BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

CEO Principal AM Agung Budiono: Touching People’s Hearts

27 Mei 2019
Tags:
CEO Principal AM Agung Budiono: Touching People’s Hearts

Invest for the long term, and your money will work for you

Bareksa.com – Principal Asset Management Indonesia (Principal AM) akan membawa fokus baru seiring dengan rebranding operasional aset manajemen yang sebelumnya dikenal dengan CIMB-Principal Asset Management di tingkat ASEAN, termasuk Malaysia dan Thailand. Dukungan tambahan dari Principal Financial Group, yang berbasis di Amerika Serikat dan telah berpengalaman 140 tahun secara global, mendorong upaya manajer investasi ini untuk menggaet pasar baru di Indonesia. Terkait dengan pembaruan yang menyegarkan ini, Bareksa berkesempatan mewawancarai CEO Principal AM Agung Budiono untuk membahas mulai dari potensi Indonesia hingga inovasi baru yang akan segera diluncurkan.

Perlu diketahui, Principal bukanlah nama baru dalam industri finansial karena telah hadir di 80 negara di dunia, termasuk di Amerika Selatan dan ASEAN, dengan jumlah dana kelolaan (asset under management/AUM) US$675,4 miliar per 31 Maret 2019 dan melayani 24 juta nasabah secara global. Pengalaman dan latar belakang Principal dalam perencanaan finansial, dana pensiun dan pengelolaan aset tersebut akan diterapkan untuk membantu masyarakat Indonesia mencapai tujuan keuangan dalam hidup mereka.

CEO Principal AM, Agung Budiono, menjelaskan bahwa potensi Indonesia sangatlah baik bila dibandingkan dengan negara tetangga dalam kawasan, tetapi terdapat dua kendala besar, yakni kebiasaan menabung dan edukasi yang kurang. Menurutnya, orang Indonesia sudah terbiasa menabung di bank, akibat kondisi makro yang memungkinkan bunga bank cukup tinggi di masa lampau. Akan tetapi, seiring dengan kondisi inflasi yang terjaga di level 4 persen dalam delapan tahun terakhir, orang mulai mencari aset yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi daripada produk bank.

Promo Terbaru di Bareksa

Kemudian, saat ini masyarakat sudah mulai paham berbagai aset alternatif yang memiliki nilai tambah lebih, dibandingkan produk pasar uang. Melihat potensi ini, Principal datang untuk menawarkan program spesial. "Dalam beberapa waktu setelah rebranding ini, kami akan memberikan kejutan menyenangkan terkait inovasi baru dari Principal," ujar Agung.

Dengan potensi besar di Indonesia tersebut, Principal memiliki rencana untuk membuat disrupsi di pasar serta menangkap peluang yang muncul di industri pengelolaan aset negara ini. Filosofi dan pendekatan Principal dalam layanan finansial sangat mengutamakan faktor kemanusiaan (human touch), berbeda dengan yang diterapkan mayoritas aset manajer yang kini ada di Indonesia. "Kami datang tidak hanya menawarkan produk, tetapi juga menyediakan solusi sehingga menjadi solution-driven manager bagi nasabah kami di Indonesia.

Menjadi salah satu manajer investasi di jajaran Top 20 di Indonesia, Principal AM selama ini masih berfokus pada investor institusi dan ritel melalui bank, yang juga merupakan salah satu pemegang sahamnya. Namun, dalam waktu dekat ini, sangatlah mungkin bagi manajer investasi dengan dana kelolaan Rp7,9 triliun per April 2019 ini untuk menanjak ke daftar Top 10. Agung pun menjelaskan sudah memiliki strategi dan sasaran baru untuk memperluas pasar di Indonesia, dengan mempertimbangkan pertumbuhan kelas menengah yang menurut data Boston Consulting Group akan mencapai 141 juta pada 2020.

Potensi kelas menengah ini mayoritas datang dari kelompok usia produktif, yang kini berusia 23-38 tahun atau sering disebut dengan generasi milenial. Generasi ini biasanya sudah mulai sadar tentang produk yang berkelanjutan dan memiliki dampak terhadap isu lingkungan (environmental, social and governance). Pandangan kaum milenial ini dinilai sesuai dengan semangat Principal Financial Group yang mengusung Prinsip-Prinsip Investasi Bertanggung Jawab didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN-backed Principles of Responsible Investment/UNPRI). Ke depan, operasi aset manajer Principal di tingkat regional juga akan mengusung UNPRI.

Berkaitan dengan potensi pasar ini, Principal akan menggunakan teknologi finansial (fintech) untuk membuat inovasi produk. Solusi teknologi Principal telah tercermin dalam upaya globalnya setelah mengaikuisisi RobustWealth, perusahaan penasihat keuangan dengan kecerdasan buatan (robo advisor). Inovasi seperti ini dapat diterapkan di Indonesia dalam membantu nasabah untuk membuat investasi yang lebih baik dan lebih bijak. Teknologi juga diharapkan bisa meningkatkan literasi keuangan dan akses permodalan bagi orang Indonesia.

Principal AM akan meluncurkan produk baru, yang tentunya membawa misi sesuai dengan latar belakang filosofi seperti dijelaskan di atas, sekaligus menarik target pasar baru, yakni investor milenial.

Berbicara soal produk, reksadana eksisting yang dikelola oleh Principal AM saat ini juga masih menunjukkan performa baik. Berdasarkan data Bareksa yang dikompilasi dari S-Invest dan Bank Kustodian, reksadana saham Total Return Equity Fund telah memberikan keuntungan 127,96 persen dalam sepuluh tahun terakhir hingga 15 Mei 2019. Diluncurkan sejak 1 Juli 2005, reksadana saham ini telah mencatat imbal hasil 251,56 persen per 15 Mei 2019. Kemudian, reksadana saham Islamic Asia Pacific Equity Syariah (USD) yang luncur dua tahun lalu juga masih positif. Secara year to date (15 Mei 2019), reksadana ini mencatat return positif 7,46 persen, padahal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berkinerja negatif.

Agung menjelaskan bahwa situasi pasar saat ini di regional memang cenderung flat, tetapi emiten Indonesia masih bisa tumbuh, dengan perkiraan target pertumbuhan earning per share (EPS) IHSG sekitar 10-13 persen pada tahun ini. Dia juga memandang emiten yang berkaitan dengan pertumbuhan domestik bisa mendapatkan dorongan positif, contohnya perbankan, konstruksi. Pada saat yang sama, pasar obligasi diperkirakan positif karena arah kebijakan The Fed yang dovish, dan BI punya ruang penurunan untuk mengantisipasi kondisi global.

Indonesia, lanjutnya, sebagai emerging market justru mendapat dorongan angin dari kondisi yang ada di global saat ini, bukan perlawanan arah angin. Oleh sebab itu, investasi di aset-aset Indonesia masih sangat menarik. “Emerging market asset class is still the best thing."

Namun, apapun kondisi pasar dalam jangka pendek ataupun ketidakpastian yang menghantui, Principal tetap memasang strategi untuk jangka panjang dan berfokus pada membantu kehidupan individu dan komunitas.

Agung juga menyampaikan pesan bagi investor, calon investor, maupun masyarakat Indonesia secara umum untuk selalu mengingat bahwa investasi adalah kegiatan untuk jangka panjang. "Invest for the long term, and your money will work for you," tutupnya.

(ADV)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja masa datang.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,79

Up0,68%
Up3,10%
Up0,02%
Up6,29%
Up20,00%
-

Capital Fixed Income Fund

1.757,84

Up0,53%
Up3,44%
Up0,02%
Up7,40%
Up18,25%
Up43,13%

STAR Stable Income Fund

1.908,88

Up0,50%
Up2,87%
Up0,01%
Up6,27%
Up31,65%
Up59,98%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.762,89

Up0,50%
Up2,81%
Up0,01%
Up5,44%
Up20,06%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,34

Up0,52%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,02%
Down- 2,73%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua