10 Tahun Menjabat Presdir MAMI, Legowo Kusumonegoro Kini Punya Peran Baru

Bareksa • 06 Aug 2020

an image
Legowo Kusumonegoro, CEO Manulife Aset Manajemen Indonesia. (Bareksa/AM)

Afifa ditunjuk sebagai Interim Presiden Direktur di MAMI

Bareksa.com - Susunan direksi di PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berganti. Legowo Kusumonegoro, yang sudah 10 tahun menjabat sebagai Presiden Direktur MAMI, kini memiliki peran baru.

"Efektif sejak 3 Agustus 2020, saya akan memulai peran baru sebagai Penasihat bagi WAM Indonesia (Manulife Wealth and Asset Management Indonesia)," tulis Legowo dalam surat pemberitahuan kepada Bareksa, tertanggal 29 Juli 2020.

Dengan demikian, sejak tanggal efektif tersebut, susunan anggota direksi MAMI akan mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:

Direktur: Afifa
Direktur: Justitia Tripurwasani
Direktur: Heryadi Indrakusuma
Direktur: Ezra Nazula Ridha

Dalam surat tersebut disebutkan pemegang saham MAMI telah menunjuk Afifa (Direktur) sebagai Interim Presiden Direktur untuk memastikan proses transisi kepemimpinan berjalan dengan sangat baik.

Selain itu, Fauzi Ichsan mendapatkan kepercayaan sebagai Komisaris Independen MAMI sejak 10 Juli 2020, menggantikan Bacelius Ruru. MAMI juga telah menunjuk Dewan Pengawas Syariah yang baru, yaitu Adiwarman Azwar Karim dan Nanda Meiliza Puspita sejak 1 Juli 2020, menggantikan Muhammad Gunawan Yasni.

Legowo adalah salah satu tokoh yang ikut mengembangkan awal mula industri reksadana Indonesia, dan telah menjabat sebagai Presiden Direktur MAMI sejak pertengahan 2010. Sementara itu, MAMI masuk dalam Top 5 manajer investasi untuk reksadana publik dengan dana kelolaan Rp29,28 triliun per Juni 2020, menurut data OJK.

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.