Investor Reksadana Bakal Terus Bertambah Seiring PDB Per Kapita, Termasuk Kamu?

Abdul Malik • 30 Mar 2021

an image
Ilustrasi sejumlah investor milenial sedang melakukan transaksi investasi di reksadana menggunakan ponsel. (Shutterstock)

Ketika pendapatan per kapita cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, hingga kesehatan, maka akan ada dana tersisa untuk investasi

Bareksa.com - Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga menyampaikan dalam 5 tahun ke depan, industri reksadana dalam negeri akan bertumbuh pesat. Hal tersebut tercermin dari pengalaman negara lain seperti Amerika Serikat, China dan negara tetangga.

Antony menyampaikan berdasarkan riset yang dilakukan Trimegah AM, menyebutkan industri reksadana akan bertumbuh pesat ketika gross domestic product (GDP) per kapita negara tumbuh di atas US$5.000.

"Alasannya simpel saja, ketika pendapatan per kapita kita cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, dana darurat dan lainnya, akan ada dana tersisa untuk tabungan masa depan yang bisa diinvestasikan. Tentunya, pertumbuhan industri reksadana pada saat itu akan sangat pesat," papar Antony seperti dilansir Bisnis.com (29/3/2021).

Menurut Antony, untuk menghadapi persaingan industri saat ini, Trimegah AM berupaya memperluas edukasi untuk investor-investor ritel. Sebab investor ritel dinilai akan menjadi investor masa depan di industri reksadana.

Antony menyebut investor ritel yang saat ini jumlahnya tumbuh pesat, akan semakin banyak lagi jumlahnya dalam beberapa tahun mendatang. Di saat yang sama, mereka akan bertambah mapan dan mempunyai dana investasi yang jauh lebih besar.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan nilai aktiva bersih atau dana kelolaan reksadana meningkat 1,5 persen atau bertambah Rp8,63 triliun dari sebelumnya Rp573,54 triliun pada Desember 2020 jadi Rp582,17 triliun pada 15 Maret 2021. Total produk reksadana per 15 Maret 2021 mencapai 2.237 produk.

Kondisi itu seiring melonjaknya jumlah investor pasar modal yang mencapai 4,51 juta investor per 29 Februari 2021, dibandingkan 3,88 juta investor pada Desember 2020. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sepanjang 2020 lalu terjadi pertumbuhan investor baru reksadana yang sangat pesat, yakni menjadi 3,17 juta investor per akhir 2020 dari 1,77 investor per akhir 2019, atau tumbuh 78,95 persen.

Jumlah tersebut telah kembali bertambah di awal tahun ini. KSEI mencatat penambahan investor reksadana 20,5 persen, dari yang semula 3,17 juta investor per akhir Desember 2020, menjadi 3,82 juta investor per akhir Februari 2021.

Jenis Reksadana Jadi Pintu Masuk

Antony mengatakan masyarakat yang masih menjadi non investor reksadana namun terbiasa menaruh dananya di bank dan deposito, menjadi potensi besar bagi industri reksadana.

"Money market (reksadana pasar uang) menjadi pintu masuk hingga kemudian perlahan bisa ke reksadana lainnya dan bukan tidak mungkin ke reksadana saham," kata Antony.

Potensi pertumbuhan penetrasi dana kelolaan industri reksadana nasional dengan GDP, menurutnya, juga bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah investor reksadana. Sebut saja adanya pertumbuhan investor 4 persen dari 444.945 menjadi 1.774.493 pada akhir tahun 2019.

Antony mengatakan potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana juga didorong adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Banyaknya investor muda yang kelak akan bekerja dan tentunya mendapatkan penghasilan bahkan menjadi kaya, serta pertumbuhan ekonomi juga dinilai menjadi pendorong dana kelolaan industri reksadana nasional.

"Harus investasi tapi disesuaikan profil risikonya," ucap Antony berpesan kepada calon investor maupun investor.

Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi OJK.

(Martina Priyanti/AM)

***

​​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.