Indeks Saham Melemah, Cuan Reksadana Pendapatan Tetap Ini Masih Mantap

Abdul Malik • 10 Jun 2022

an image
Ilustrasi investasi reksadana pendapatan tetap. (Shutterstock)

Prospera Obligasi dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium mencetak imbal hasil 3,97 persen dan 3,92 persen secara YtD

Bareksa.com – Berikut kinerja reksadana yang diperdagangkan di super app investasi atau aplikasi reksadana terbaik Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta indeks acuannya periode sebulan terakhir (per 09 Juni 2022) :

Reksadana Saham

IHSG : 3,95 persen
Indeks Reksadana Saham : 1,58 persen
Sucorinvest Equity Fund : 5,57 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 2,2 persen
Simas Syariah Unggulan : 3,81 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,31 persen
STAR Balanced II : 6,83 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,13 persen
Schroder Syariah Balanced Fund : 1,93 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,8 persen
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A : 2,68 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -0,04 persen
Manulife Syariah Sukuk Indonesia : 1,47 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark :
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,19 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,43 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,2 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,37 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 09 Juni 2022 turun 0,15 persen ke level 7.182,83. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 09/06/2022 pukul 17.00 (WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,1 persen pada 09 Juni 2022. 

Di tengah melemahnya IHSG, beberapa produk ​reksadana pendapatan tetap masih terus bertumbuh dan mencatatkan kinerja mantap. ​Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang baik obligasi negara maupun obligasi korporasi.

Di aplikasi super app investasi Bareksa terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 3,97 persen dan 3,92 persen sejak awal tahun hingga 09 Juni 2022 (year to date). Dua ​reksadana itu adalah Prospera Obligasi dan Syailendra Pendapatan Tetap Premium.

Reksadana Prospera Obligasi yang di kelola oleh Prospera Asset Management, mencetak return 3,97 persen secara year to dateBerdasarkan fund fact sheet periode April 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Berkelanjutan III BSDE Tahap 1 Tahun 2022 seri A, Obligasi Berkelanjutan I WOOD Tahap l Tahun 2021 Seri B, Obligasi Berkelanjutan II MDKA Tahap I Tahun 2021 seri B, Sukuk Mudharabah Lontar Papyrus I Tahun 2018 seri B, dan Obligasi Berkelanjutan II PTPP Tahap I tahun 2018 Seri B.

Sedangkan reksadana Syailendra Pendapatan Tetap Premium, yang dikelola oleh Syailendra Capital mencetak return 3,92 persen secara year to dateBerdasarkan fund fact sheet periode Mei 2022, portofolio investasi reksadana ini adalah BBKP03ASBCN1, BFIN05BCN2, FR0082, FR0091, INKP01BCN3, PT Link Net Tbk (LINK), LPPI01BCN2, MDKA03BCN1, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan WSKT03BCN1.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.