Berita Hari Ini: Suku Bunga The Fed Tetap, MNC & SCTV Berkolaborasi

Bareksa • 12 Dec 2019

an image
Ilustrasi suku bunga acuan the fed yang dilambangkan dengan panah grafik dan boneka figure kecil di atas uang kertas dolar AS

APRDI usulkan pengungkapan portofolio reksadana, OJK hati-hati atur insurtech

Bareksa.com - Berikut rangkuman berita dan informasi yang disarikan dari sejumlah media nasional dan keterbukaan informasi Kamis, 1 Desember 2019.

Suku Bunga The Fed

Federal Reserve AS pada Rabu mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran target saat ini antara 1,50 persen dan 1,75 persen. Melansir Reuters, bank sentral AS ini juga mengisyaratkan biaya pinjaman kemungkinan akan tetap dan tidak berubah tanpa batas waktu.

Kebijakan ini diambil dengan pertimbangan pertumbuhan ekonomi AS yang moderat dan tingkat pengangguran yang rendah. Kondisi itu diperkirakan akan berlanjut hingga pemilihan presiden tahun depan.

"Prospek ekonomi AS tetap menguntungkan, meskipun ada perkembangan global dan risiko yang berkelanjutan. Kami percaya kebijakan moneter diposisikan dengan baik untuk melayani rakyat Amerika dengan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, pasar tenaga kerja kuat, dan tingkat inflasi mendekati target 2 persen kami," kata Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters.

Proyeksi ekonomi baru yang dikeluarkan oleh Fed menunjukkan bahwa mayoritas atau 13 dari 17 anggota The Fed memperkirakan tidak ada perubahan suku bunga sampai setidaknya 2021. Empat lainnya melihat kenaikan suku bunga tunggal tahun depan, pandangan bertentangan dengan harapan investor bahwa The Fed akan memangkas suku bunga.

Portofolio Reksadana

 Asosiasi Pengelola Reksa Dana dan Investasi Indonesia (APRDI) mengusulkan agar pencantuman portofolio terbesar di dalam lembar fakta reksa dana (fund fact sheet) masuk ke dalam aturan baru.

"Informasi yang salah bisa menimbulkan kerugian investor, terutama karena portofolio. Karena itu kami mengusulkan agar pemaparan portofolio masuk ke peraturan baru yang sedang digagas OJK. [Prosesnya] kalau tidak salah sedang finalisasi," ujar Ketua Presidium Dewan APRDI Prihatmo Hari Mulyanto seperti dikutip CNBC Indonesia Rabu (11/12/19).

Mutual fund fact sheet atau lebih umum disebut fund fact sheet (FFS) adalah lembar fakta bulanan yang disampaikan perusahaan manajer investasi (fund manager) kepada nasabah dan publik terkait pertumbuhan, hitungan, serta portofolio produk reksa dana yang mereka kelola.

Saat ini, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.39/POJK.04/2014 tentang Agen Penjual Reksa Dana (Aperd), ditunjukkan bahwa Aperd wajib memiliki sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung terlaksananya proses penjualan dan pembelian reksa dana.

MNC dan SCTV

PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) akan mengumumkan kolaborasi strategis dalam sebuah konferensi pers hari ini, 12 Desember 2019.

Dalam undangan media, disebutkan bahwa kolaborasi tersebut untuk mendukung pertumbuhan industri konten dan media di Indonesia.

MNCN adalah perusahaan media yang menaungi sejumlah media termasuk stasiun televisi RCTI, MNC TV, radio, media cetak dan online. Sementara itu SCMA menaungi sejumlah media yang termasuk dalam Grup Elang Mahkota (Emtek) di antaranya stasiun televisi SCTV, dan media online Liputan6.com.

Grup MNC dikendalikan oleh taipan Hary Tanoesoedibjo sementara Grup Emtek dimiliki oleh Keluarga Sariatmadja.

Insurtech

Otoritas Jasa Keuangan masih hati-hati dalam mengatur insurtech lantaran masih rendahnya pemahaman masyarakat soal produk asuransi.

Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank OJK Riswinandi menilai banyak perselisihan atau dispute yang terjadi antara pemegang polis dengan pihak asuransi meskipun sudah dilakukan pertemuan tatap muka.

“Iya dong harus hati-hati [dalam membuat POJK insurtech]. Terkait insurtech masih menggunakan ketentuan dari POJK yang lama. Misalnya penjualan secara digital, itu ada di POJK tata kelola bahwa broker diperkenankan menjual secara digital. Tapi aturannya tetap berlaku mengenai asuransi konvensional,” ujarnya dikutip Bisnis.com, Rabu (11/12/2019).

Untuk itu, tim pemasaran digital harus memahami bahwa nasabah harus menguasai detail isi polis semua hak dan kewajiban untuk menerima manfaat asuransi.

Aliansi Telkom dan KB Financial

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui anak usahanya MDI Ventures bersama perusahaan asal Korea Selatan KB Financial Group meluncurkan perusahaan dana modal ventura Centauri Fund di Telkom Landmark Tower, Jakarta, Senin (9/12/2019).

Direktur Strategic Portfolio Telkom Achmad Sugiarto menuturkan Centauri Fund bertujuan untuk berinvestasi di perusahaan startup di seluruh Asean. Meski begitu, Achmad mengatakan Indonesia akan menjadi fokus investasi karena negeri ini merupakan pasar terbesar di Asean. Nantinya, Centauri Fund pun akan berkantor di Jakarta dan Seoul.

“Komitmen TelkomGroup dan KB Investment bertujuan untuk mengembangkan pengalaman kedua perusahaan terhadap ekosistem teknologi di Asia Tenggara, termasuk mendukung startup Indonesia dan kawasan Asean,” ungkapnya, seperti dikutip Kompas.com, Kamis (12/12/2019).