Saham PGAS Terus Ngegas, Berapa Target Harganya?

Abdul Malik • 27 Mar 2024

an image
Suasana kegiatan ekplorasi minyak bumi yang dilakukan PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur, Jumat (31/8). PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). ANTARA FOTO/Moch Asim

Kenaikan saham PGAS seiring aksi borong asing yang mencapai Rp154,8 miliar pekan lalu dan sepanjang 3 pekan terakhir Rp238 miliar

Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) pada perdagangan Rabu (27/3/2024) dibuka langsung menghijau. Harga saham perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan perdagangan gas bumi milik pemerintah itu, di level Rp1.365 pada Rabu pukul 10.20 WIB, atau naik 2,6% dari penutupan Selasa Rp1.330 per saham. 

Sepekan terakhir, harga saham PGAS naik 5,41% dan sebulan terakhir melesat 20,8%. Kenaikan saham PGAS seiring aksi borong asing yang mencapai Rp154,8 miliar pekan lalu dan sepanjang 3 pekan terakhir mencapai Rp238 miliar. Hal itu seiring kinerja fundamental PGAS yang diprediksi masih positif tahun ini, dengan perseroan kini punya keleluasaan menjual gas dengan harga spot. 

Menurut riset Ciptadana Sekuritas Asia yang dipublikasi Senin (25/3), berkurangnya kekhawatiran bisa mendorong target harga lifting. Perseroan yang biasa disebut PGN itu melaporkan distribusi gas lebih rendah 5,4% secara bulanan dengan volume 845,5 bbtud, akibat lebih sedikitnya hari kerja. 

Beli Saham di Sini

Kondisi ini mengakibatkan volume distribusi PGAS di 2 bulan pertama di 2024 menjadi 869 bbtud, utamanya akibat lebih rendahnya pasokan dari SSWJ, Medco, HCML dan JTB. Jumlah itu lebih rendah dari ekspektasi Ciptadana Sekuritas, juga target keseluruhan oleh perseroan masing-masing 950 dan 954 bbtud. 

PGAS memperkirakan pasokan gas dari Blok Corridor akan menurun jadi 400-410 bbtud tahun ini, dari sebelumnya 470-490 bbtud di 2023. Total jumlah pasokan gas Blok Corridor saat ini sekitar 700 bbtud, di mana 83% dijual ke pasar domestik dan 17% diekspor ke Singapura. Lifting gas dari Blok Corridor menurun 10% dari 770 bbtud pada 2022, akibat turunnya produksi, seiring sudah dioperasikan dalam waktu lama dan butuh investasi cukup besar. 

Sementara PGAS mendistribusi gas dengan volume datar di 1.409 mmscfd atau hanya naik tipis 0,4% secara bu;anan pada Februari 2024. 

Beli Saham di Sini

Rating dan Target Harga Saham

Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold saham PGAS dengan target harga saham lebih tinggi jadi Rp1.470. Rating ini menyusul rata-rata harga jual gas yang lebih baik dari perkiraan yakni US$7,66 per bbtud dan distribusi margin US$1,77 mmbtu. Ciptadana Sekuritas menaikkan proyeksi rata-rata harga jual 2024-2025 dan margin distribusi PGAS menjadi US$7,6 per bbtud dan US$1,6 per mmbtu. 

Prediksi ini mengerek 3,6-0,9% perkiraan pendapatan PGAS pada 2024 dan 2025 menjadi US$3,7 miliar dan US$2,8 miliar. Prediksi laba PGAS juga direvisi naik 4,2-1,6% menjadi US$288 juta dan US$309 juta. 

Beli Saham di Sini

Ciptadana Sekuritas merevisi naik target harga saham PGAS dari sebelumnya Rp1.245 menjadi Rp1.470 pada 2024, berdasarkan EV/EBITDA 3,6x. Ciptadana menyatakan akan menanti hasil kinerja di kuartal I 2024, untuk memastikan membaiknya margin dan kinerja, sehingga bisa mengalkulasi valuasi lebih tinggi bagi PGAS. 

Beli Saham di Sini

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Disclaimer Ciptadana Sekuritas di Sini

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.