Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Reksadana Pendapatan Tetap Ini Stabil

Bareksa • 26 Feb 2020

an image
Ilustrasi menabung investasi reksadana saham obligasi surat berharga sukuk yang digambarkan dengan seseorang memasukkan uang koin ke dalam toples di samping tumpukan koin menyerupai grafik tangga pertumbuhan

Manulife Obligasi Negara Indonesia II dan Capital Fixed Income Fund mencetak return 4,26 persen dan 4,17 secara YtD 2020

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -7,32 persen
Indeks Reksadana Saham : -7,27 persen
Sucorinvest Maxi Fund : -2,31 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -6,69 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -2,49 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -3,36 persen
BNP Paribas Equitra : -0,03 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -3,82 persen
Cipta Syariah Balance : -0,69 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 0,74 persen
Ganesha Abadi : 1,51 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,76 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 1,08 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,01 persen
Capital Money Market Fund : 0,68 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,16 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,56 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 25 Februari 2020 turun 0,34 persen ke level 5.787,14.  Berdasarkan data id.investing.com (diakses 26/02/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 6,6 persen, pada 25 Februari 2020.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 4,26 persen dan 4,17 persen dari sejak awal tahun sampai dengan 25 Februari 2020 (year to date). Dua reksadana itu adalah  Manulife Obligasi Negara Indonesia II dan Capital Fixed Income Fund  yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.

Reksadana Manulife Obligasi Negara Indonesia II mencetak imbal hasil (return) 4,26 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah INDOGB 7 1/2% 06/15/35, INDOGB 7% 09/15/30, INDOIS 6 3/4% 04/15/43, INDOIS 6.1% 02/15/37, dan INDOIS 8% 07/15/47.

Sedangkan reksadana Capital Fixed Income Fund mencetak imbal hasil (return) 4,17 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi SBSN Seri PBS012 (PBS012), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0065 (FR0065), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0068 (FR0068), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0077 (FR0077), dan  Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.