Berita / SBN / Artikel

ST007 Diluncurkan, Begini Perkembangan Sukuk Negara Ritel Sejak 2009 - Oktober 2020

Abdul Malik • 04 Nov 2020

an image
Ceremony Peluncuran Green Sukuk Ritel ST006 di Jakarta, Jumat (1/11/2019). (Bareksa)

Sukuk Tabungan telah ditebitkan sebanyak 6 seri dengan menggaet lebih dari 72 ribu investor

Bareksa.com - Pemerintah resmi membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST007 kepada investor individu Warga Negara Indonesia. Masa penawaran akan berlangsung mulai tanggal 4 – 25 November 2020.

"Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST007 merupakan penerbitan Green Sukuk Ritel kedua sekaligus menunjukkan komitmen dan kontribusi pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah dan juga dalam mengatasi perubahan iklim, yang diwujudkan melalui penerbitan instrumen pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan," demikian disampaikan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangannya (4/11/2020).

Kemenkeu menyatakan melalui penerbitan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST007, pemerintah akan membiayai proyek-proyek ramah lingkungan, seperti transportasi berkelanjutan (sustainable transportation) dan ketahanan terhadap perubahan iklim (resilience to climate change), sebagaimana digariskan dalam Green Bond/Sukuk Framework. 

"Upaya pemerintah ini diharapkan dapat menurunkan emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang telah terjadi," 

Tujuan penerbitan ST007 secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel, menyediakan alternatif investasi bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2020.

"Melalui pembelian Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST007, pemerintah memberi kesempatan kepada investor individu Warga Negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan nasional sekaligus berkontribusi dalam aksi mitigasi perubahan iklim," ungkap Kemenkeu.

Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan ST007 sebagai berikut :

1. Periode Registrasi
Setiap saat pada mitra distribusi yang telah ditetapkan

2. Masa Penawaran
- Pembukaan : 4 November 2020 pukul 09.00 WIB
- Penutupan: 25 November 2020 pukul 10.00 WIB

3. Bentuk dan Karakteristik Sukuk Negara
Tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan (non-tradable), tidak dapat dilikuidasi/dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.

4. Tanggal Penetapan Penjualan
30 November 2020

5. Tanggal Setelmen
2 Desember 2020

6. Tanggal Jatuh Tempo
10 November 2022

7. Minimum Pemesanan
Rp1.000.000 (Rp1 juta)

8. Maksimum Pemesanan
Rp3.000.000.000 (Rp3 miliar)

9. Underlying Asset
Barang milik negara (BMN) dan proyek APBN tahun 2020 (termasuk green asset)

10. Akad
Wakalah

11. Jenis Imbalan/Kupon
Mengambang dengan imbalan/kupon minimal (floating with floor) dengan tingkat imbalan acuan BI 7-day (Reverse) Repo Rate

12. Tingkat Imbalan/Kupon
a. Untuk periode pertama (yang akan dibayar pada tanggal 10 Januari 2021 dan tanggal 10 Februari 2021) berlaku kupon 5,5 persen (BI 7 days Reverse Repo Rate pada saat penetapan 4 persen ditambah spread yang ditetapkan 150 bps)
b. Spread sebagaimana pada poin a tetap 150 bps sampai dengan jatuh tempo
c. Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama 5,5 persen tersebut berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor). Tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

13. Tanggal Pembayaran Imbalan/Kupon
Setiap tanggal 10 setiap bulannya. Dalam hal tanggal pembayaran imbalan/kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran imbalan/kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi imbalan/kupon. Hari kerja adalah hari di mana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

14. Pembayaran Imbalan/Kupon Pertama Kali (Long Coupon)
10 Januari 2021

15. Periode Penyampaian Minat Pencairan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption)
Pembukaan: 26 Oktober 2021 pukul 09.00 WIB
Penutupan: 4 November 2021 pukul 10.00 WIB

16. Tanggal Setelmen Early Redemption
10 November 2021

17. Nilai Maksimal Early Redemption
50 persen dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi

Perkembangan Sukuk Negara Ritel

Dalam sambutannya, Luky Alfirman, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menyatakan Sukuk Negara Ritel pertama kali diterbitkan pada 2009 yang bertujuan untuk mempromosikan pengembangan pasar keuangan syariah serta inklusi keuangan di Indonesia. Selain itu juga mendorong transformasi ke masyarakat yang berorientasi investasi, serta terjangkau untuk investor ritel dengan minimum pemesanan saat itu Rp5 juta.

"Sukuk Tabungan ST002 adalah merupakan Sukuk Ritel online pertama yang diterbitkan pada 2018," ungkap Luky saat memberikan sambutannya saat peluncuran ST007 secara virtual di Jakarta (4/11).

Tercatat sebanyak 13 seri Sukuk Ritel telah diterbitkan dengan menarik minat hampir 350 ribu investor, dengan nilai penjualan mencapai Rp204,6 triliun. Adapun Sukuk Tabungan telah ditebitkan sebanyak 6 seri dengan menggaet lebih dari 72 ribu investor dengan total nilai penjualan mencapai Rp16,71 triliun.

Luky menyatakan untuk contoh ST006, mayoritas atau 55 persen investornya berprofesi wirausaha dan karyawan swasta, 12 persen pegawai pemerintah, 10 persen ibu rumah tangga, 12 persen pelajar dan pensiunan dan 11 persen lainnya. "Alamat investor individu tersebut tersebar di 34 provinsi di Indonesia," ujar Luky.

Perkembangan Sukuk Negara Ritel 2009 - Oktober 2020

Sumber : materi paparan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman

Adapun ST006 yang merupakan Green Sukuk Ritel pertama merupakan green sukuk ritel pertama di dunia, yang diterbitkan untuk membiayai (finance) dan membiayai kembali (refinance) proyek-proyek hijau sesuai ROI green bond/sukuk framework. "Investor milenial yang berusia 18-38 tahun mendominasi jumlah investor yaitu sebanyak 3.950 investor atau 51,07 persen dari total jumlah investor ST006," Luky menjelaskan.

Detail Hasil Penjualan Green Sukuk Ritel - Seri ST006

Sumber : materi paparan Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah membuka masa penawaran Green Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan seri ST007 pada 4-25 November 2020. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan ORI018.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.