BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Rebalancing MSCI Dorong Asing Nett Sell Rp1,46 T, IHSG Turun 2.5%

01 Desember 2015
Tags:
Rebalancing MSCI Dorong Asing Nett Sell Rp1,46 T, IHSG Turun 2.5%
Petugas beraktivitas di sekitar monitor yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (18/6). IHSG ditutup melemah 0,25 point atau 0,01 persen menjadi 4.945,49 pada perdagangan bursa saham awal ramadan. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Merril Lynch mengurangi bobot BBCA, BBRI, BMRI dan menambah HMSP

Bareksa.com - Menit-menit akhir menjelang penutupan perdagangan saham hari ini (Senin, 30 November 2015) diwarnai penjualan saham - saham bluechip. Hasil olahan data perdagangan hari ini menunjukan ambrolnya harga saham dipengaruhi perubahan Morgan Stanley Capital International (MSCI).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,5 persen, disertai aksi jual bersih oleh investor asing yang mencapai Rp1,46 triliun. Penjualan dalam volume tinggi terjadi pada periode pre closing bursa, yakni jam 16.00 - 16.04 WIB.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Secara Intraday

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Data Bursa Efek Indonesia hari ini mencatat aksi jual terbesar terjadi melalui perantara pedagang efek (broker) Merrill Lynch. Penjualan bersih oleh broker dengan kode ML ini mencapai Rp2,27 triliun.

Aksi jual bersih terbesar oleh ML terlihat pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp488,2 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan transaksi mencapai Rp362 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan transaksi mencapai Rp317 miliar dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan penjualan Rp178 miliar.

Tetapi ML juga tercatat melakukan pembelian bersih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) masing - masing Rp319,6 miliar dan Rp86,6 miliar.

Pada 12 November 2015 lalu, dalam situsnya MSCI kembali mengubah susunan portofolio dalam indeksnya. Saham HMSP masuk ke dalam indeks ini dengan bobot 3 persen dari keseluruhan portofolio. MSCI Indonesia Index yang di-review setiap enam bulan sekali, per Mei dan November menjadi patokan, terutama investor asing untuk melakukan keputusan investasi.

Sementara untuk beberapa saham yang masih ada dalam portofolio indeks, ada yang mengalami penambahan bobot seperti saham TLKM, ASII dan GGRM. Tetapi ada juga yang mengalami pengurangan bobot seperti saham BBCA, BBRI, & BMRI.

Selain itu ada juga perubahan pada MSCI Global Standard Index yang merupakan gabungan dari saham-saham secara global. Pada perubahan indeks pada November ini, MSCI menambah saham AKRA dalam portofolio indeksnya dan melepas saham PTBA.

Baik MSCI Indonesia Index maupun MSCI Global Standard Index, keduanya efektif berubah hari ini, 30 November 2015.

Kesamaan pola transaksi hari ini dengan perubahan MSCI Index yang meningkatkan kemungkinan bahwa merahnya transaksi perdagangan hari ini disebabkan perubahan (rebalancing) MSCI Index.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Up0,15%
Up3,81%
Up0,02%
Up5,82%
Up18,30%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,42

Up0,60%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,32%
Up17,24%
Up43,22%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,56%
Up2,94%
Up0,02%
Up6,33%
Up30,71%
Up60,33%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,46%
Up3,74%
Up0,01%
Up4,38%
Up18,76%
Up47,23%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,22%
Up1,77%
Up0,01%
Up2,68%
Down- 2,15%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua