Bareksa.com – Peminat produk reksadana syariah punya banyak pilihan untuk menempatkan dananya. Sebab berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang tahun ini hingga April terdapat 28 produk baru reksadana syariah.

Dengan 28 produk baru itu, kini jumlah produk reksadana syariah tercatat di OJK telah mencapai 243 produk. Angka ini bertambah dari posisi akhir tahun 2018 yang masih mencapai 224 produk.

Sejalan dengan penambahan jumlah produk, nilai dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana syariah naik menjadi Rp35,38 triliun per April 2019 atau tumbuh 2,58 persen dari posisi akhir tahun 2018 Rp34,49 triliun.

Lalu, produk-produk reksadana syariah terbaru apa saja yang bisa menjadi pilihan? Berikut adalah ulasan Bareksa mengacu data OJK.

Berdasarkan data OJK, 28 produk reksadana syariah terbaru di 2019 itu merupakan hasil racikan dari 13 manajer investasi. Salah satunya adalah PT BNP Paribas Investment Partners (BNP Paribas IP). BNP Paribas IP menjadi manajer investasi dengan produk reksadana syariah terbanyak di tahun ini hingga April.

Total produk baru reksadana syariah BNP Paribas IP sebanyak 5 produk yang terdiri dari dua reksadana syariah berbasis pasar uang, dua reksadana syariah terproteksi, dan satu reksadana syariah berbasis sukuk.

Daftar Produk Reksadana Syariah Terbitan 2019

Sumber: OJK

Selain BNP Paribas IP, PT Syailendra Capital juga menjadi penerbit terbanyak reksadana syariah tahun ini. Jumlahnya mencapai 4 produk yang terdiri dari dua reksadana syariah terproteksi, satu reksdana syariah campuran, dan satu reksadana syariah pasar uang.

Adapun nama-nama seperti PT RHB Asset Management Indonesia, PT BNI Asset Management dan PT PNM Investment Management masing-masing menerbitkan tiga produk reksadana syariah terbaru.

Secara umum, jenis reksadana syariah terbaru di 2019 masih didominasi yang jenis terproteksi dengan jumlah 12 produk, disusul reksadana syariah jenis pasar uang sebanyak 8 produk. Sisanya ada yang berbasis saham, campuran, serta pendapatan tetap.

Lalu, mau tunggu apa lagi? Yuk! Berinvestasi di reksadana.

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.