BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Berita Hari Ini : BMRI Cari Dana Rp40 T, PPRO Target Market Sales Naik 10 Persen

08 Januari 2019
Tags:
Berita Hari Ini : BMRI Cari Dana Rp40 T, PPRO Target Market Sales Naik 10 Persen
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kedua kanan) berjabat tangan dengan dua Direktur baru, Alexandra Askandar (kiri) dan Agus Dwi Handaya (kedua kiri) serta Direktur Ahmad Siddik Badruddin usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Saham Estika Tata oversubscribed, ASSA anggarkan capex Rp1,2 triliun, SMRA pertahankan target marketing sales

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa, 8 Januari 2019 :

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Bank berlogo pita emas ini lebih agresif menjaring dana wholesale dalam berbagai instrumen, baik dalam denominasi rupiah maupun valuta asing, guna mendukung ekspansi kredit perseroan. Sesuai dengan rencana bisnis emiten bersandi BMRI itu, total dana wholesale yang akan dihimpun pada 2019 sebesar Rp40 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan menjelaskan target pendanaan dalam denominasi Dolar AS sebesar US$500 juta hingga US$2 miliar lewat instrumen obligasi, medium term notes (MTN), negotiatible certificate of deposits (NCD), dan pinjaman bilateral.

Menyusul pengumpulan dana nonkonvensional rupiah dengan target Rp10 triliun dilakukan melalui penawaran umum obligasi berkelanjutan, emisi NCD dan MTN, serta pinjaman bilateral.

“Jadi kombinasi USD denomination funding senilai maksimal US$2 miliar, dan dana nonkonvensional rupiah Rp10 triliun, jumlah totalnya hampir Rp40 triliun,” tutur Panji.

PT PP Properti Tbk (PPRO)

Pada 2019, perseroan mengincar pertumbuhan marketing sales 10 persen menjadi Rp3,7 triliun. Direktur Keuangan PP Properti Indaryanto mengatakan raihan marketing sales pada 2018 senilai Rp3,4 triliun atau tumbuh 12 persen dari raihan 2017 yang tercatat senilai Rp3 triliun.

Proyeksi pertumbuhan pada tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mengingat adanya momentum pesta demokrasi pemilihan presiden.

Marketing sales pada 2018 senilai Rp3,4 triliun. Kalau tahun ini mau tumbuh 10 persen,” kata Indaryanto seperti dikutip Bisnis Indonesia.

Namun, dia mengharapkan, pemilihan umum presiden tidak memberikan dampak yang negatif bagi sektor properti. Menurutnya, segmen properti kelas menengah ke bawah biasanya tidak terkena dampak tahun Pemilu. Sebab, permintaan hunian baru di segmen tersebut masih cukup tinggi.

PT Estika Tata Tiara Tbk

Penawaran saham perdana diklaim laris manis. Calon emiten yang berencana melantai di Bursa Efek Indonesia ini pada 10 Januari ini akan melepas 376,86 juta saham baru, atau setara 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan.

Calon emiten yang bakal menyandang kode saham BEEF ini menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp340 per saham. Dalam penawaran umum yang berlangsung 2-4 Januari 2019, calon emiten ini mencetak kelebihan permintaan alias oversubscribed 86,11 kali.

Menurut John Octavianus, Head of Investment Banking UOB Kay Hian Sekuritas, peminat dari saham Estika Tata Tiara beragam. John menilai, animo masyarakat cukup besar karena produk Estika Tata Tiara dengan merek dagang Kibif sudah cukup dikenal masyarakat.

Selain itu, price earning ratio tergolong rendah dibanding sektor sejenisnya yakni sekitar 8 kali. "Sehingga menarik, karena untuk sektor konsumer sudah diperdagangkan di atas PER 20 kali," jelas dia.

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

Perseroan telah menyiapkan sejumlah ekspansi di tahun ini. Perusahaan rental mobil ini menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1 triliun hingga Rp1,2 triliun di tahun ini. Jumlah ini tidak jauh berbeda dengan alokasi belanja modal tahun lalu.

Direktur ASSA Hindra Tanujaya mengungkapkan, belanja modal tersebut akan digunakan untuk mendukung ekspansi bisnis berupa penambahan armada baru, perluasan bisnis jasa lelang dan logistik (courier service) yang meliputi usaha lelang sepeda motor dan penyewaan kendaraan logistik, yakni truk berukuran besar.

"Komposisi sumber belanja modal 80 persen dari pinjaman bank dan 20 persen kas internal," jelas dia.

Selain itu, Hindra menjelaskan, di 2019, ASSA akan menambah unit armada baru sebanyak 5.000 - 5.500 unit. Komposisi tersebut sama dengan 2018. Adi Sarana juga akan menggenjot segmen jasa lelang dan logistik.

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)

Perseron mengambil sikap konservatif terkait bisnisnya tahun ini. Emiten properti tersebut tidak mengerek target pendapatan pra penjualan atau marketing sales di tahun politik ini. SMRA menargetkan marketing sales tahun 2019 sebesar Rp4 triliun. Target itu sama seperti target tahun lalu.

Perlu diketahui, realisasi marketing sales SMRA sepanjang 2018 tercatat cuma Rp3,4 triliun, atau setara 85 persen dari target. Jemmy Kusnandi, Sekretaris Perusahaan SMRA yakin, kondisi tahun ini bakal berbeda.

Target sebesar Rp4 triliun itu bakal tercapai. Pasalnya, perusahaan telah memiliki enam lokasi properti yang siap dikembangkan. Keenam lokasi itu ada di Serpong, Bekasi, Bandung, sekitar Kelapa Gading, Makassar dan Karawang. Kontribusi terhadap target marketing sales terbesar diperkirakan berasal dari Serpong, mencapai 50 persen.

Sedangkan porsi dari lima lokasi lainnya masing-masing 18 persen, 15 persen, 7 persen, 6 persen dan 4 persen.

(AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,62

Up0,74%
Up4,00%
Up0,02%
Up6,36%
Up19,84%
-

Capital Fixed Income Fund

1.760,38

Up0,56%
Up3,43%
Up0,02%
Up7,02%
Up18,00%
Up42,94%

STAR Stable Income Fund

1.911,44

Up0,52%
Up2,88%
Up0,02%
Up6,21%
Up31,34%
Up59,99%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.765,08

Up0,50%
Up3,61%
Up0,02%
Up5,37%
Up20,01%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,61

Up0,45%
Up2,06%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 0,64%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua