Reksadana Hari Ini : IHSG Bangkit, Return Dua Reksadana Saham Ini Terbang

Bareksa • 22 Jul 2020

an image
Ilustrasi sejumlah investor analis pasar modal sedang berdiskusi melakukan analisis kinerja investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara dengan melihat data di komputer laptop dan kertas bergambar grafik sambil menulis catatan dengan pulpen.

Manulife Saham Andalan dan BNP Paribas Solaris mencetak return 2,87 persen dan 2,8 persen sehari

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 21 Juli 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 3,49 persen
Indeks Reksadana Saham : 1,61 persen
BNP Paribas Solaris : 5,67 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 0 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasi?k Dollar AS : 7,25 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,62 persen
Kresna Flexima : 5,07 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1 persen
Simas Syariah Berkembang : 2,11 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,24 persen
Aberdeen Standard Indonesia Government Bond Fund : 1,91 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,59 persen
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A : 1,67 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,08 persen
Reksa Dana Mega Dana Kas : 0,65 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,12 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,58 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 21 Juli 2020 naik 1,26 persen ke level 5.114,71. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 21/07/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 7,1 persen pada 21 Juli 2020.

Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) 2,87 persen dan 2,8 persen dalam sehari pada perdagangan 21 Juli 2020. Reksadana itu adalah Manulife Saham Andalan dan BNP Paribas Solaris.

Reksadana Manulife Saham Andalan mencetak imbal hasil (return) 2,87 persen dalam sehari pada 21 Juli 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), dan Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Sedangkan reksadana BNP Paribas Solaris mencetak imbal hasil (return) 2,8 persen dalam sehari pada 21 Juli 2020. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indosat Tbk (ISAT), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.