Reksadana Hari Ini : IHSG Menguat, Reksadana Pendapatan Tetap Terus Melesat

Bareksa • 21 Feb 2020

an image
Ilustrasi investasi menabung reksadana saham obligasi surat utang dilambangkan dengan tumpukan koin dan koin dalam toples yang tumbuh menjadi tanaman berdaun.

Sucorinvest Bond Fund dan Syailendra Fixed Income Fund mencetak return 17,39 persen dan 16,63 persen setahun

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -4,84 persen
Indeks Reksadana Saham : -5,83 persen
Sucorinvest Maxi Fund : -2,02 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -5,43 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : -0,64 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksa Dana Campuran : -2,37 persen
BNP Paribas Equitra : 0,32 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -3,01 persen
Cipta Syariah Balance : 0,94 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,66 persen
Capital Fixed Income Fund : 3,12 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,78 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 2,19 persen

Reksa Dana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,08 persen
Capital Money Market Fund : 0,65 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,02 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,53 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 20 Februari 2020 naik 0,23 persen ke level 5.942,49.  Berdasarkan data id.investing.com (diakses 21/02/2020 pukul 06.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat pada level 6,6 persen, pada 20 Februari 2020.

Seiring dengan kenaikan IHSG, reksadana pendapatan tetap dapat dijadikan pilihan untuk berinvestasi. Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak return 17,39 persen dan 16,63 persen dalam kurun waktu satu tahun. Dua reksadana itu adalah Sucorinvest Bond Fund  dan Syailendra Fixed Income Fund yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.

Reksadana Sucorinvest Bond Fund mencetak imbal hasil (return) 17,39 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Januari 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara RI Seri FR0056 (FR0056), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0072 (FR0072), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0080 (FR0080), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0081 (FR0081), dan  Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082).

Sedangkan reksadana Syailendra Fixed Income Fund mencetak imbal hasil (return) 16,63 persen dalam setahun. Berdasarkan fund fact sheet periode Desember 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0081 (FR0081), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0080 (FR0080), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0076 (FR0076) dan Obligasi Negara Th.2006 Seri FR0034 (FR0034).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.