BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Apa itu reksa dana

23 Januari 2014
Tags:
Apa itu reksa dana

Untuk mendapatkan dana lebih secara signifikan, tidak lagi cukup hanya dengan menyimpan uang di deposito.

Bareksa.com - Saat ini, berinvestasi sudah menjadi hal penting dalam pengelolaan keuangan Anda, dibandingkan sekadar menyimpan uang di bank. Melalui investasi -- selain ini juga sarana untuk menyimpan uang – Anda dapat mengembangkan dana yang Anda miliki untuk kebutuhan di masa depan, misalnya untuk biaya pendidikan anak atau membeli rumah yang semakin mahal. Untuk mendapatkan dana lebih secara cukup signifikan, seringkali tidak cukup hanya dengan menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito dan tabungan.

Instrumen investasi banyak jenisnya. Di sektor riil bisa melalui properti dan emas. Di sektor finansial ada deposito, saham, obligasi, dan lainnya. Salah satu instrumen investasi di bidang finansial yang cukup menarik adalah reksa dana.

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang memungkinkan Anda mengumpulkan uang Anda bersama investor lain, yang selanjutnya akan digunakan untuk membeli sekumpulan surat berharga, baik dalam bentuk saham, obligasi, deposito, atau lainnya, ke dalam portofolio reksa dana untuk dikelola dalam jangka waktu tertentu oleh Manajer Investasi (MI).

Promo Terbaru di Bareksa

Tujuan pembentukan portofolio reksadana adalah untuk melakukan diversifikasi investasi ke berbagai investasi, dan tidak boleh terkonsentrasi di satu tempat. Misalnya, jika Anda berinvestasi dalam reksa dana pendapatan tetap, maka isi portofolio tersebut tidak boleh terdiri dari obligasi satu perusahaan, tapi harus meliputi beberapa obligasi yang sudah diseleksi oleh Manajer Investasi selaku pengelola portofolio reksa dana.

Jika dibandingkan dengan tabungan dan deposito yang dalam setahun masing-masing menghasilkan rata-rata imbal hasil (return) sekitar 1 persen dan 6 persen, maka reksadana dapat menghasilkan return lebih tinggi. Misalnya, reksa dana saham bisa menghasilkan rata-rata return sekitar 20 persen. Meski demikian, patut dicatat bahwa investasi di reksa dana memiliki risiko yang tidak kecil. Jika tabungan dan deposito dapat terkena risiko inflasi, maka risiko reksa dana tergantung pada surat berharga yang dibeli. Reksa dana saham, misalnya, rentan terhadap risiko pergerakan harga saham.

Dana awal yang diperlukan dalam berinvestasi di reksa dana tidak besar. Kini, Anda dapat membeli reksa dana mulai dari Rp100 ribu. Mengenai keamanan dana investasi, Anda juga tidak perlu khawatir. Semua dana investasi reksa dana disimpan di bank kustodian, yaitu lembaga penyimpanan yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nasabah tidak perlu takut dana investasi disalahgunakan oleh MI. Bank kustodian akan memberikan surat konfirmasi sebagai tanda bukti setiap transaksi reksa dana.

Sebelum mulai berinvestasi, Anda perlu mempelajari terlebih dahulu secara teliti informasi produk reksa dana yang akan Anda beli. Informasi ini dapat diketahui melalui prospektus, yakni dokumen berisi kebijakan investasi seperti strategi investasi, ke mana saja dana diinvestasikan, serta legalitas dan pihak-pihak pendukung, seperti bank kustodian, akuntan, ataupun kantor hukum. Prospektus diterbitkan oleh Manajer Investasi yang mengelola produk reksa dana dimaksud. (kd)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua