Ekonom ADB Nilai Pemilu Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 5% di 2024

Martina Priyanti • 15 Dec 2023

an image
Ilustrasi investor mengakses website Asian Development Bank (ADB) melalui laptop dan ponsel. (Shutterstock)

Konsumsi rumah tangga akan tetap kuat pada tahun depan

Bareksa.com - Ekonom Utama Departemen Riset Ekonomi dan Kerja sama Regional Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB), Arief Ramayandi menyampaikan momen pemilihan umum (pemilu) akan mendorong perekonomian Indonesia tumbuh 5% pada 2024.

Arief menjelaskan bahwa akan ada peningkatan belanja pemerintah untuk Pemilu 2024 yakni sebesar 57,3%, menjadi Rp71,3 triliun dari Pemilu 2019 yang sebesar Rp45,3 triliun.

"Apalagi kalau ada dua putaran sampai bulan Oktober, ini akan mendorong konsumsi masyarakat," ujar Arief saat ditemui usai acara Media Briefing Akhir Tahun ADB di Indonesia, Jakarta, Kamis (14/12/2023).

ADB sendiri mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5%, dalam Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023. Perkiraan tersebut didukung oleh prospek permintaan domestik yang kuat.

Arief memperkirakan konsumsi rumah tangga akan tetap kuat pada tahun depan, yang didukung oleh rendahnya inflasi. Sementara itu untuk inflasi, ADB memprediksikan inflasi domestik Indonesia pada tahun depan, terjaga pada level 3%.

Sementara itu, investasi pada tahun depan juga akan meningkat karena perbaikan permintaan dalam negeri mendorong ekspansi manufaktur. Berbagai proyek-proyek dalam Program Strategis Nasional (PSN) dan pembangunan Ibu Kota Baru pun dipercepat untuk memenuhi target pada 2024, sehingga akan mendongkrak investasi.


(IQPlus/34828038/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.