SSIA, SCMA dan TINS Melesat, Reksadana Saham HPAM & Sinarmas Naik hingga 2,77% Sehari

Hanum Kusuma Dewi • 10 Nov 2025

an image
Ilustrasi seorang trader analis sedang memantau pergerakan harga saham untuk trading melalui laptop yang menampilkan grafik saham. (Shutterstock)

HPAM Ultima Ekuitas 1 dan Simas Syariah Unggulan mencetak imbal hasil 2,77% dan 2,17% dalam sehari

Bareksa - Di Super App Investasi Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil 2,77% dan 2,17% dalam sehari pada Jum'at, 07 November 2025, yaitu HPAM Ultima Ekuitas 1 dan Simas Syariah Unggulan. Hal ini seiring dengan peningkatan sejumlah saham yang terdapat dalam portofolio reksadana termasuk SSIA (+9,97%), SCMA (+4,37%), dan 
TINS (+3,91%) pada perdagangan Jumat (7/11). 

Reksadana HPAM Ultima Ekuitas 1 yang dikelola oleh PT Henan Putihrai Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 2,77% dalam sehari pada perdagangan 07 November 2025. Menurut fund fact sheet periode September 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), TD - Bank NOBU, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Sedangkan Simas Syariah Unggulan yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management, mencetak imbal hasil (return) 2,17% dalam sehari pada perdagangan 07 November 2025. Menurut fund fact sheet periode September 2025, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), deposito Bank CIMB Niagasaham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jum'at (07/11/2025) naik 0,69% ke level 8.394,59. Berdasarkan data CNBC Indonesia, ekspektasi imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara Indonesia 10 tahun tercatat turun ke level 6,14% pada Jum'at (07/11/2025) pukul 16.50 WIB.

Kinerja Reksadana Unggulan di Super App Investasi Bareksa

Berikut kinerja reksadana yang tersedia di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan nilai Barometer tertinggi, beserta kinerja imbal hasilnya sebulan terakhir (per 07 November 2025) :

Reksadana Saham

IHSG : 2,76%

Indeks Reksadana Saham : 3,32%
Sucorinvest Maxi Fund : 4,63%

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,72%
Principal Islamic Equity Growth Syariah : 0,81%

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,41%
Sucorinvest Anak Pintar : 2,66%

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,53%
Schroder Syariah Balanced Fund : 2,58%

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,54%
Reksa Dana Allianz Fixed Income Fund : 1,26%

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,72%
Mandiri Investa Dana Syariah Kelas A : 0,78%

Reksadana Pasar Uang

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258% per bulan
> Bank Mandiri : 0,292% per bulan
> BNI : 0,354% per bulan
> BRI : 0,396% per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,38%
Sucorinvest Money Market Fund : 0,42%

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,35%
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,43%

​Reksadana Ind​eks​

Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 : 7,84%
BRI Indeks Syariah : 3,92%

Beli Reksadana, Klik di Sini

(Reynaldi Gumay/hm)

***

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.