuh tempo lebih dari 1 (satu) tahun atau sisa jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun dan/atau instrumen pasar uang syariah dalam negeri dan/atau deposito syariah

Produk yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management ini, hingga Mei 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp326,55 miliar.

HPAM Syariah Ekuitas dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 28 Agustus 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Manulife Saham SMC Plus

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kedua sepanjang pekan lalu adalah Manulife Saham SMC Plus dengan kenaikan 3,35 persen.

Grafik Pergerakan NAB/UP Manulife Saham SMC Plus

Illustration

Sumber: Bareksa

Manulife Saham SMC Plus bertujuan untuk mendapatkan pertumbuhan investasi yang tinggi dalam jangka panjang dengan menginvestasikan sebagian besar dananya dalam Efek bersifat ekuitas yang berkapitalisasi kecil dan menengah.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu:

♦ Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada Efek bersifat Ekuitas

♦ Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada Efek bersifat Utang

Produk yang dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini, hingga Mei 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp116,31 miliar.

Manulife Saham SMC Plus dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 27 Februari 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

HPAM Ultima Ekuitas 1

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik ketiga sepanjang pekan lalu adalah HPAM Ultima Ekuitas 1 dengan kenaikan 3,03 persen.

Grafik Pergerakan NAB/UP HPAM Ultima Ekuitas 1

Illustration

Sumber: Bareksa

HPAM Ultima Ekuitas 1 bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang agresif dan optimal dalam jangka panjang dengan melakukan investasi ke dalam instrumen investasi secara aktif pada saham-saham yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau dicatatkan di Bursa Efek dan/atau Efek bersifat utang dan/atau instrumen Pasar Uang dan/atau Kas dan setara Kas.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu:

♦ 80 persen hingga 100 persen dalam ekuitas dan

♦ 0 persen hingga 20 persen dalam efek bersifat utang dan instrumen pasar uang

Produk yang juga dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management ini, hingga Mei 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,38 triliun.

HPAM Ultima Ekuitas 1 dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 7 Desember 2009 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Mandiri Investa Atraktif Syariah

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik keempat sepanjang pekan lalu adalah Mandiri Investa Atraktif Syariah dengan kenaikan 2,93 persen.

Grafik Pergerakan NAB/UP Mandiri Investa Atraktif Syariah

Illustration

Sumber: Bareksa

Mandiri Investa Atraktif Syariah bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi jangka panjang yang menarik melalui investasi pada Efek Syariah Bersifat Ekuitas yang sesuai dengan Syariah Islam.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu:

♦ Minimum 80 persen dan maksimum 98 persen pada Efek Syariah Bersifat Ekuitas,

♦ maksimum 18 persen pada Obligasi Syariah (Sukuk),

♦ minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang

Produk yang dikelola oleh PT Mandiri Manajemen Investasi ini, hingga Mei 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp112,78 miliar.

Mandiri Investa Atraktif Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp50.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 25 Januari 2008 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah

Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kelima sepanjang pekan lalu adalah CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah dengan kenaikan 2,58 persen.

Grafik Pergerakan NAB/UP CIMB Principal Islamic Equity Growth Syariah

Illustration

Sumber: Bareksa

CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah bertujuan untuk memaksimalkan pengembalian jangka panjang dengan mengalokasikan portofolio aset pada antara lain Efek Syariah bersifat ekuitas dan Instrumen Pasar Uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah Islam.

Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu:

♦ Minimum 80 persen dan maksimum 95 persen pada Efek Syariah bersifat Ekuitas

♦ Minimum 5 persen dan maksimum 20 persen pada Instrumen Pasar Uang

Produk yang juga dikelola oleh PT CIMB Asset Management ini, hingga Mei 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp129,94 miliar.

CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp200.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 10 September 2007 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Perlu diketahui, reksadana saham memiliki mayoritas saham atau ekuitas di dalam portofolionya sehinga memiliki risiko fluktuasi dalam jangka pendek tetapi potensi imbal hasil tinggi dalam jangka panjang. Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan cocok untuk jangka panjang.

Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

(KA01/hm)

* * *

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua