Stocks Pick: IHSG di Level Terendah Sejak Juli, Ini Rekomendasi Saham ASII, ULTJ dan BBNI

Abdul Malik • 30 Oct 2023

an image
Ilustrasi investor memilih investasi di saham-saham pilihan atau stocks pick sesuai rekomendasi Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

Dalam sepekan, dana asing keluar dari IHSG mencapai Rp2,4 triliun tertekan tingginya yield acuan Obligasi AS

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan beberapa saham unggulan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Senin (30/10/2023) :

IHSG : last price 6.758,79

Sepekan terakhir periode 23-27 Oktober 2023, pasar saham Indonesia yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,32% menjadi 6.758,793, dari pekan sebelumnya 6.849,168. Menurut Tim Analis Bareksa, dalam sepekan, dana asing keluar dari IHSG mencapai Rp2,4 triliun akibat tingginya imbal hasil (yield) acuan Obligasi Amerika Serikat (AS) yang kembali menekan nilai tukar (kurs) rupiah hingga hampir menembus Rp16.000 per dolar AS. 

Tidak hanya itu, perang antara Israel dan Hamas, Palestina semakin memanas dan mendorong tingginya ketidakpastian global. Di sisi lain, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi domestik tetap stabil, pemerintah berencana mengeluarkan sejumlah paket kebijakan dalam negeri. Kemudian, karena saat ini semakin mendekati masa Pemilu 2024, maka diproyeksikan daya beli masyarakat semakin meningkat.

Tim Analis Bareksa menilai, dari sisi teknikal, IHSG saat ini berada di level terendah sejak Juli 2023, yakni di rentang level 6.700-6.750. Jika pekan ini IHSG bisa bertahan di level tersebut hingga setelah rapat The Fed pada 1 November, maka investor dengan profil risiko agresif bisa mulai mengakumulasi atau investasi di saham-saham berkapitalisasi besar (big caps), maupun sektor konsumsi primer yang umumnya lebih dulu diakumulasi investor asing jika ada inflow ke IHSG.

Pergerakan IHSG

Sumber : investing.com

Investasi Reksadana di Sini

Di tengah pelemahan IHSG, ini beberapa saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa

Stocks Pick

ASII

ULTJ

BBNI

Last Price

Rp5.725 

Rp1.675 

Rp4.850 

Recommendation

Buy on weakness 

Trading buy 

Speculative buy 

Entry

Rp5.750 

Rp1.670 

Rp4.850 

Rp5.650 

Rp1.640 

Rp4.800 

Take Profit (TP) 1

Rp5.925 

Rp1.705 

Rp4.950 

Take Profit (TP) 2

Rp6.050 

Rp1.740 

Rp5.025 

Stop Loss

Rp5.550 

Rp1.620 

Rp4.750 

Sumber : Tim Analis Bareksa

1. ASII : last price Rp5.725

Harga saham PT Astra International Tbk (ASII) ditutup stagnan di Rp5.725 pada Jumat (27/10/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham ASII di kisaran harga Rp5.650 hingga Rp5.750, dengan ambil untung di kisaran Rp5.925 hingga Rp6.050, serta stop rugi di Rp5.550. 

2. ULTJ : last price Rp1.675

Harga saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) naik 1,82% atau bertambah 30 poin menjadi Rp1.675 pada Jumat (27/10/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ULTJ di kisaran Rp1.640 hingga Rp1.670, dengan ambil untung di kisaran Rp1.705 hingga Rp1.740 dan stop rugi di Rp1.620. 

3. BBNI : last price Rp4.850

Harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melemah 0,61% atau 30 poin menjadi Rp4.850 pada Jumat (27/10/2023). Tim Analis Bareksa merekomendasikan spekulasi beli saham BBNI di kisaran Rp4.800 hingga Rp4.850, dengan ambil untung di kisaran Rp4.950 hingga Rp5.025, serta stop rugi di Rp4.750. 

Investasi Reksadana di Sini

(Sigma Kinasih/Christian Halim/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)​

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​​

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.