BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Anda Pemula dan Ingin Investasi Bebas Riba? Coba Reksadana Pasar Uang Syariah

11 April 2019
Tags:
Anda Pemula dan Ingin Investasi Bebas Riba? Coba Reksadana Pasar Uang Syariah
Ilustrasi investor syariah wanita berhijab berjilbab sedang memegang buku dan pensil dengan wajah bingung mempertanyakan investasi

Berdasarkan data Bareksa, RDPU syariah bisa mencetak imbal hasil antara 4,65 persen hingga 5,67 persen per tahun

Bareksa.com - Sebagai negara dengan mayoritas penduduknya adalah Muslim, Indonesia menyimpan potensi besar bagi produk-produk keuangan syariah. Sebab masyarakat semakin menyadari pentingnya produk keuangan syariah yang halal dan bebas riba. Sehingga minat masyarakat terhadap produk keuangan syariah semakin meningkat, salah satunya reksadana syariah.

Sebelum memulai berinvestasi di reksadana syariah, pastikan Anda sudah memiliki tujuan investasi yang jelas dan strategi yang matang. Misalnya Anda membutuhkan dana untuk membeli rumah 10 tahun mendatang, atau membutuhkan dana untuk pergi umrah 3 tahun mendatang, atau membutuhkan dana untuk modal usaha atau sekedar membeli handphone baru 1 tahun mendatang.

Sebaiknya buat tujuan keuangan dengan cara yang SMART (Specific, measurable, attainable, realistic, & time bounded).

Promo Terbaru di Bareksa

Bagi Anda yang baru akan memulai berinvestasi di reksadana syariah, sebaiknya Anda mencoba produk reksadana yang memiliki risiko sangat rendah yaitu reksadana pasar uang (RDPU) syariah.

RDPU merupakan jenis investasi yang paling rendah risikonya dibandingkan jenis reksadana yang lainnya. Hal ini dikarenakan jika Anda berinvestasi di RDPU syariah maka hampir sama dengan Anda membuka rekening deposito syariah di bank.

Setelah manajer investasi (MI) mendapatkan dana investasi dari masyarakat, maka mereka akan berinvestasi pada instrumen pasar uang di antaranya deposito bank umum syariah dan/atau BPRS, membeli sukuk negara atau sukuk korporasi yang jangka waktu jatuh temponya kurang dari 1 tahun.

Risiko investasi di RDPU juga sangat rendah karena deposito di Indonesia dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta sukuk yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun cenderung memiliki risiko gagal bayar yang sangat rendah. Mengingat risiko yang dimiliki RDPU yang rendah, maka wajar imbal hasil yang diberikan juga tidak jauh berbeda dengan imbal hasil deposito pada umumnya.

Jangka waktu investasi RDPU syariah disarankan untuk keperluan jangka pendek yaitu jangka 1 tahun dan kurang cocok untuk keperluan jangka panjang yang mengharapkan return lebih tinggi.

Beberapa tujuan keuangan yang cocok dicapai dengan investasi pada RDPU syariah ini antara lain seperti ingin minyiapkan modal kerja, pergi berlibur, membeli alat elektronik baru, atau wisata ziarah.

Investasi dalam bentuk reksadana merupakan investasi yang dapat dibeli melalui perusahaan MI atau agen penjual efek reksadana (APERD). Prosesnya cukup mudah karena yang harus Anda lakukan adalah mengumpulkan sejumlah uang (bisa mulai dari Rp100 ribu atau kurang) dan diberikan kepada MI atau agen penjual reksadana untuk diinvestasikan di pasar uang syariah.

Pihak-pihak yang menjadi agen penjual reksadana contohnya seperti e-commerce, marketplace dan bank umum, serta Bareksa yang merupakan salah satu pionir dalam industri supermarket fund di Indonesia.

Jumlah uang yang Anda investasikan akan dikonversi ke dalam bentuk unit reksadana yang disebut nilai aktiva bersih (NAB). Peningkatan atau penurunan harga satuan unit reksadana tersebut bergantung pada keuntungan atau kerugian yang diperoleh MI dan juga dipengaruhi kondisi keuangan dalam negeri atau luar negeri.

Dalam reksadana pasar uang syariah, Anda akan membeli reksadana yang dikelola oleh MI dan bank kustodian. MI adalah perusahaan yang diberikan izin oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mengelola uang Anda, sedangkan bank kustodian akan melakukan pencatatan dan penyimpanan uang dan surat berharga Anda.

Dengan adanya 2 pihak yang berbeda, yaitu pihak yang mengelola (manajer investasi) dan pihak yang menyimpan uang (bank kustodian) maka risiko adanya fraud (penipuan) di produk reksadana cukup rendah.

Investasi di RDPU syariah lebih baik dibandingkan hanya menyimpan uang di deposito syariah. Mengapa? Untuk menjawabnya diperlukan beberapa faktor perbandingan antara deposito syariah dengan RDPU syariah.

Deposito syariah merupakan produk perbankan yang dijalankan sesuai dengan prinsip syariah. Produk investasi ini dijalankan dengan prinsip mudharabah. Investasi ini diperuntukkan bagi nasabah perorangan atau badan (non perorangan) dengan pilihan waktu penempatan berjangka 1, 3, atau 12 bulan. Imbal hasil deposito syariah berkisar 2 persen hingga 6 persen per tahun.

Sedangkan pada RDPU syariah, Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil lebih besar karena pengelolaan dana yang dilakukan oleh MI tidak hanya di investasikan pada satu produk investasi tertentu namun di investasikan pada beberapa instrumen.

Dalam RDPU syariah, Anda bisa mulai berinvestasi dengan modal investasi yang tergolong sangat rendah, yakni Rp100 ribu atau bahkan pada beberapa produk lebih rendah dari itu. Hal ini sangat memudahkan Anda dalam memulai investasi, karena modal investasi yang diperlukan tidak banyak dan tidak ada perbedaan return antara modal yang kecil ataupun besar.

Berbeda dengan RDPU syariah, deposito syariah mengharuskan Anda untuk memiliki modal cukup besar. Umumnya, minimal Anda harus menyetor uang Rp1 juta untuk memiliki deposito syariah.

Seperti diketahui, jika Anda berinvestasi dengan deposito, dana yang Anda investasikan tidak dapat diambil seenaknya. Ada jangka waktu yang harus dipenuhi sebelum uang bisa diambil tanpa terkena denda/penalti. Denda akan dikenakan kepada Anda jika pengambilan dana dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo. Jadi prosesnya tidak fleksibel.

Sedangkan pada RDPU syariah, Anda bisa mengambil dana secara fleksibel kapan saja Anda mau. Anda bisa mengambilnya kapan saja tanpa ada jangka waktu yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Terlebih lagi, pencairan dana di RDPU syariah dapat dilakukan dengan mudah dan dimana saja karena prosesnya bisa dilakukan secara online, jadi Anda tidak perlu repot-repot menyediakan waktu khusus untuk pergi mencairkan dana Anda ke bank. Waktu dari permintaan pencairan sampai dengan uang RDPU sampai di rekening Anda sekitar 2-3 hari kerja, dengan batas waktu maksimum sesuai ketentuan OJK 7 hari kerja.

Dari semua kelebihan RDPU syariah tersebut, tentu saja ada hal-hal yang harus Anda pertimbangkan mengenai kekurangannya. Kekurangan RDPU syariah adalah tidak tentunya hasil return yang dihasilkan kerena perputaran uang memiliki risiko wanprestasi.

Dengan fluktuasi nilai return ini, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar atau malah bisa mengalami kerugian. Hal ini bergantung pada Anda dan keahlian manajer investasi dalam mengelola uang Anda.

Berdasarkan data Bareksa, RDPU syariah bisa mencetak imbal hasil antara 4,65 persen hingga 5,67 persen per tahun dalam jangka waktu setahun terakhi (per 10 April 2018).

Illustration
Sumber : Bareksa

Beberapa produk RDPU syariah seperti Emco Barokah Syariah dan Bahana Likuid Syariah berhasil membukukan imbal hasil masing-masing 18,22 persen dan 18,12 persen dalam 3 tahun terakhir, atau rata-rata 6 persen per tahun.

Cermatlah dalam memilih produk investasi, pilihlah yang paling baik dan memiliki tingkat risiko yang wajar, dengan kata lain, sesuaikan produk investasi dengan kebutuhan.

Berdasarkan semua ulasan tersebut, dapat disimpulkan RDPU syariah lebih berisiko daripada deposito syariah, namun dengan risiko yang tergolong rendah ini, Anda bisa mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih baik.

Anda juga harus menjadi investor cerdas dalam memilih manajer investasi. Telusuri profil dan performa MI dalam mengelola reksadana serta pastikan bahwa manajer investasi tersebut terdaftar di OJK.

Jadi buat kamu yang belum punya banyak modal untuk investasi di pasar modal syariah, yuk kita coba mulai investasi di RDPU.

Bareksa menjadi salah satu platform yang menyediakan fasilitas pembelian instrumen reksadana ataupun surat berharga negara secara online. Bareksa adalah perusahaan teknologi finansial (fintech) pertama di Indonesia yang telah mendapat izin sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia. Saat ini telah tersedia aplikasi Bareksa untuk pengguna smartphone Android dan iOS yang bisa Anda unduh dengan mudah melalui aplikasi Play Store

Melalui marketplace investasi reksadana yang terintegrasi yang dikembangkan Bareksa, masyarakat mendapat kemudahan dalam melakukan investasi reksadana secara online. Masyarakat tidak perlu repot-repot lagi datang ke bank atau kantor perusahaan manajer investasi.

Mengenai keamanan transaksi, masyarakat tidak perlu khawatir. Sebab semua transaksi berlangsung secara resmi dan aman. Bertransaksi reksadana online yang bisa diakses cukup menggunakan smartphone dan koneksi internet ini, Anda bisa dengan mudah membuka akun, membeli dan menjual reksadana.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.312,97

Up0,14%
Up3,53%
Up0,02%
Up5,80%
Up18,28%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,1

Up0,58%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,30%
Up17,22%
Up43,04%

STAR Stable Income Fund

1.917,09

Up0,55%
Up2,93%
Up0,02%
Up6,32%
Up30,69%
Up60,37%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.752,73

Down- 0,48%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,37%
Up18,74%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.035,26

Down- 0,27%
Up1,73%
Up0,01%
Up2,63%
Down- 2,19%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua