Bisa Ditiru, ETF Jadi Mahar Pernikahan Pasangan Ini

Bareksa • 23 Dec 2019

an image
Sepasang kekasih di Klaten, Jawa Tengah yang melangsungkan pernikahan dengan mahar unik berupa dua produk ETF (Exchange Traded Fund) di Pendopo Marsudi Utomo, Minggu, 22 Desember 2019. (Ist)

Milenial diimbau untuk mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan uang atau gaji untuk berinvestasi

Bareksa.com - Langkah sepasang kekasih ini nampaknya bisa ditiru bagi yang ingin menikah namun masih bingung menentukan mahar pernikahan. Sepasang kekasih di Klaten, Jawa Tengah yakni Giri Wahyu Priambada dan Nurmelia Widiarini, pada Minggu (22/12), melangsungkan pernikahan dengan mahar unik berupa dua produk ETF (Exchange Traded Fund).

Keduanya berharap, pernikahan dengan mahar produk dari Pasar Modal ini dapat menyebarkan manfaat berinvestasi di Pasar Modal dan mempopulerkan produk ETF. Sepasang kekasih ini mengaku, mulai mengenal produk investasi sejak 2013 ketika keduanya masih menjadi mahasiswa.

Giri Wahyu Priambada mengatakan dirinya memilih mahar ETF karena ETF merupakan instrumen investasi perpaduan antara saham dengan reksadana yang cocok menurut mereka. "Perpaduan tersebut berupa reksadana yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya ETF tersebut dikelola Manajer Investasi secara profesional, namun nilai dan rincian portofolionya kita tahu," kata sang mempelai pria, Giri Wahyu Priambada.

Ia melanjutkan kelebihan ETF tersebut menurutnya cocok dengan profil mereka yang tidak bisa memantau pasar terus-menurus, namun bisa mengetahui isi portofolio reksa dana tersebut. Nurmelia Widiarini, sang mempelai wanita menambahkan, pembelian ETF mudah yakni semudah membeli saham di aplikasi sekuritas pun dengan harga yang relatif terjangkau.

Adapun dua produk ETF yang dijadikan mahar, yakni 22 Lot R-LQ45X karena keduanya ingin mendapat return persis dengan Indeks LQ45 yang berisi 45 saham terliquid dan 12 Lot XIIF. Pasangan kekasih menilai, dua produk tersebut dipilih karena berisi saham sektor keuangan yang diyakini akan mempunyai daya tahan lebih di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik global dibanding saham sektor lain.

Keputusan menikah dengan mahar ETF pun mendapat apresiasi dari Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi. Ia mengatakan, banyaknya milenial yang sadar berinvestasi dan menjadikannya sebagai gaya hidup ini membuktikan kalau literasi dan inklusi keuangan terus meningkat.

“Tren milenial berinvestasi ini membuat BEI akan terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan,” katanya. Ia menambahkan, ETF disebut juga sebagai reksadana yang unit penyertaannya diperdagangkan di BEI layaknya saham dan investor dapat melihat detail saham apa saja yang dibeli oleh ETF tersebut serta, sangat terjangkau bagi milenial karena beberapa ETF dapat dibeli mulai dari Rp10.000.

Hal senada disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI), Mauldy Rauf Makmur. ETF menarik bagi milenial karena pada dasarnya dapat dipilih berdasarkan profil investor masing-masing.

“Jika ada investor dengan kriteria syariah maka dapat memilih XIJI atau XSSI. Jika investor menginginkan ETF yang menginvestasikan di perusahaan yang gemar membagi dividen maka dapat memilih XIHD atau XPDV dan masih ada banyak lagi jenis ETF,” kata Mauldy.

Ia mengimbau, milenial untuk senantiasa mempersiapkan masa depan dengan menyisihkan uang atau gaji setiap bulan untuk berinvestasi dan tidak belaku konsumtif secara berlebihan serta, menempatkan investasinya di tempat yang benar seperti ETF, bukan di investasi bodong.

Sementara itu Direktur Utama IndoPremier Sekuritas, Moleonoto The menyampaikan pihaknya terus mendorong regulator dan pelaku pasar untuk terus berinovasi dalam pengembangan produk ETF yang kekinian karena produk ini nyata-nyata diminati investor retail dan institusional. Karakteristik ETF yang likuid, transparan, diversifikasi otomatis, dan tingkat risikonya yang lebih moderat dibadingkan berinvestasi langsung di saham maupun surat utang menjadi daya pikatnya bagi investor, tak terkecuali bagi kalangan milenial.

Untuk diketahui, reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada di dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Demi kenyamanan berinvestasi pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko kamu.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.