Berita / SBN / Artikel

Realisasi Penerbitan SBR009 Rp2,25 Triliun, Begini Rincian Profil Investornya

Bareksa • 17 Feb 2020

an image
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) Kementerian Keuangan, Luky Alfirman (tengah) bersama perwakilan mitra distribusi saat peluncuran Savings Bond Ritel seri SBR009 di Jakarta (29/1/2020). (Bareksa/AM)

Realisasi penerbitan SBR009 melampaui target indikatif Rp2 triliun, milenial makin minati SBN ritel

Bareksa.com - Pada hari ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (Dirjen PPR) atas nama Menteri Keuangan telah melaksanakan Penetapan Hasil Penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR009. SBR009 merupakan instrumen Surat Berharga Negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan di tahun 2020.

"Total volume pemesanan pembelian SBR009 yang telah ditetapkan ialah Rp2.255.246.000.000 (dua triliun dua ratus lima puluh lima miliar dua ratus empat puluh enam juta rupiah)," demikian disampaikan DJPPR Kemenkeu, dalam keterangan tertulisnya (17/2/2020).

Dana hasil penjualan SBR009 tersebut akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, antara lain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Beberapa capaian atas penjualan SBR009 adalah sebagai berikut :

1. Penjualan SBR009 berhasil melebihi target indikatif Rp2 triliun, dengan total investor sebanyak 11.247.
2. Jumlah investor baru SBR009 ini sebanyak 6.539 investor (58,14 persen dari total investor SBR009) dengan jumlah nominal pembelian SBR009 sebesar Rp1,13 triliun (50,02 persen dari total seluruh nominal pembelian SBR009).
3. Total jumlah investor baru didominasi oleh generasi milenial yaitu sebanyak 55 persen.
4. Investor setia yang selalu membeli SBR secara online dari seri SBR003 hingga SBR009 sebanyak 99 investor dengan nominal pembelian Rp18,7 miliar, yang didominasi oleh Generasi X.
5. Penerbitan SBR009 berhasil menjangkau seluruh provinsi (34 provinsi) di Indonesia.

Rincian profil investor SBR009 adalah sebagai berikut :

1. Mayoritas investor SBR009 (71,01 persen) melakukan pemesanan dengan nominal sampai dengan Rp100 juta, tetapi bila dilihat dari volume pemesanan, sebagian besar investor membeli pada nominal kurang dari Rp1 miliar.
2. Jumlah investor terbesar SBR009 berasal dari generasi milenial, dengan jumlah 5.733 investor (50,97 persen). Namun, apabila dilihat berdasarkan volumenya, pemesanan terbesar dilakukan oleh generasi baby boomers (Rp943 miliar atau 41,82 persen dari total pemesanan SBR009).
3. Berdasarkan profesi, jumlah investor SBR009 didominasi pegawai swasta (4.107 investor). Namun, secara volume didominasi oleh wiraswasta (Rp867 miliar).
4. Rata-rata volume pemesanan SBR009 per investor Rp200,52 juta.
5. Terdapat 886 investor yang melakukan pembelian Rp1 juta.
6. Sebaran jumlah investor SBR009 berdasarkan kelompok usia dan profesi yang lebih rinci adalah sebagai berikut:

Kelompok Usia :

1. Generasi z (>2000) / <19 tahun (jumlah investor 0,51 persen)
2. Generasi milenial (1980 – 2000) / 19-39 tahun (jumlah investor 50,97 persen)
3. Generasi X (1965 – 1979) / 40-54 tahun (jumlah investor 28,03 persen)
4. Generasi baby boomers (1946 – 1964) / 55–73 tahun (jumlah investor 18,79 persen)
5. Generasi tradisionalis (1928 – 1945) / 74–91 tahun (jumlah investor 1,71 persen)

Kelompok Profesi :

1. Pegawai swasta (jumlah investor 36,52 persen)
2. Wiraswasta (jumlah investor 19,34 persen)
3. PNS/ TNI/ Polri (jumlah investor 10,97 persen)
4. Pelajar/mahasiswa (jumlah investor 8,53 persen)
5. Ibu rumah tangga (jumlah investor 9,43 persen)
6. Pensiunan (jumlah investor 3,29 persen)
7. Pegawai Otoritas/Lembaga/BUMN/BUMD (jumlah investor 2,78 persen)
8. Profesional (jumlah investor 2,61 persen)
9. Lainnya (jumlah investor 6,53 persen)

Pembagian usia generasi mengacu pada Sprague (2008), Casey and Denton (2006)

Pokok-pokok Ketentuan dan Persyaratan SBR009 adalah sebagai berikut :

1. Periode Registrasi
Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

2. Masa Penawaran
Pembukaan: 27 Januari 2020 pukul 09.00 WIB
Penutupan: 13 Februari 2020 pukul 10.00 WIB

3. Bentuk dan Karakteristik Obligasi
Obligasi Negara tanpa warkat; Tidak dapat diperdagangkan di pasar sekunder; Tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption)

4. Tanggal Penetapan Hasil Penjualan 17 Februari 2020

5. Tanggal Setelmen 19 Februari 2020

6. Tanggal Jatuh Tempo 10 Februari 2022

7. Minimum Pemesanan Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

8. Maksimum Pemesanan Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)

9. Jenis Kupon Mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) dengan suku bunga acuan adalah BI 7-Day Reverse Repo Rate.

10.  Tingkat Kupon
• Tingkat kupon untuk periode 3 bulan pertama (tanggal 19 Februari 2020 s.d. 10 Mei 2020) adalah sebesar 6,3 persen, berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon yaitu sebesar 5 persen ditambah spread tetap 130 bps (1,3 persen).
• Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.
• Penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 130 bps (1,3 persen).
• Tingkat kupon 6,3 persen adalah berlaku sebagai tingkat kupon minimal (floor) dan tingkat kupon minimal tidak berubah sampai dengan jatuh tempo.

11. Pembayaran kupon tanggal 10 setiap bulan

12. Pembayaran kupon pertama kali 10 April 2020 (*long coupon)
*Dalam hal tanggal pembayaran kupon bukan pada hari kerja, maka pembayaran kupon dilakukan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi bunga.

13. Periode pengajuan early redemption
Pembukaan : 24 Februari 2021 pukul 09.00 WIB
Penutupan : 4 Maret 2021 pukul 15.00 WIB

14. Tanggal setelmen early redemption 10 Maret 2021
15. Nilai maksimal early redemption 50 persen dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi

Setelah penerbitan SBR009, pemerintah berencana menawarkan 5 (lima) seri SBN ritel lainnya pada tahun 2020, yaitu:

- SR012 (24 Februari – 18 Maret 2020)
- SBR010 (23 Juni – 9 Juli 2020)
- ST007 (28 Agustus – 23 September 2020)
- ORI017 (1-22 Oktober 2020)
- ST008 (26 Oktober – 12 November 2020)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah berencana menerbitkan Sukuk Ritel seri SR012 pada 24 Februari 2020 mendatang. Jika kamu ingin membeli SBN ritel tersebut, ada baiknya sudah mendaftar jauh-jauh hari. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.