Reksadana Sucorinvest Sharia Equity & Bahana Primavera Melesat hingga 2,87% Sehari, Apa Portofolionya?

Abdul Malik • 11 Dec 2025

an image
Ilustrasi manajer investasi sedang mengelola portofolio reksadana dengan koin dalam toples dan pohon yang tumbuh. (Shutterstock)

Beberapa saham dalam portofolionya FAST, MNCN, MYOH hingga MDKA mencatat kenaikan kemarin

Bareksa - Dua reksadana saham di Super App Investasi Bareksa mampu mencetak imbal hasil 2,87% dan 2,83% sehari pada Rabu(10/12/2025). Reksadana itu ialah Sucorinvest Sharia Equity Fund dan Reksa Dana Bahana Primavera Plus.  

Sucorinvest Sharia Equity Fund yang dikelola oleh PT Sucor Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 2,87% dalam sehari pada (10/12/2025). Menurut fund fact sheet periode Oktober 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Hillcon Tbk (HILL), PT KMI Wire & Cable Tbk (KBLI), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Samindo Resources Tbk (MYOH), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (SCCO), dan PT Timah Tbk (Tins).

Sedangkan Reksa Dana Bahana Primavera Plus yang juga dikelola oleh PT Bahana TCW Investment Management, mencetak imbal hasil 2,83% dalam sehari (10/12/2025). Menurut fund fact sheet periode November 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Beberapa saham seperti FAST, MNCN, MYOH dan MDKA mencatat kenaikan kemarin, masing-masing 0,78%, 0,76%, 3,03% dan 1,79%. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (10/12/2025) naik 0,51% ke level 8.700,924, Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,19% pada Rabu (10/12/2025) pukul 16.50 WIB.

Kinerja Reksadana Unggulan di Super App Investasi Bareksa

Berikut kinerja reksadana yang tersedia di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 10 Desember 2025) :

Reksadana Saham

IHSG : 3,69%

Indeks Reksadana Saham : 5,68%
Sucorinvest Maxi Fund : 9,6%

Indeks Reksadana Saham Syariah : 7,78%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 14,91%

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 2,22%
Reksa Dana Syailendra Balanced Opportunity Fund Kelas A : 3,69%

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,88%
Schroder Syariah Balanced Fund : 2,76%

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : -0,14%
Trimegah Dana Obligasi Nusantara : 0,43%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,15%
Capital Sharia Fixed Income : 0,62%

Reksadana Pasar Uang

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,26%
Setiabudi Dana Pasar Uang : 0,42%

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,31%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,41%

Reksadana Ind​eks​

Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : -0,26%
BRI Indeks Syariah : 0,91%

Investasi di Aplikasi Reksadana Terbaik – Bareksa

Bareksa adalah salah satu aplikasi investasi reksadana terbaik yang telah berizin OJK dan menyediakan ratusan pilihan produk dari beragam manajer investasi tepercaya. Melalui aplikasi Bareksa, kamu bisa membandingkan performa, membaca riset pasar, hingga mendapatkan rekomendasi produk sesuai profil risiko. Praktis untuk mulai investasi secara aman dan terarah.

Beli Reksadana di Sini

(Reynaldi Gumay/AM)

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.