AUM Reksadana Pendapatan Tetap Oktober 2020 Naik, Ini Top 20 Manajer Investasinya

Hanum Kusuma Dewi • 13 Nov 2020

an image
Sejumlah manajer investasi mencatat kenaikan dana kelolaan signifikan sepanjang Oktober 2020, seiring dengan kinerja pasar obligasi dan surat utang negara atau sukuk.

Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap mencapai Rp125,01 triliun per Oktober 2020

Bareksa.com - Dana kelolaan reksadana di Indonesia pada akhir Oktober 2020 kembali meningkat 4 persen secara bulanan menjadi Rp529,9 triliun, dibandingkan sebulan sebelumnya. Jenis reksadana pendapatan tetap, juga mengalami peningkatan dana kelolaan (asset under management/ AUM) pada Oktober 2020. 

Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap mencapai Rp125,01 triliun per Oktober 2020, naik 4 persen dari akhir September 2020. Sepanjang tahun berjalan hingga akhir Oktober 2020 (year to date/YTD), dana kelolaan reksadana yang isinya efek surat utang atau obligasi ini naik 2,43 persen. 

Grafik Pergerakan AUM dan Unit Penyertaan Reksadana Pendapatan Tetap

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020 

Secara bulanan, jumlah unit penyertaan reksadana pendapatan tetap di Indonesia juga naik 1 persen jadi 76,5 miliar per akhir Oktober 2020. Namun, bila dilihat sejak awal tahun, jumlah unit penyertaan turun 3,16 persen. Artinya, peningkatan AUM sepanjang tahun ini lebih disebabkan oleh kinerja reksadana yang terdorong oleh pasar obligasi. 

Sebagai informasi, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun membaik ke 6,6 persen per akhir Oktober 2020, dibandingkan 6,9 persen per akhir September 2020. Yield berbanding dengan harga sehingga bila yield turun harga obligasi naik yang mengindikasi permintaan bertambah. Hal ini positif bagi reksadana pendapatan tetap yang portofolionya berisikan obligasi atau surat berharga negara dan sukuk. 

Dari daftar 10 manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar untuk reksadana pendapatan tetap, ada dua yang mengalami peningkatan signifikan hingga double digit sepanjang Oktober 2020. Keduanya adalah Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan pertumbuhan 16 persen sebulan dan BNP Paribas Asset Management yang naik 19 persen sebulan. Manulife AM kini berada di peringkat teratas dana kelolaan reksadan apendapatan tetap dengan AUM Rp14,86 triliun, sedangkan BNP Paribas AM di posisi 8 dengan kelolaan Rp6,83 triliun. 

Tabel Top 20 Manajer Investasi dengan AUM Reksadana Pendapatan Tetap Terbesar

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report October 2020

Sementara itu, bila dilihat secara YTD, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Ashmore Asset Management Indonesia melonjak 139 persen ke Rp7,1 triliun per akhir Oktober 2020. Dengan kenaikan sebulan 9 persen, manajer investasi ini kini berada di posisi keenam untuk AUM terbesar jenis reksadana pendapatan tetap. 

Manulife AM juga mengalami kenaikan AUM reksadana pendapatan tetap sebesar 37 persen sejak awal tahun dan BNP Paribas AM naik 34 persen. Trimegah Asset Management mencatat kenaikan dana kelolaan pendapatan tetap 29 persen sepanjang tahun, tetapi malah turun 2 persen pada Oktober. 

BNI Asset Management, yang kini di posisi 14, secara YTD mencatat kenaikan AUM reksadana pendapatan tetap 13 persen dan 5 persen dalam sebulan. Avrist Asset Management, di posisi 20, mencatat kenaikan dana kelolaan reksadana pendapatan tetap 8 persen sepanjang tahun dan 1 persen sebulan. 

Sejumlah manajer investasi lain yang masuk dalam top 10 dana kelolaan reksadana pendapatan tetap adalah, Sinarmas Asset Management, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, Bahana TCW Investment Management, Mandiri Manajemen Investasi, Eastspring Investments Indonesia, Schroder Asset Management Indonesia dan Dareksa Investment Management. 

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.