
Bareksa - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) mendapatkan upgrade rekomendasi menjadi Buy dengan target harga Rp800 per saham (dari sebelumnya rekomendasi Hold). Target ini mencerminkan potensi kenaikan harga saham 37,9% dari level saat ini. Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia (29/9), prospek positif ini didukung oleh pemulihan kinerja laba pada kuartal II 2025, efisiensi biaya yang signifikan di segmen nikel, serta pipeline proyek hilirisasi yang menjanjikan.
Setelah mencatat kerugian di kuartal I 2025, MBMA berhasil melakukan turnaround pada kuartal II dengan membukukan laba bersih US$9,3 juta, berbalik dari rugi bersih US$3,5 juta pada kuartal sebelumnya. Perbaikan ini terutama ditopang oleh efisiensi pada segmen High Grade Nickel Matte (HGNM) dan Nickel Pig Iron (NPI).
Biaya pokok penjualan (COGS) turun tajam hingga 33,4% secara tahunan (YoY), sementara beban operasional juga menyusut. Hasilnya, laba operasi naik signifikan menjadi USD24,3 juta (naik 110,9% secara kuartalan/QoQ).
Ke depan, proyeksi laba MBMA 2025–2027 diprediksi naik drastis, dengan estimasi masing-masing US$22 juta, US$109 juta, dan US$128 juta, seiring revisi ke bawah perkiraan biaya produksi dan basis valuasi yang digeser ke 2026.
Tahun per 31 Desember | 2023A | 2024A | 2025F | 2026F | 2027F |
|---|---|---|---|---|---|
Pendapatan (USD juta) | 1.328 | 1.845 | 2.037 | 3.385 | 4.215 |
Laba Operasi (USD juta) | 48 | 80 | 72 | 383 | 448 |
Laba Bersih (USD juta) | 7 | 23 | 22 | 109 | 128 |
EPS (US$ sen) | 0,0 | 0,0 | 0,0 | 0,1 | 0,1 |
Pertumbuhan EPS (%) | -68,0 | 228,8 | -5,0 | 402,6 | 17,7 |
EV/EBITDA (x) | 44,1 | 28,4 | 31,0 | 10,2 | 8,7 |
PER (x) | 606,3 | 187,3 | 192,6 | 38,7 | 32,9 |
PBV (x) | 2,7 | 2,7 | 2,6 | 2,5 | 2,3 |
Dividend Yield (%) | 0,0 | 0,0 | 0,0 | 0,0 | 0,0 |
ROE (%) | 0,5 | 1,5 | 1,4 | 6,5 | 7,1 |
Sumber: MBMA, estimasi Ciptadana
Secara operasional, produksi bijih nikel MBMA mencapai 6,9 juta wmt (wet metric tonnes), naik 76,9% YoY di paruh pertama 2025, didukung peningkatan kapasitas tambang dan infrastruktur. Meski output NPI (nickel pig iron) turun 23% akibat perawatan terjadwal RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace), efisiensi berhasil menekan biaya tunai ke USD9.719 per ton di kuartal II.
Produksi HGNM (high-grade nickel matte) sengaja dikurangi demi menjaga margin di tengah volatilitas harga. Dari sisi hilirisasi, MBMA mempercepat ekspansi pabrik Acid Iron Metal (AIM) melalui Merdeka Tsingshan Indonesia.
Fasilitas pirit dan asam sudah beroperasi penuh, sementara pabrik logam klorida dan katoda tembaga ditargetkan berproduksi penuh pada akhir 2025, yang akan memperkuat platform pertumbuhan terintegrasi MBMA.
(AM)
***
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.