Berita / SBN / Artikel

Outstanding Obligasi Bisa Tembus Rp4.432 Triliun Tahun Depan

Abdul Malik • 10 Nov 2020

an image
Ilustrasi pergerakan pasar obligasi. (shutterstock)

Estimasi tersebut terdiri dari Rp3.890 triliun untuk SBN dan Rp542 triliun untuk obligasi korporasi

Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) memprediksi outstanding (nilai yang masih tercatat dan diperdagangkan) obligasi baik konvensional maupun syariah, termasuk milik negara (Surat Berharga Negara/SBN) maupun surat utang korporasi bisa menembus Rp4.432 triliun pada 2021. Estimasi tersebut terdiri dari Rp3.890 triliun untuk SBN dan Rp542 triliun untuk obligasi korporasi. Adapun pada 2024, nilai outstanding bisa ditaksir tembus Rp7.317 triliun, terdiri dari Rp6.536 triliun untuk SBN dan Rp780 triliun untuk korporasi.

Mengacu data BEI yang dikompilasi dari DJPPR Kementerian Keuangan dan KSEI, outstanding obligasi per September 2020 sudah menembus Rp3.881 triliun, terdiri dari SBN Rp3.461 triliun dan korporasi Rp419 triliun. Nilai tersebut naik dari akhir tahun lalu Rp3.178 triliun, terdiri dari Rp2.753 triliun untuk SBN dan Rp425 triliun untuk korporasi.

"Kami lihat outstanding EBUS [efek bersifat utang dan sukuk] nilainya sudah tercatat Rp3.881 triliun di September, ada kenaikan sejak 2012 dan cukup stabil," kata Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, dalam webinar softlauching Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA), Senin (9/11/2020) dilansir CNBC Indonesia.

Nilai transaksi EBUS per September sudah menembus Rp40 triliun, terdiri dari Rp38,59 triliun untuk SBN dan Rp1,43 triliun untuk obligasi korporasi. Sementara target BEI yang disusun sebelum adanya pandemi Covid-19, nilai transaksi EBUS diramal mencapai Rp33,1 terdiri dari Rp31,32 triliun untuk SBN, dan Rp1,77 triliun, sehingga per September sebetulnya nilai transaksi harian sudah melebihi target.

"Tahun lalu transaksi EBUS hanya Rp29,23 triliun, terdiri dari Rp27,66 triliun untuk SBN, dan Rp1,57 triliun untuk korporasi," kata Laksono. "Kita bicara obligasi, angkanya trading biasanya berlipat-lipat dibanding ekuiti [saham]," jelas Managing Director-Capital Markets di PT Mandiri Sekuritas periode 2011-2018 ini.

BEI menyatakan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2020 hingga pekan I November 2020 adalah 90 emisi dari 56 Emiten senilai Rp72,06 triliun. Secara total, emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 465 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp438,63 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. SBN yang tercatat di BEI berjumlah 123 seri dengan nilai nominal Rp3.615,86 triliun dan US$400 juta dan efek beragun aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp7,18 triliun.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST007 pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ST007.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.