MAMI : Tips Agar Tidak Hanya Ikut-ikutan Investasi

Abdul Malik • 27 Sep 2021

an image
Ilustrasi perempuan investor yang gembira karena melihat hasil investasinya di reksadana dan SBN Ritel terus berkembang. (Shutterstock)

Berinvestasi di reksadana saham bisa meminimalisir risiko berinvestasi di saham

Bareksa.com - PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menilai, berinvestasi di reksadana saham bisa meminimalisir risiko berinvestasi di saham. Pasalnya, reksadana saham terdiri dari berbagai perusahaan yang sudah dipilih secara ketat oleh portofolio manajer dengan dukungan tim riset.

Investment Specialist Manulife Aset Manajemen Indonesia Krizia Maulana menjelaskan, diversifikasi saham dalam sebuah produk reksadana akan meminimalisir risiko investasi dan membantu meningkatkan potensi imbal hasil (return) investasi.

Sebagai gambaran, return reksadana Manulife Saham Andalan (MSA) tercatat 26,13 persen sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd)  pada Agustus 2021. "Imbal hasil ini jauh melampaui tolok ukurnya yaitu IDX80 yang terkoreksi 8,27 persen," kata dia dalam keterangannya, Senin (27/9).

Investasi di reksadana saham ini, lanjut Krizia juga bisa menjadi langkah antisipasi bagi para investor pemula yang awam berinvestasi di saham. Dia mengungkapkan, beberapa waktu lalu, memang banyak investor yang sukses berinvestasi di saham dan membagikan kesuksesannya di media sosial.

Hal ini menjadi pendorong banyak orang untuk ikut membeli saham, sebagian memang sudah paham mengenai saham, namun sebagian lagi sekedar ikut-ikutan belaka.

Fenomena ini berimbas pada jumlah investor pasar modal yang meningkat, dari sekitar 3,9 juta investor pada akhir tahun lalu menjadi sekitar 6,1 juta investor pada akhir Agustus 2021. Peningkatan jumlah investor ini mencapai 57,2 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

“Latah ikut-ikutan membeli efek saham secara langsung tanpa dibekali pengetahuan yang cukup bisa membuat tingkat stres meningkat dan keuangan berantakan," kata dia.

Saran Buat Investor

Selain berinvestasi di reksadana saham, Krizia juga memberikan saran lain bagi investor yang baru berinvestasi di saham. Saran tersebut adalah mengenal profil risiko terlebih dahulu.

Profil risiko adalah tingkat toleransi seorang individu terhadap risiko yang siap ia tanggung. Umumnya, profil risiko seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, tingkat pengetahuan tentang investasi, serta jumlah aset dan kewajibannya. 

Seorang individu dengan jumlah aset yang besar dan kewajiban yang kecil memiliki kemampuan yang relatif besar untuk mengambil risiko. Sebaliknya, individu dengan aset yang kecil dan kewajiban yang besar akan cenderung kurang memiliki kemampuan dalam menanggung risiko. 

Selain itu, kesiapan menanggung risiko kerap dikaitkan dengan usia. Investor di usia muda cenderung siap mengambil risiko tinggi, sementara yang berusia lanjut cenderung menghindari risiko. Kemampuan dan kesiapan menanggung risiko tidak selalu sejalan.

Karena itu, sebelum melakukan investasi, sebaiknya calon investor mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan relevan untuk membantu mengetahui profil risikonya.

Harus Pandai Kelola Risiko Investasi

Kemudian, investor juga harus pandai mengelola risiko investasinya. Menurut Krizia, dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada berbagai risiko, misalnya saat berkendara di jalan raya. Begitu pula dalam investasi, ada risiko yang harus dihadapi. Jika setiap risiko dikelola dengan baik, kita bisa menikmati hasil yang bermanfaat bagi kehidupan kita. Risiko harus dikelola, bukan dihindari. 

Menurut Krizia, ikut-ikutan investasi secara langsung di saham, apalagi trading saham, tanpa bekal pengetahuan yang mumpuni bisa diibaratkan seperti ikut tren berkendara dengan mobil sport di jalan raya berbekal kemampuan menyetir yang minimal atau bahkan tanpa bekal kemampuan sama sekali.

Akibatnya, risiko terjadi kecelakaan akan sangat besar. Investasi secara langsung di saham memang memiliki potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga dibarengi oleh risiko yang tinggi. Kuasai dulu ilmunya agar bisa mengelola risiko dengan baik.

Krizia berpesan, peluang investasi pada pasar modal bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. Namun pemilihan kendaraan investasi yang tepat, disesuaikan dengan profil risiko masing-masing, akan membuat hati menjadi lebih tenang.

Mencocokkan investasi kita dengan tujuan investasi juga penting karena jika tidak, investasi kita bisa jadi terlalu berisiko, atau justru malah jadi terlalu konservatif sehingga kita kehilangan potensi optimal pertumbuhannya. Investasi jangan sekedar ikut-ikutan.

(K09/AM)

​***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.