BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Reksadana Pendapatan Tetap, Keuntungan dan Risikonya

04 Maret 2019
Tags:
Reksadana Pendapatan Tetap, Keuntungan dan Risikonya
Ilustrasi investasi reksadana yang digambarkan dengan sejumlah telur ditata di wadah di atas meja. Reksadana memiliki berbagai aset dalam portofolionya yang terdiversifikasi, sehingga risiko bisa dikurangi saat potensi keuntungan tinggi.

Di Bareksa, reksadana pendapatan tetap memberikan imbal hasil hingga 27,89 persen dalam 3 tahun

Bareksa.com - Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana sangat cocok sebagai alternatif investasi bagi pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Secara umum jenis reksadana terbagi menjadi empat yakni reksadana pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Pembagian jenis ini berdasarkan dari isi portofolio atau kumpulan efek yang membangun reksadana tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Dari keempat jenis reksadana tersebut, ada reksadana pendapatan tetap atau jenis reksadana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari asetnya dalam bentuk efek utang atau obligasi. Obligasi atau surat utang ini bisa yang diterbitkan oleh perusahaan (korporasi) maupun obligasi pemerintah.

Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Risikonya relatif lebih besar daripada reksadana pasar uang tetapi lebih moderat dibandingkan saham sehingga cocok untuk jangka waktu 1 sampai 3 tahun.

Investasi di reksadana pendapatan tetap memiliki tingkat pengembalian hasil yang stabil karena memiliki aset surat utang atau obligasi yang memberikan keuntungan berupa kupon secara rutin.

Dalam jangka pendek dan menengah, nilai aktiva bersih (NAB) dari reksadana pendapatan tetap cenderung naik stabil dan tidak banyak berfluktuasi (naik-turun). Karena itu, reksadana ini cocok untuk investor bertipe konservatif (risk averse).

Investor bertipe konservatif merupakan investor yang cocok untuk berinvestasi di reksadana pendapatan tetap karena memiliki profil risiko yang rendah dan cenderung menghindari risiko (risk averse).

Dalam hal berinvestasi, investor ini lebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok investasi (modal awal) akan berkurang. Selain itu, tipe investor ini juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil.

Investor dengan profil risiko sedang atau moderat juga bisa memilih reksadana ini dengan tujuan investasi jangka menengah.

Keuntungan Berinvestasi di Reksadana

Investasi reksadana mendatangkan berbagai peluang keuntungan. Investor reksadana dapat melakukan diversifikasi investasi tanpa harus memiliki modal yang besar.

Sebagai contoh, investor dengan dana terbatas dapat memiliki portofolio obligasi, yang tidak mungkin bisa dimiliki jika investor tersebut tidak mempunyai dana yang besar. Di marketplace Bareksa, sejumlah produk reksadana bisa dibeli dengan modal hanya Rp100.000. Bahkan, ada produk yang minimum pembelian Rp10.000 saja.

Melalui reksadana, akan terkumpul dana dalam jumlah besar sehingga manajer investasi dapat melakukan diversifikasi pada produk investasi di pasar modal maupun di pasar uang. Dengan kata lain, investasi dilakukan pada berbagai produk investasi seperti saham, obligasi, deposito, sesuai dengan kebijakan dari masing-masing jenis reksadana yang dikelola.

Melalui reksadana pula investor awam sekalipun dapat ikut merasakan manisnya keuntungan berinvestasi di pasar modal. Seperti berinvestasi pada saham, dalam hal menentukan saham-saham apa yang baik untuk dikoleksi bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Hal tersebut memerlukan pengetahuan dan keahlian khusus yang tidak semua investor memilikinya.

Dengan berinvestasi di reksadana, investor pun tidak perlu repot-repot untuk memantau kinerja investasinya. Sebab, hal tersebut telah ditangani oleh manajer investasi profesional yang sudah berpengalaman dalam hal pengelolaan dana.

Risiko Berinvestasi di Reksadana

Seperti halnya wadah investasi lainnya, di samping mendatangkan berbagai peluang keuntungan, reksadana juga mengandung berbagai peluang risiko. Contohnya, risiko berkurangnya nilai unit penyertaan. Risiko yang dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek saham, obligasi, atau surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksadana ini dapat diminimalisir oleh manajer investasi (selaku pengelola) dengan prinsip diversifikasi yang diterapkan.

Adapun risiko likuiditas adalah risiko menyangkut kesulitan yang dihadapi manajer investasi jika sebagian besar investor reksadana melakukan redemption (penjualan kembali) atas unit-unit yang dimiliki. Kondisi seperti ini dapat berpeluang membuat manajer investasi kesulitan dalam hal menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.

Reksadana Pendapatan Tetap di Bareksa

Di Bareksa, terdapat sekurangnya 39 jenis reksadana pendapatan tetap yang bisa dibeli.

Dari 39 produk tersebut, ada 5 produk reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil 3,53-5,62 persen per tahun, yakni Syailendra Pendapatan Tetap Premium dari PT. Syailendra Capital, MRS Bond Kresna dari PT. Kresna Asset Management, MNC Dana Syariah dari PT. MNC Asset Management, CIMB Principal Total Return Bond Fund dari PT. CIMB Principal Asset Management dan BNP Paribas Prima USD dari PT. BNP Paribas Investment Partners.

Perkembangan NAV Reksadana Pendapatan Tetap Return 1 Tahun

Illustration

Sedangkan untuk tenor tiga tahun, top 5 reksadana pendapatan tetap di Bareksa bisa memberikan imbal hasil 22,52-27,89 persen.

Kelima produk tersebut adalah Manulife Obligasi Unggulan dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II dari PT. Manulife Asset Management Indonesia, MRS Bond Kresna dari PT. Kresna Asset Management, Avrist Prime Bond Fund dari PT. Avrist Asset Management dan TRIM Dana Tetap 2 dari PT. Trimegah Asset Management.

Perkembangan NAV Reksadana Pendapatan Tetap Return 3 Tahun

Illustration

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,83

Up0,43%
Up3,55%
Up0,02%
Up5,95%
Up19,11%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,51

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,20%
Up17,66%
Up42,85%

STAR Stable Income Fund

1.915,47

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,23%
Up30,99%
Up60,26%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.758,34

Down- 0,10%
Up3,14%
Up0,01%
Up4,70%
Up19,30%
Up47,85%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,12

Up0,08%
Up2,01%
Up0,02%
Up2,91%
Down- 1,48%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua