Mandiri Investasi Kembali Juara AUM Reksadana November, Salip Batavia PAM

Abdul Malik • 11 Dec 2020

an image
Logo di Kantor Mandiri Manajemen Investasi. (dok. Mandiri Investasi)

Mandiri Investasi menggenggam dana kelolaan reksadana Rp48,37 triliun pada November 2020

Bareksa.com - PT Mandiri Manajemen Investasi kembali jadi manajer investasi jawara dana kelolaan reksadana pada November 2020, setelah pada bulan sebelumnya menyandang predikat yang sama. Anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut mengungguli PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM), di mana kedua perusahaan manajemen investasi ini memang selalu saling salip posisi juara asset under management (AUM) reksadana sepanjang tahun ini. 

Mandiri Investasi menggenggam dana kelolaan reksadana Rp48,37 triliun pada November 2020 dengan menguasai market share 9 persen di industri. AUM perseroan meningkat 3 persen secara bulanan (month on month/MoM), naik 8 persen year to date (YtD) dan melesat 10 persen secara tahunan (year on year/YoY).

Adapun Batavia PAM harus kembali puas di posisi kedua dengan nilai AUM reksadana Rp45,38 triliun dan pangsa pasar 8 persen. Bulan lalu, dana kelolaan reksadana Batavia naik 1 persen secara bulanan, namun masih minus 4 persen secara YtD dan negatif 1 persen YoY.

Top 2 MI Dana Kelolaan Reksadana Terbesar November 2020

Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020 ​

Mandiri Investasi

Mandiri Manajemen Investasi merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero)  Tbk, yang terbentuk pada Desember 2004. Mandiri Investasi memisahkan diri dari PT Mandiri Sekuritas dan kemudian menjadi PT Mandiri Manajemen Investasi atau lebih dikenal dengan Mandiri Investasi. Perusahaan dengan status kepemilikan nasional itu menyediakan layanan jasa layanan pengelolaan dana dalam bentuk reksadana serta discretionary fund. Sebagai manajer investasi, perusahaan memperoleh izin sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-11/PM/MI/2004 tanggal 28 Desember 2004.

Jika dirinci dana kelolaan reksadana perseroan per November 2020 dalam mata uang rupiah senilai Rp46,61 triliun dan mata uang dolar Amerika Serika Serikat US$124,69 juta. Total unit penyertaan reksadana yang dikelola Mandiri Investasi untuk mata uang rupiah sebanyak 36,77 miliar unit dan dalam mata uang dolar AS 86,19 juta unit. 

Menurut data Bareksa, perseroan mengelola 231 produk reksadana per November 2020 di mana reksadana terproteksi mendominasi atau sebanyak 175 produk reksadana atau menyumbang 75 persen dari total jumlah produk. Kemudian reksadana saham 13 produk, reksadana penyertaan terbatas 6 produk, reksadana pendapatan tetap 17 produk, reksadana pasar uang 14 produk, indeks dan ETF dan DIRE masing-masing 1 produk, serta reksadana campuran 4 produk.

Top 5 produk reksadana Mandiri Investasi dengan dana kelolaan terbesar, di antaranya reksadana pasar uang Mandiri Investas Pasar Uang dengan AUM Rp13,24 triliun per November 2020. Disusul reksadana saham Mandiri Saham Atraktif Rp3,68 triliun, reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama Rp1,69 triliun, reksadana terproteksi Reksa Dana Syariah Terproteksi Misbah Mandiri Syariah Seri 184 Rp1,57 triliun, serta reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama 2 Rp1,33 triliun.

Sumber : Bareksa

Dengan begitu kontributor utama dana kelolaan reksadana Mandiri Investasi disumbang oleh Mandiri Investa Pasar Uang yang menyumbang 27,37 persen terhadap total dana kelolaan reksadan perseroan. Top 5 reksadana Mandiri Investasi AUM terbesar menyumbang 44,42 persen total AUM reksadana perseroan.

Batavia PAM

Batavia Prosperindo Aset Manajemen didirikan pada 1996. Perusahaan saat ini mengelola berbagai produk reksadana dan kontrak pengelolaa dana bilateral untuk nasabah individu ataupun institusi. Sebagai pengelola dana, perusahaan memiliki izin sebagai manajer investasi dari Bapepam-LK dengan No.Kep-03/PM-MI/1996   tanggal 14 Juni 1996. Perseroan juga berstatus sebagai perusahaan nasional.

Jika dirinci dana kelolaan reksadana Batavia PAM per November dalam mata uang rupiah senilai Rp45,27 triliun dan mata uang dolar AS senilai US$8,21 juta. Total penyertaan unit reksadana yang dikelola perseroan sebanyak 34,63 miliar unit dalam mata uang rupiah dan 6,22 juta unit dalam mata uang dolar AS. 

Sumber : Bareksa

Menurut catatan Bareksa, per November Batavia PAM mengelola 216 produk reksadana, di mana reksadana terproteksi juga mendominasi mencapai 158 produk atau menyumbang 73,1 persen terhadap total produk. Kemudian reksadana saham 7 produk, reksadana penyertaan terbatas 5 produk, reksadana pendapatan tetap 25 produk, reksadana pasar uang 8 produk, reksadana indeks & ETF 4 produk, serta 8 produk reksadana campuran.

Top 5 produk reksadana Batavia PAM dengan dana kelolaan terbesar didominasi reksadana saham atau mencapai 3 produk, sisanya 1 reksadana pasar uang dan 1 reksadana pendapatan tetap. Namun produk reksadana Batavia yang mencetak AUM terbesar diisi oleh reksadana pasar uang Batavia Dana Kas Maxima Rp5,59 triliun, yang menyumbang 12,31 persen terhadap total dana kelolaan reksadana perseroan.

Disusul reksadana saham Batavia Dana Saham dengan AUM Rp5,27 triliun, Batavia Saham Cemerlang Rp9,07 triliun, Batavia Saham Sejahtera Rp1,78 triliun, serta reksadana pendapatan tetap Batavia Dana Obligasi Andalan Rp1,67 triliun. Top 5 produk reksadana Batavia dengan AUM terbesar menyumbang 35,76 persen terhadap total dana kelolaan perseroan.

Sumber : Bareksa

Posisi Juara AUM Reksadana Januari-November 2020

Sepanjang tahun ini antara Mandiri Imvestasi dan Batavia PAM saling salip posisi juara dana kelolaan reksadana. Tercatat dalam 11 bulan di 2020, Batavia PAM juara AUM 6 kali yakni di bulan Januari, Februari, Maret, April, Juni dan Agustus. Adapun Mandiri Investasi jawara 5 kali pada bulan Mei, Juli, September, Oktober dan November.

Sepanjang 2020, selisih dana kelolaan pada November yang senilai Rp2,99 triliun, merupakan nilai selisih terbesar dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Meski tidak menutup kemungkinan, hingga akhir tahun posisinya berubah tergantung kinerja dana kelolaan masing-masing perusahaan.

Jelang tutup tahun di 2020, yakni pada Desember 2020 ini, jika Mandiri Investasi masih tetap mempertahankan kinerja dana kelolaannya yang positif, maka berpeluang kembali menjuarai dan mempertahankan status juara pada 2020.

Melihat kinerja dana kelolaan reksadana kedua perusahaan manajemen investasi terbesar di Indonesia tersebut, Mandiri Investasi yang telah mencatatkan kinerja positif menunjukkan telah berhasil pulih dari dampak pandemi Covid-19 karena telah melampaui level akhir tahun lalu.

Adapun Batavia masih mencatatkan dana kelolaan minus secara year to date, artinya perseroan masih harus berjuang untuk bisa pulih dari dampak gejolak pasar akibat pandemi Covid-19.

Periode
Juara
Dana Kelolaan
(Rp triliun)
Selisih (Rp triliun)
Januari
1. Batavia PAM
47,31
1,49
2. Mandiri Investasi
45,82
Februari
1. Batavia PAM
47
1,6
2. Mandiri Investasi
45,4
Maret
1. Batavia PAM
41,6
1,45
2. Mandiri Investasi
40,15
April
1. Batavia PAM
42,06
0,1
2. Mandiri Investasi
42,05
Mei
1. Mandiri Investasi
42,52
0,16
2. Batavia PAM
42,36
Juni
1. Batavia PAM
42,89
1,51
2. Mandiri Investasi
41,38
Juli
1. Mandiri Investasi
44,38
0,67
2. Batavia PAM
43,71
Agustus
1. Batavia PAM
45,76
0,38
2. Mandiri Investasi
45,38
September
1. Mandiri Investasi
44,69
0,64
2. Batavia PAM
44,05
Oktober
1. Mandiri Investasi
46,89
1,81
2. Batavia PAM
45,08
November
1. Mandiri Investasi
48,37
2,99
2. Batavia PAM
45,38

Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report January-October 2020

Dana Kelolaan Industri

Untuk diketahui, dana kelolaan reksadana telah berhasil pulih dari dampak gejolak pasar akibat pandemi Covid-19. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan dana kelolaan reksadana pada November 2020 menembus Rp547,8 triliun, atau merupakan level tertinggi sepanjang tahun ini.

Nilai AUM reksadana November 2020 telah melampaui level akhir tahun lalu yang senilai Rp542,2 triliun atau naik 1,04 persen, atau merupakan yang pertama kali berhasil melampaui level sebelum pandemi Covid-19 tahun ini. Setelah Desember 2019 lalu, kemudian nilai AUM reksadana terus menurun akibat tertekan dampak pandemi Covid-19 dan mencapai level terendahnya pada Maret 2020 di Rp471,4 triliun, atau di bawah Rp500 triliun.

Sejak itu nilai AUM reksadana tidak mampu menyentuh seperti level akhir 2019, akibat turunnya nilai aset portofolio reksadana. Hingga kemudian kemudian pada November seiring tren pemulihan di pasar modal, nilai AUM reksadana kembali pulih dan melampaui level akhir tahun lalu. Secara bulanan dana kelolaan reksadana naik 3 persen pada November dibandingkan Oktober 2020, atau bertambah Rp17,9 trilun. Secara year to date dan year on year naik 1 persen. Dibandingkan Desember 2019, dana kelolaan reksadana pada November bertambah Rp5,6 triliun.

Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020

Dengan begitu, dapat disimpulkan kinerja dana kelolaan Mandiri Investasi yang melesat 8 persen YtD jauh melampaui kinerja industri, adapun Batavia PAM yang minus 4 persen YtD masih di bawah kinerja industri.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report November 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(Abdul Malik/Tim Data)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.