Bakal Jadi Tren, Yakin Masih Ragu Investasi di Reksadana Indeks?

Abdul Malik • 10 Feb 2021

an image
Ilustrasi investasi di reksadana indeks. (Shutterstock)

Reksadana indeks dinilai memiliki daya tarik yang dicari para investor saat ini

Bareksa.com - Tren minat investor terhadap reksadana berbasis indeks diperkirakan akan terus berlanjut. Data Morningstar Inc. dan PwC yang dilansir Bisnis menyebutkan pertumbuhan reksadana pasif, seperti reksadana indeks dan exchange trade fund (ETF) terus menanjak.

Pada akhir tahun lalu, porsi dana kelolaan reksadana indeks di pasar global diestimasikan mencapai 21 persen dari total dana kelolaan fund manager, persentase tersebut naik pesat dibandingkan pada 2016 yang hanya sekitar 17 persen.

Disebutkan hal itu seiring dengan perkembangan reksadana pasif yang pesat di mana kontribusi produk-produk reksadana pasif akan meningkat hingga 25 persen, dari total dana kelolaan global pada 2025 mendatang.

Sementara itu di Indonesia, dana kelolaan produk reksadana indeks pada bulalu lalu tercatat Rp10 triliun. Jumlah tersebut, jauh lebih lebih besar dibandingkan posisi akhir 2015 yang baru Rp1 triliun.

Tren Dana Kelolaan dan Unit Reksadana Indeks

Sumber : Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report January 2021

Kelebihan Reksadana Indeks

Fund Manager PT Trimegah Asset Management atau Trimegah AM, Augustinus Gerald Windoe menilai potensi pertumbuhan reksadana pasif sangat besar, termasuk di Indonesia. Menurut dia, di tengah tren pemulihan tahun ini, dana kelolaan juga diharapkan dapat ikut terkerek seiring valuasi saham yang menjadi aset dasarnya ikut naik.

Pembelian atau subscription reksadana indeks juga diproyeksi terus tumbuh. Alasannya menurut Gerald reksadana indeks dinilai memiliki daya tarik yang dicari para investor saat ini salah satunya adalah pergerakan reksadana yang mewakili situasi pergerakan pasar karena reksadana indeks mereplikasi indeks saham yang menjadi tolak ukurnya.

Selain itu, reksadana indeks juga memiliki transparansi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan reksadana saham biasa serta memiliki biaya transaksi dan biaya pengelolaan yang rendah.

Keunggulan lainnya adalah dalam reksadana indeks manajer investasi (MI) tidak memberikan personal touch untuk adanya perbedaan weighting atau bobot, hanya mereplikasi indeks yang sudah ada dan mengelolanya secara pasif. Hal tersebut katanya bertujuan untuk mengikuti indeks tersebut sedekat mungkin.

"Apa yang kita coba lakukan? Kita mengurangi tracking eror sampai sekecil-kecilnya, semakin kecil perbedaan kinerjanya dengan indeks acuan semakin bagus," tutur Gerald dalam sesi konferensi pers, Selasa (9/2/2021).

Ingin memulai investasi reksadana indeks? Sebelumnya pastikan lebih dahaulu profil risikomu ya.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report January 2021. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(Martina Priyanti/Tim Data/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.