BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Pasar Saham Cetak Untung Hampir 10% Hingga April, Cuan Reksadana Ini

Hanum Kusuma Dewi09 Mei 2022
Tags:
Bareksa Insight : Pasar Saham Cetak Untung Hampir 10% Hingga April, Cuan Reksadana Ini
Ilustrasi meroketnya kinerja pasar saham yang tercermin dari IHSG yang didorong aksi borong investor asing, sehingga turut mendorong kinerja reksadana reksadana saham dan reksadana indeks. (Shutterstock)

Aliran dana investor asing masuk Rp16,6 triliun sebulan terakhir

Bareksa.com - Selama bulan April 2022, Indeks Saham (IHSG) mengalami kenaikan sekitar 2,2 persen dan mencatat keuntungan sejak awal tahun menjadi 9,84 persen year to date (YTD). Hal ini masih disebabkan penguatan dari mayoritas saham berkapitalisasi besar, didukung oleh aliran dana asing yang masuk ke pasar saham dalam sebulan terakhir mencapai Rp16,6 triliun.

Peningkatan di pasar saham dan IHSG juga turut mendorong kenaikan reksadana saham dan reksadana indeks. Pekan ini, investor masih akan wait and see perkembangan isu dari dalam dan luar negeri pasca libur Lebaran.

Sementara itu, pasar obligasi yang ditunjukkan oleh pergerakan indeks obligasi Indonesia (ICBI) mengalami penurunan sekitar 0,89 persen selama bulan April karena efek kenaikan suku bunga The Fed.

Promo Terbaru di Bareksa

Pekan lalu, The Fed memutuskan kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 0,5 persen dan mendorong yield obligasi AS ke level 3,14 persen, atau tertinggi sejak 2018. Hal ini diproyeksikan masih akan menjadi pemberat harga obligasi Indonesia serta reksadana pendapatan tetap.

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Analis Bareksa melihat bahwa pergerakan reksadana saham dan reksadana indeks hari ini akan cenderung mengalami pelemahan mengikuti pergerakan bursa regional Asia yang dibuka melemah pagi ini.

Sentimen masih datang dari perkembangan perang di Ukraina dan data neraca perdagangan China bulan April 2022. Investor dapat pertimbangkan akumulasi saat IHSG mengalami penurunan.

Di lain sisi, reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi negara masih akan bergerak mendatar cenderung melemah seiring kenaikan yield obligasi AS. Analis Bareksa melihat bahwa yield acuan Indonesia berpotensi naik ke level sebelum pandemi di angka 7,1-7,3 persen dalam waktu dekat.

Imbal Hasil 1 Tahun (28 April 2022)

Reksadana Indeks

Principal Index IDX30 Kelas O: +24,17%

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: +25,81%

Reksadana Saham

TRIM Syariah Saham: +14,99%

Avrist Ada Saham Blue Safir: +23,79%

Imbal Hasil 3 Tahun (28 April 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

TRIM Dana Tetap 2: +19,88%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium: +31,08%


(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)

* * *

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua