Reksadana Indeks Juara Imbalan Tertinggi Harian, Ini Daftar Produknya

Abdul Malik • 19 Aug 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana indeks. (Shutterstock)

Beberapa indeks saham yang naik cukup signifikan pada perdagangan kemarin antara lain indeks LQ45 (2 persen), IDX30 (2,06 persen), dan SRI-KEHATI (2,39 persen).

Bareksa.com - Membuka kembali perdagangan pasca libur hari kemerdekaan Indonesia pada Selasa (17/8/2021), bursa saham Tanah Air mampu berakhir di zona hijau meskipun di awal perdagangan sempat berkutat di zona merah.

Pada perdagangan Rabu (18/8/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,5 persen ke level 6.118,15. Aktivitas perdagangan tergolong ramai dengan nilai transaksi yang mencapai Rp16,58 triliun, dan investor asing terlihat bersemangat dalam memborong saham Tanah Air dengan catatan aksi beli bersih (net buy) Rp1,12 triliun di pasar reguler.

Sentimen positif di kawasan Asia muncul dari Jepang yang melaporkan ekspor Juli melonjak dua kali lipat secara bulanan untuk lima bulan yang berturut-turut. Secara tahunan, ekspor Juli terhitung melompat 37 persen.

Kemudian dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja ekspor & impor Indonesia sepanjang bulan Juli 2021. Kepala BPS, Margo Yuwono menyebutkan kinerja ekspor bulan Juli tercatat US$17,7 miliar atau turun 4,53 persen secara bulanan (mtm) atau naik 29,32 persen secara tahunan (yoy), sementara impor mencapai US$15,11 miliar atau turun 12,22 persen (mtm) dan naik 44,445 (yoy).

Sehingga dari capaian ini BPS mencatat dibulan Juli, neraca dagang Indonesia mengalami surplus US$2,59 miliar. Realisasi itu lebih tinggi dibandingkan surplus pada Juni 2021 yang sebesar US$1,32 miliar, tetapi masih lebih rendah dari surplus neraca dagang Juli 2020 yakni US$3,26 miliar.

Akumulasi surplus neraca dagang Indonesia periode Januari-Juli 2021 mencapai US$14,42 miliar. Angkanya lebih tinggi dari akumulasi surplus neraca perdagangan Januari-Juli 2020 yakni US$8,65 miliar.

Reksadana Indeks & ETF Dominasi Return Harian

Kondisi pasar saham Indonesia yang mengalami kenaikan pada perdagangan kemarin, secara umum turut mendorong kinerja reksadana berbasis indeks saham yang memang pergerakannya mencerminkan indeks saham yang menjadi acuannya.

Adapun beberapa indeks saham yang naik cukup signifikan dengan kenaikan lebih dari 2 persen pada perdagangan kemarin antara lain indeks LQ45 (2 persen), IDX30 (2,06 persen), dan SRI-KEHATI (2,39 persen).

Kenaikan beberapa indeks saham tersebut turut mendorong kinerja reksadana berbasis indeks yang tersedia di Bareksa, di mana produk reksadana indeks & ETF terlihat mendominasi imbal hasil (return) harian tertinggi pada perdagangan kemarin.

​Sumber: Bareksa

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa produk reksadana indeks & ETF menempati 7 dari 10 produk dengan return tertinggi pada perdagangan kemarin, sementara 3 lainnya merupakan produk reksadana saham yang memang juga memiliki korelasi positif terhadap pergerakan indeks saham.

Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Adappun reksadana indeks diartikan sebagai jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu, bisa indeks saham bisa juga indeks obligasi.

Berbeda dengan reksadana konvensional yang berusaha mengalahkan kinerja tolok ukurnya (benchmark), justru target dari reksadana indeks adalah menyamainya. Jadi, daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya.

Karena komposisinya mirip atau bahkan sama persis dengan indeks acuannya, hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya. Cara ini dikenal pula dengan strategi pengelolaan pasif (passive management strategy).

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

​​​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.