MAMI : Cara Pilih Reksadana yang Tepat Siapkan Biaya Sekolah Anak ke Luar Negeri

Abdul Malik • 08 Apr 2022

an image
Ilustrasi menyiapkan dana pendidikan kuliah S2 anak dengan investasi di reksadana (123rf)

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyekolahkan anak ke luar negeri

Bareksa.com - Menyekolahkan anak ke luar negeri menjadi impian sebagian orang tua di Indonesia. Namun, tujuan tersebut membutuhkan dana yang cukup besar sehingga perlu persiapan khusus untuk mencapainya.

Krizia Maulana, Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memberikan beberapa tips agar bisa menyekolahkan anak ke luar negeri.

1. Cari tahu biaya sekolah hingga akomodasi

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyekolahkan anak ke luar negeri, mulai dari uang pangkal, biaya per semester, hingga biaya hidup bulanan di negara tujuan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah perbedaan mata uang. Biaya pendidikan di luar negeri umumnya menggunakan mata uang asing. Karena itu, dana pendidikan sebaiknya juga disiapkan dalam mata uang negara tujuan atau bisa juga dalam dolar AS. 

"Pertimbangannya adalah agar tidak terjadi perbedaan atau selisih kurs di kemudian hari yang berpotensi mengganggu persiapan biaya kuliah anak. Untuk itu, investasi dalam mata uang dolar AS bisa menjadi salah satu opsi," jelas Krizia dalam keterangan resmi, Jumat (8/4).

2. Memilih instrumen investasi yang tepat

Setelah mengetahui seluruh biaya selama anak menempuh pendidikannya di luar negeri, langkah berikutnya adalah menentukan instrumen investasi yang tepat untuk mengembangkan dana pendidikan anak. 

Menurut Krizia, dana pendidikan harus ada saat dibutuhkan, sehingga selain penempatan pada kelas aset pasar uang seperti pada tabungan dan deposito berdenominasi dolar AS, porsi reksadana saham juga bisa ditambah. Sebab reksadana ini bisa menjadi booster karena sifatnya yang likuid atau mudah untuk dijual kembali serta memiliki potensi pengembalian hasil yang tinggi. 

Penempatan dana investasi di reksadana saham bisa menjadi pilihan jika persiapan dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang atau di atas 10 tahun. Apalagi saat ini sudah ada beberapa reksadana berdenominasi dolar AS yang menangkap peluang investasi di pasar saham domestik dan luar negeri. 

Contoh reksadana saham dalam denominasi dolar AS yang menangkap peluang di pasar domestik adalah Manulife Greater Indonesia Fund (MGIF). Sedangkan bagi investor yang ingin menangkap peluang dari pasar saham di Asia Pasifik, bisa memanfaatkan reksadana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF). 

Portofolio MANSYAF terdiri dari saham-saham perusahaan Asia berskala global dengan pendapatan mancanegara, sehingga outlook kinerja tidak dipengaruhi kondisi makro ekonomi di negara asalnya.

Potensi Pasar Saham

Terkait potensi pasar saham, Krizia melihat saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi di pasar saham. Tahun ini Indonesia berada pada posisi yang atraktif, berbeda dengan negara maju yang mengalami tren normalisasi. Indonesia justru diuntungkan oleh momentum pemulihan ekonomi seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dan meningkatnya vaksinasi. 

Posisi Indonesia sebagai net eksportir komoditas juga memberikan efek lindung nilai dari kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas memberikan trickle-down effect terhadap perekonomian secara keseluruhan lewat meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang bekerja dan berhubungan dengan sektor yang bersangkutan. 

Hal ini membuat Indonesia menjadi destinasi diversifikasi investasi di tengah dinamika global yang sedang terjadi. Kondisi yang kondusif serta posisi kepemilikan asing yang masih relatif rendah membuka peluang penguatan lebih lanjut di pasar saham Indonesia.

Hal positif lainnya datang dari pasar finansial Asia yang diperkirakan akan mengalami lonjakan pertumbuhan yang signifikan. Asia dianggap memiliki pondasi makroekonomi yang lebih kuat dalam menghadapi pengetatan moneter Amerika Serikat.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.