Indeks Saham Menguat, Imbal Hasil Dua Reksadana Ini Melompat

Abdul Malik • 15 Apr 2021

an image
Ilustrasi investor yang berhasil meraih keuntungan dari hasil investasinya di reksadana dan SBN Ritel. (Shutterstock)

Dua reksadana itu ialah TRIM Kapital Plus dan Syailendra Equity Opportunity Fund yang mencetak imbalan di atas 2,5 persen sehari

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan imbal hasil (return) tertinggi, beserta kinerja indeks acuannya (benchmark) periode sebulan terakhir (per 14 April 2021) :

Reksadana Saham

IHSG : -4,84 persen
Indeks Reksadana Saham : -4,56 persen
TRIM Kapital Plus : -2,6 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -4,92 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : -0,73 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -1,84 persen
STAR Balanced : 1,84 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -1,83 persen
Avrist Balanced - Amar Syariah : -2,09 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,93 persen
TRAM Strategic Plus : 2,03 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,89 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia : 1,04 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,258 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,292 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,396 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,22 persen
HPAM Ultima Money Market : 0,55 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,26 persen
Syailendra Sharia Money Market Fund : 0,4 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 14 April 2021 naik 2 persen ke level 6.050,28. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 14/04/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik di level 6,6 persen pada 14 April 2021.

Di tengah naiknya IHSG, di marketplace reksadana Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,58 persen dan 2,57 persen dalam sehari pada perdagangan 14 April 2021. Reksadana itu adalah TRIM Kapital Plus dan Syailendra Equity Opportunity Fund.

Reksadana TRIM Kapital Plus mencetak imbal hasil (return) 2,58 persen dalam sehari pada 14 April 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Jago, Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP), PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM).

Sedangkan reksadana Syailendra Equity Opportunity Fund mencetak imbal hasil (return) 2,57 persen dalam sehari pada 14 April 2021. Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2021, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan TDP-VICSEN.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Romainah/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.