Stocks Pick : Putusan The Fed Kerek IHSG Melesat, Rekomendasi Saham Hari Ini BTPS, EXCL dan BBTN

Abdul Malik • 15 Dec 2023

an image
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar modal termasuk IHSG, dan memilih saham unggulan sesuai rekomendasi stock pick Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

The Fed yang berniat melonggarkan kebijakan moneternya dinilai jadi katalis positif IHSG sehingga sedikit lagi menuju level 7.200

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (14/12/2023) dan saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Jumat (15/12/2023): 

IHSG : last price 7.176,02

Kinerja Pasar Saham Indonesia yang tercermin dari IHSG kembali menguat pada Kamis (14/12) ditopang sentimen putusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga acuannya pada Desember ini dan mengindikasikan 3 kali pemangkasan di 2024. IHSG ditutup melesat 1,42% atau bertambah 100,68 poin menjadi 7.176,02 dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 meroket 2,44% atau bertambah 22,73 poin jadi 955,63.

The Fed yang berniat melonggarkan kebijakan moneternya itu dinilai jadi katalis positif IHSG sehingga sedikit lagi menuju level 7.200. Analis menilai potensi pemangkasan suku bunga AS pada semester I 2024 bisa mendorong IHSG semakin bertenaga. Bank Sentral Negara Paman Sam pada rapat 12-13 Desember 2023 memutuskan menahan suku bunga acuan di level saat ini 5,25-5,5%, mengakhiri siklus 11 kali kenaikan sejak Maret 2022 hingga September 2023 sebesar 5,25% dari sebelumnya di 0-0,25%. 

Investasi Saham di SiniKeputusan The Fed menyusul rilis data inflasi Negara Adidaya bulan November 2023 yang semakin mendingin di 3,1%, sesuai perkiraan pasar, dari 3,2% pada Oktober, meskipun angka itu masih jauh dari target The Fed 2%. Pengumuman hasil rapat The Fed kemarin juga mengerek rupiah naik 1,02% ke level Rp15,495 per dolar AS pada Kamis sore. IHSG hari ini akan dibayangi sentimen rilis data ekonomi China dan neraca perdagangan Indonesia. 

IHSG kemarin dibuka menguat dan bertahan di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham. Secara sektoral, 8 sektor saham menguat dipimpin teknologi melesat 5,59%. keuangan dan properti masing-masing naik 1,92% dan 1,68%. Namun 3 sektor melemah dipimpin infrastruktur minus 1,56%, barang baku dan kesehatan masing-masing turun 0,52% dan 0,42%. 

Saham-saham dengan penguatan terbesar yakni WIKA, JAWA, BBYB, CTRA dan AGRO. Sedangkan saham-saham dengan pelemahan terdalam yakni INET, DEWA, TGUK, ITMA, dan GPSO. Frekuensi perdagangan saham tercatat 1.297.714 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 26,43 miliar lembar saham senilai Rp15,62 triliun. Sebanyak 335 saham naik, 198 saham turun dan 228 stagnan.

Kinerja positif IHSG kemarin dicatatkan di tengah bursa saham Asia yang bervariasi, Indeks Nikkei melemah 0,73% menjadi 32.686,3, indeks Hang Seng naik 1,07% jadi 16.402,18, indeks Shanghai melemah 0,33% jadi 2.958,99, serta indeks Strait Times menguat 0,6% di level 3.122,95.

Investasi Saham di Sini

Di tengah penguatan IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasikan beberapa sahm pilihan: 

Stock Pick

BTPS

EXCL

BBTN

Last price

Rp1.605

Rp1.945

Rp1.225

Recommendation

Buy on Weakness

Trading Buy

Buy on Weakness

Entry

Rp1.600

Rp1.945

Rp1.220

Rp1.550

Rp1.900

Rp1.195

Target price (TP) 1

Rp1.670

Rp2.020

Rp1.245

Target price (TP) 2

Rp1.730

Rp2.070

Rp1.260

Stop loss

Rp1.500

Rp1.860

Rp1.185

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 14/12/2023

Investasi Saham di Sini

BTPS : last price Rp1.605

Harga saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) naik 1,26% atau bertambah 20 poin menjadi Rp1.605 pada Kamis (14/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham BTPS di rentang harga Rp1.550 hingga Rp1.600, dengan target harga ambil untung di Rp1.670 dan Rp1.730, serta stop rugi di Rp1.500. 

EXCL : last price Rp1.945

Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 1,04% atau bertambah 20 poin menjadi Rp1.945 pada Kamis (14/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham EXCL di kisaran harga Rp1.900 hingga Rp1.945, dengan target harga ambil untung Rp2.020 dan Rp2.070, serta stop rugi di Rp1.860. 

BBTN : last price Rp1.225

Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) melesat 2,51% atau bertambah 30 poin menjadi Rp1.225 pada Kamis (14/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham BBTN di rentang harga Rp1.195 hingga Rp1.220, dengan target harga ambil untung di Rp1.245 dan Rp1.260, serta stop rugi di Rp1.185. 

Investasi Saham di Sini

Ringkasan Berita Pasar

ABMM

PT ABM Investama Tbk (ABMM) menargetkan kenaikan volume pemindahan lapisan penutup atau overburden removal (OB) 300 juta bank kubik meter pada tahun depan.  Hingga kuartal III 2023, ABMM telah merealisasikan pelepasan lapisan penutup 143,4 juta bank kubik meter dari target 273,91 juta bank kubik meter. 

BTPN 

PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan (leasing) milik Summit Auto Group dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation dengan dana dari hasil rights issue 3,09 miliar lembar saham dengan harga Rp20 per lembar saham yang akan rampung pada kuartal I 2024. 

AGII 

PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) optimistis kinerja tahun ini bisa bertumbuh 1,5 kali hingga 2 kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut didorong oleh sektor penghiliran mineral dan batu bara serta kesehatan. Meningkatnya permintaan akibat industrialisasi minerba ke depannya juga membuat AGII semakin yakin bisa tumbuh lebih baik di 2024. Tahun ini perusahaan membangun pabrik ke 56 di kawasan Industri Batang untuk menangkap peluang pasar di kawasan tersebut.

Investasi Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.