Potensi Reksadana Obligasi Manulife Sebagai Solusi Saat Pasar Saham Belum Stabil

Hanum Kusuma Dewi • 15 Feb 2023

an image
Potensi reksadana obligasi Manulife AM dengan portofolio investasi obligasi berdurasi pendek

Tiga produk Reksadana Manulife ini menawarkan volatilitas rendah plus potensi imbal hasil di atas rata-rata

Bareksa.com - Kondisi pasar finansial di paruh pertama tahun ini diprediksi masih akan diwarnai kenaikan tingkat suku bunga, inflasi, serta pertumbuhan ekonomi global yang melemah. Namun kondisi ini diprediksi akan segera mencapai puncaknya, sehingga kebijakan bank sentral bisa menjadi lebih akomodatif, situasi yang mampu menopang kinerja pasar obligasi, serta reksadana pendapatan tetap.

Stabilnya nilai tukar Dolar AS mampu mengurangi risiko nilai tukar. Hal ini mendorong masuknya arus investasi asing sekaligus mendorong kinerja pasar obligasi negara berkembang seperti Indonesia ke arah yang positif. 

Kebijakan bank sentral yang ingin lebih fokus terhadap pemulihan ekonomi membuat peran aset obligasi sebagai sebagai sarana diversifikasi berpotensi dilirik oleh investor. Sehingga, ini membuat kelas aset yang satu ini semakin menarik dilihat dari sisi risiko dan potensi yang ditawarkan.

Di tengah situasi fundamental ekonomi yang cukup kondusif, produk reksadana yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen Indonesia di super app investasi Bareksa berpotensi terdorong kinerjanya.

Alasannya, produk-produk ini berinvestasi sebagian besar pada aset obligasi durasi pendek, yang berpeluang besar mendapatkan keuntungan dari perkembangan kondisi ekonomi terkini. Aset obligasi durasi pendek menawarkan volatilitas yang relatif rendah sekaligus potensi imbal hasil di atas rata-rata. 

Manulife Obligasi Unggulan Kelas A

Reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, yang dikelola oleh Manulife Aset Manajemen sejak tahun 2003, mencatatkan kinerja rata-rata 3 tahun 6,80%. Dana kelolaan reksadana ini lebih dari Rp1,5 triliun, mengacu ke fund factsheet Januari 2023. 

Mengandalkan kombinasi investasi pada aset obligasi perusahaan dan obligasi negara, Reksadana Manulife Obligasi Unggulan bisa dijadikan alternatif diversifikasi investasi reksadana pendapatan tetap Anda.

Manulife Pendapatan Bulanan II

Selanjutnya Reksadana Manulife Pendapatan Bulanan II, reksadana yang sebagian besar aset investasinya dialokasikan pada obligasi pemerintah. Kinerja rata-rata 3 tahunnya berada di 3,35%. 

Komposisi aset berdasarkan fund factsheet Januari 2023 adalah 80,55% di obligasi pemerintah, dan 19,45% di pasar uang. Reksadana Manulife Pendapatan Bulanan II sesuai bagi investor yang ingin mendulang peluang pertumbuhan di aset obligasi tanpa volatilitas berlebih, atau dijadikan sebagai entry point untuk memasuki investasi di reksadana obligasi.

Manulife Syariah Sukuk Indonesia

Yang terakhir adalah Manulife Syariah Sukuk Indonesia (MSSI), yaitu reksadana pendapatan tetap syariah yang berisi obligasi syariah atau sukuk. MSSI mengalokasikan dana investasinya pada sukuk korporasi, sukuk pemerintah, dan pasar uang. 

Menilik kinerjanya di fund factsheet Januari 2023, kinerja rata-rata 3 tahunnya menyentuh angka 4,15%. Komposisi asetnya adalah 88,59% di sukuk korporasi, 6,69% di sukuk pemerintah, dan 4,72% di pasar uang. 

MSSI bisa menjadi paduan serasi investasi reksadana pendapatan tetap konvensional Anda. Apalagi, MSSI menawarkan akses investasi di aset sukuk korporasi yang punya akses cukup terbatas.

Tunggu apalagi, nikmati peluang pertumbuhan obligasi durasi pendek dengan berinvestasi pada rangkaian produk Reksadana Manulife Pendapatan Tetap hanya di super app investasi Bareksa.

Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini

(ADV | hm)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Konten bersponsor. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana