
Bareksa.com - Pengumuman Morgan Stanley Capital Internasional (MSCI) (11/7) yang tak lagi menerapkan perlakuan khusus ke saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan PT Petrosea Tbk (PTRO) memberikan angin segar ke emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu. MSCI menyatakan saham-saham itu akan dinilai sesuai dengan metodologi MSCI GIMI termasuk perubahan ke depannya.
“Buku metodologi MSCI GIMI akan diperbarui untuk mencerminkan peningkatan ini sebagai bagian dari Kajian Indeks Agustus 2025. MSCI akan terus mengevaluasi daftar peringatan serupa di pasar lain dan dapat mempertimbangkan penerapan perlakuan yang sama di masa mendatang,” demikian pengumuman seperti dikutip dari www.msci.com.
Tercatat 6 saham emiten terafiliasi orang terkaya nomor wahid RI itu kompak melesat pada Senin (14/7). BREN melesat 19,67%, CUAN meroket 17,19%, PTRO melonjak 24,76%, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 3,45%, dan PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) bertambah 2,3%. Serta PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) yang baru menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) pada 2-7 Juli menyentuh auto reject atas (ARA) dengan lonjakan 25% (15/7).
Selain itu, CUAN juga melakukan pemecahan nilai saham (stock split) 1:10 pada Selasa (15/7) dengan nilai nominal dari sebelumnya Rp200 jadi Rp20. Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh sebelumnya 11,24 miliar, kini jadi 112,41 miliar. Sehingga harga teoretis CUAN kini jadi Rp1.687,5 per saham, dengan menggunakan harga saat akhir cum di pasar reguler dengan nilai nominal lama Rp200 per saham per 14/7 yang senilai Rp16.875.
Saham-saham terafiliasi prajogo meroket, bagaimana kinerja keuangannya? Dari daftar emiten milik Prajogo, CUAN mencatat lonjakan pendapatan kuartal I 2025 tertinggi yakni 150%, disusul TPIA dengan lonjakan 37,3% dan BRPT melesat 30,6%.
Kemudian dari sisi laba kotor, TPIA mencatat kenaikan tertinggi mencapai 1.064%, disusul PTRO naik 10,1%. Untuk EBITDA, CUAN membukukan kenaikan 27,2% merupakan yang tertinggi, disusul BREN dan PTRO yang masing-masing naik 21,4% dan 21,2%. Terakhir untuk laba bersih, lonjakan tertinggi dicatatkan PTRO yang mencapai 488%, disusul BRPT melesat 91% dan BREN melonjak 24,2%.
Adapun CDIA belum merilis kinerja kuartal I 2025, karena baru saja tercatat di Bursa Efek Indonesia beberapa waktu lalu.
Emiten | Pendapatan | Kenaikan | Laba Kotor | Kenaikan | EBITDA | Kenaikan | Laba bersih | Kenaikan |
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BREN | 2,5 T | 8,7% | 1,8 T | 5,9% | Rp1,7 T | 21,4% | 568 M | 24,2% |
CUAN | 3,5 T | 150% | 280,7 M | -10,9% | Rp926,7 M | 27,2% | 28,3 M | -94,1% |
PTRO | 2,6 T | 4% | 267 M | 10,1% | 401,2 M | 21,2% | 15,3 M | 488,5% |
BRPT | 12,8 T | 30,6% | 2 T | 5,3% | 1,2 T | 9,1% | 268,1 M | 91% |
TPIA | 10,3 T | 37,3% | 95,5 M | 1.064% | -375,8 M | -16,5% | -425,4 M | -19% |
Sumber: BEI, berbagai sumber diolah
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(Adam N/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.