CEO MMI, Alvin Pattisahusiwa : Hadapi Era Disrupsi, Kami Unggulkan 5 Produk Ini

Bareksa • 23 Jun 2020

an image
CEO Mandiri Investasi, Alvin Pattisahusiwa ketika memberikan keterangan pers kepada media. (Sumber: Mandiri Investasi)

MGSED menjadi andalan MMI karena dapat dijadikan diversifikasi untuk portfolio saham ke luar negeri

Bareksa.com - Chief Executive Officer PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI), Alvin Pattisahusiwa menyampaikan saat ini Mandiri Investasi memiliki lima produk andalan yang dipasarkan kepada investor reksadana.

"Global Sharia Equity Dollar (MGSED), Mandiri Investa Asean5+, Mandiri Investa Dana Utama, Mandiri Investa Obligasi Nasional dan Mandiri Investa Pasar Uang (MIPU)," kata Alvin kepada Bareksa, pada Senin sore (22/6/2020).

Ia menyampaikan produk reksadana yang disiapkan oleh Mandiri Investasi sebagai Manajer Investasi (MI) kepada investor reksadana, juga terkait upaya Mandiri Investasi menghadapi era disrupsi.

Sebagai gambaran, produk Reksadana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) yang bertujuan untuk memberikan tingkat pendapatan investasi dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (USD).

"MGSED menjadi andalan kami karena dapat dijadikan diversifikasi untuk portfolio saham ke luar negeri bagi investor yang ingin berinvestasi di saham technology, communication, healthcare yang masuk dalam tema global disruptor. Kinerjanya juga sangat mumpuni," kata Alvin menjelaskan.

Bekerja sama dengan J.P. Morgan Asset Management sebagai penasihat teknis untuk MGSED, Mandiri Investasi menyampaikan memberikan peluang untuk para investor agar dapat mendiversiftkasi portofolionya untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan global yang inovatif dan sudah tidak asing lagi seperti Microsoft, Apple serta Roche. Adapun imbal hasil MGSED hingga Mei 2020 yakni 7,13 persen year to date (ytd) dan 20,03 persen year-on-year (yoy).

Karena itu, kata dia, penting bagi para investor mempunyai eksposur dan jangkauan berinvestasi ke perusahaan berskala global. Kesempatan untuk mendapatkan peluang berinvestasi di dunia global dari sisi luasnya pangsa pasar perusahaan dan segi potensi hasil yang lebih tinggi.

Target AUM

Sebelumnya secara terpisah, Alvin mengatakan target dana kelolaan (AUM) Mandiri Investasi pada tahun ini Rp66 triliun. "Namun tidak menutup kemungkinan adanya adjustment setelah semester I tahun 2020 dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan perekonomian," kata Alvin.

Laporan Bareksa: Mutual Fund Industry Data Market – Monthly Report May 2020 menyebutkan Mandiri Manajemen Investasi (MMI) menduduki posisi pertama sebagai Manajer Investasi (MI) dengan perolehan dana kelolaan alias assets under management (AUM) terbesar pada Mei 2020, menyalip Batavia Prosperindo Aset Manajemen.

Sebelumnya pada April 2020, Mandiri Investasi masih menempati posisi kedua perolehan dana kelolaan reksadana terbesar, setelah Batavia PAM. Dana kelolaan reksadana Mandiri Investasi pada Mei 2020 tercatat Rp42,52 triliun. Mandiri Investasi menguasai 9 persen market share industri reksadana.

Peluang Mandiri Investasi untuk menyalip Batavia PAM jadi juara AUM reksadana nasional sebenarnya sudah terlihat sejak April 2020. Saat itu AUM Batavia dan Mandiri Investasi hanya terpaut tipis Rp10 miliar yakni Rp42,06 triliun untuk Batavia dan Mandiri Investasi Rp42,05 triliun.

"Pada Mei atau bulan lalu, di tengah kondisi ekonomi dan pasar yang sedang terkena dampak Covid-19, kami berhasil mengumpulkan assets under management (AUM) Rp55 triliun. Jumlah itu reksadana plus KPD (kontrak pengelolaan dana). Dana kelolaan sebenarnya lebih besar lagi jika ditambahkan dengan anak usaha di Singapura (Mandiri Manajemen Investasi Singapura) yang jika dikonsolidasikan mencapai Rp62,5 triliun," papar Alvin pada sebuah zoom meeting, Rabu (10/6/2020).

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report May 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

(AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.